29

1.5K 108 2
                                    

"oral?" Haechan tidak paham maksud ucapan Jeno.

"Oral sex ,baby" jeno berkata seraya membuka lebar kedua paha haechan.
Di belainya dengan lembut paha indah milik haechan hingga gadis itu mendesah polos.

"Aahh....Jeno..."

Jeno tersenyum melihat reaksi haechan. Di lepasnya celana dalam haechan dengan mudah.

"Jeno... haechan malu....jangan di liatin terus!" Haechan mencoba menutupi area vaginanya dengan kedua tangan.

"Ini bukan pertama kalinya aku lihat kamu telanjang kan? Jadi kamu tidak perlu malu" Jeno menyingkirkan kedua tangan haechan, "rileks, baby"

Haechan mencoba rileks, tapi rasanya begitu susah saat Jeno memulai aksi nya.

Awalnya Jeno mengecup bagian paha, tapi semakin lama semakin naik menuju organ intim.

"Jeno..." Haechan mendesah kala bibir sekaligus lidah Jeno menggelitik pahanya.

"Ahh...jangan..."haechan menjerit ketika kecupan basah di pahanya di ikuti dengan serangan lain datang mengarah ke organ kewanitaan nya .

"Jeno.....jangan...di situ..aahh!"

Jeno membelai bibir vagina nya dengan seduktif. Belaian ringan yg perlahan mulai berubah menjadi semacam gesekan-gesekan liar dan cepat.

"Jeno.... please..." Haechan merintih keras dengan nafas memburu. Jantung nya berdebar kencang merasakan sensasi geli dan asing.

"Tahan, baby" ucap Jeno sambil menunduk semakin dalam ke area kewanitaan haechan.

Jeno kembali memainkan area sensitif haechan.

"Jeno...aaahhh...jenohh..." Haechan merengek agar Jeno berhenti, namun yg ada lelaki itu kian bernafsu untuk memainkan nya lagi.

Haechan mencoba mendorong kepala Jeno, namun kedua tangan nya di tangkap olehnya.

"Jeno! Udah....haechan nggak kuat!"rengekan kian keras dan itu di rasakan oleh Jeno.

Jeno merasakan kedutan cepat di area haechan yg menandakan bahwa haechan hampir menuju klimaks.

"Jeno! Haechan mau...mau pipishh....aahhh!" Haechan meremas rambut Jeno dengan kencang. Merasakan desiran dan aliran hangat yg tidak lagi dapat ia tahan untuk segera keluar dari dalam tubuhnya.

"Jeno!!!" Haechan menjerit keras bersamaan dengan orgasme yg melanda.

Jeno melihat cairan kental keluar dari dalam milik haechan.

"Jeno, kamu curang" haechan berkata lirih di antara kabut kecil di matanya.
Tubuhnya mulai lemas tak berdaya karena serangan Jeno di area intim nya.

"Tapi kamu suka kan?" Jeno mengangkat kepala nya dan mulai merangsak naik ke atas tubuh haechan. Lalu di cium nya bibir merah sang kekasih penuh gairah.

Di sela-sela ciumannya, Jeno masih saja nakal dengan mencoba membuka piyama milik haechan. Melepas nya secara perlahan hingga haechan tak lagi memakai pelindung di tubuh nya,
Kecuali bra.

"Jeno...."haechan mendorong dada jeno agar menjauhi nya, "haechan nggak mau main lagi!"

"Tapi aku mau, baby" jeno kali ini merajuk polos.

"Ihhh! Udah! Kamu nakal banget sih Jen!" Haechan mencoba duduk dengan susah payah. Lalu di ikat nya kembali tapi piyama bajunya dengan kencang.

"Tapi aku nakalnya cuma sama kamu" jeno merengkuh tubuh haechan dari belakang. Di cium nya tengkuk haechan dengan lembut.

"Ihh, jeno..." Haechan mencoba mengelak dari cumbuan nya yg tidak juga berhenti. Kedua tangan nya yg kekar masih saja memeluk nya dengan kencang, menyusahkan haechan untuk melepas diri.

"Jangan lagi...

Kalau seperti ini terus, haechan takut Jeno khilaf dan mencoba menjebol keperawanan nya sebelum mereka benar-benar menikah.

Jeno susah diprediksi.

Haechan memejamkan kedua matanya menahan cumbuan Jeno di lehernya. Payudaranya di remas dari belakang dan membuat haechan tidak lagi kuat untuk menahan tenaga Jeno.

"Jeno"

Haechan memohon dengan suara yg menyerupai lirihan kecil. Mereka benar-benar dalam gairah labil yg masih memuncak.

Gairah yg membuat mereka tidak lagi dapat bahwa seseorang telah berhasil membuka kunci pintu kamar Jeno.

"Apa yg kamu lakukan , Jeno?"

Haechan terkejut, begitupun dengan Jeno yg buru-buru segera melepaskan pelukan nya.

Haechan melihat seorang wanita yg sangat cantik. Mata abu-abu nya tampak begitu indah dan menawan.
Rambut pirang nya di Gelung ke atas kepalanya dengan anggun. Usianya boleh saja menua, tapi keanggunan nya masih tetap terlihat.

"Mom!" Jeno segara turun menjauhi haechan dan turun dari atas ranjang.

"Mom tidak mengajarimu untuk melakukan itu, jeno!"

"Auh! Sakit, mom!" Jeno meringis karena wanita itu menarik telinga nya.

Haechan terkesima menatap Jeno yg tampak lemah di harapan sang ibu.
Seorang pimpinan geng merengek di bawah ketiak ibunya.

"Sudahlah ,sayang. Mereka juga sebentar lagi akan menikah" suara lain datang dari arah pintu kamar.
Seorang pria berperawakan tinggi berdiri tegak di depan pintu.

Lee jongin, ayah Jeno memiliki tubuh tinggi bugar. Auranya begitu tegas dan dominan. Tampak mengerikan jika saja dua sudut bibir itu tidak tertarik ke atas membentuk sebuah senyum tipis.

"Kamu terlalu memanjakan nya!" Baekhyun menatap sinis kepada jongin.

"Dia laki-laki, sayang "

Baekhyun ingin mengucapkan ribuan murka untuk suaminya, namun di tahan nya segera saat matanya bertemu pandang dengan haechan.

"Jeno, malam ini kamu tidur dengan papa mu" perintah Baekhyun dengan nada tinggi.

"No, Mom!"

"Tidak!"

Penolakan yg di jawab serentak oleh ayah dan anak.

Haechan kembali di buat terkesiap karena sikap mereka.

"Kalau begitu , kami akan tidur di hotel" Baekhyun menarik lengan haechan dan mengambil gerakan seolah akan mengajak nya pergi.

Jongin geram dan itu terlihat dari aura wajahnya yg menggelap.
Jongin menahan lengan istrinya kencang.

"Jeno, malam ini kamu tidur sama papa" jongin menggeram dan akhirnya memilih untuk mengalah.

"No! Aku cuma mau tidur sama haechan!" Teriak Jeno tidak terima.

"Turuti papa" jongin mendesis ,dan dengan mudah ia memiting kepala Jeno yg tinggi nya hampir menyerupai dirinya.

Jongin membawa Jeno keluar kamar bersama dengan nya.

"TIDAK MAU! AKU CUMA MAU TIDUR SAMA HAECHAN, PAH!"

haechan menatap Jeno tanpa berkedip. Haechan sekarang tahu.
Jeno yg selama ini aktif tawuran dan ketua geng ternyata begitu lemah jika berhadapan langsung dengan kedua orang tuanya. Khususkan ibunya sendiri..... Baekhyun.

"Lama tidak berjumpa dengan mu, haechan"

Haechan terkesiap dari lamunan nya tentang Jeno.

"Tante kenal sama haechan?" Haechan melihat wajah Baekhyun dari dekat ,dan tampak nya....haechan memang seperti nya pernah melihat wanita itu.

Baekhyun menoleh dan menatap haechan dengan tenang, "tentu saja.
Kamu adalah perempuan yg membuat putraku hampir meninggal, haechan"

"Me...meninggal!"

"Ya, dan Sekarang memang sudah sepantasnya kamu membalas hutang Budi mu kepada putraku"

"Hutang....Budi?"

"Memberikan semua yg kamu miliki untuk putraku. Dan menikah adalah jalan termudah untuk melunasi nya.
Bukankah begitu?"




TBC

Making LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang