17

1.6K 142 1
                                    

Satu setengah jam kemudian.....

Haechan akhirnya sampai di depan pekarangan rumah nya.

Haechan keluar setelah Jeno membukakan pintu mobil untuk nya.

Lagi-lagi jeno bersikap layak nya dia pemilik rumah. Jeno membawa haechan masuk dan di sana ia di sambut oleh kedua orang tuanya, yg terkejut melihat kedatangan mereka.

"Haechan?!" Kyungsoo lah yg pertama kali berlari dan mengusap kedua pipi haechan yg terlihat sangat pucat.

"Ayo kita masuk kamar , sayang. Makan dan istirahat" Kyungsoo mengandeng Tangan haechan, sementara haechan tidak bisa melepaskan tatapan matanya dari Jeno.

"Ayo, sayang" haechan akhirnya meninggalkan Jeno berdiri sendirian dengan ayahnya .

Setelah tiba di kamar, Kyungsoo menyuruhnya untuk makan dan minum obat yg selama ini di konsumsi oleh nya.

"Istirahatlah. Mama akan turun dan menemani papa mu untuk menemui Jeno"

"Iya ,mah.."haechan merebahkan tubuhnya segera setelah Kyungsoo pergi.

Haechan ingin tidur dan memejamkan kedua matanya, tapi terasa sulit di lakukan olehnya.

Haechan masih memikirkan Jeno.

"Gue sayang sama Lo, baby"

Jeno menyayangi nya?

Kalau sayang, kenapa Jeno selalu membully dan melecehkan nya?

Haechan menggelengkan kepalanya.
Haechan harus menemui Jeno!
Haechan ingin bertemu dengan nya!

Haechan menyibakkan selimutnya dan berlari saat keluar dari kamar.

Saat menyusuri koridor lantai dua, ia samar-samar mendegar suara percakapan antara orangtuanya dengan...Jeno?

Haechan berjalan mengendap. Ia menuruni satu persatu anak tangga dengan pelan.

"Jangan paksa haechan untuk mengingat nya, Jen!"

"Aku tidak memaksa nya, om"

"Lalu kenapa wajah haechan bisa sepucat itu?"

"Aku juga tidak tahu"

Haechan melihat kegusaran di wajah Jeno. Bahkan untuk pertama kalinya, haechan melihat Jeno menggunakan tata bahasa nya yg terdengar lebih santun.

Lelaki itu tidak memakai bahasa andalan nya selama ini( Lo, gue ),
Dan sekali lagi haechan tidak suka melihat ekspresi Jeno saat ini.

"Apa kamu melecehkan nya lagi seperti sebelum nya?"

Haechan terkejut ketika papa nya bertanya seperti itu.

Saat haechan menoleh kepada jeno ,haechan melihat lelaki itu tengah memijat tengkuk nya, Diam.

"Aku hanya mencium nya"

"Kamu yakin?" Kali ini Kyungsoo angkat bicara. Wanita itu tidak yakin dengan jawaban Jeno.

"Yakin"

Haechan mengigit bibirnya kuat-kuat.

"Bohong!" Haechan keluar dari balik persembunyian nya.

Haechan berjalan mendekati Jeno dan memukul baju lelaki itu.

"Kamu bohong! Pembohong!"

"Haechan?" Jeno terkejut dengan kedatangan haechan yg tidak terduga.

"Kamu tadi mau memperkosa haechan! Kalau haechan tadi nggak nangis dan ngasih janji sama kamu, kamu ngancam mau perawanin haechan!" Ucap haechan dengan bibir bergetar.

"Benar itu, jeno?!" Chanyeol naik pitam.

Jeno berdecak sambil mencengkram pergelangan tangan haechan yg masih saja ingin memukul nya.

"Aku ingin mengambil hak ku lebih cepat. Itu sah-sah saja kan?" Ucap Jeno tanpa rasa takut. bahkan ia semakin erat mencengkram pergelangan tangan haechan hingga haechan merasa sakit.

"Jeno....awh...sakit"haechan merintih.

"Ya Tuhan, Jeno!" Kyungsoo tidak percaya dengan jawaban Jeno .

Semua mata tertuju kepada jeno, tetapi lelaki itu hanya fokus kepada satu gadis, haechan.

Suasana semakin tegang ketika suara lain datang.

Suara tepukan tangan seseorang satu luar menarik perhatian empat orang mata yg saat ini tengah beradu tegang.

"Kenapa tidak kita nikahkan saja mereka berdua, Chanyeol?
Lagipula mereka sudah lama bertunangan"

"Papa!" Jeno tersenyum melihat kedatangan seorang pria yg telah lama menetap di Inggris kini kembali menemui nya.

"Setelah mereka menikah biarkan haechan tinggal dengan kami.
Setelah itu, semua akan di tanggung sepenuh nya oleh Lee. Bahkan hutang mu akan kami lunasi. Bagaimana Chanyeol?"

Jeno tersenyum mendengar proposal sang ayah. Sementara haechan bersikap sebaliknya.

"Me...menikah?" Haechan berkata terbata-bata dan hanya Jeno yg Mendegar nya .

"Yes, baby" Jeno tersenyum senang .

TBC

Making LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang