7

2.1K 168 2
                                    

Jeno memarkirkan motor ninja nya di depan sebuah rumah elit berlantai dua.

Wajah yg biasanya di selimuti jenaka kini terlihat mengerikan. Jeno berjalan dengan aura mengancam.

Ekspresi nya saat ini jauh dari kata lembut seperti yg biasa terlihat.

"Den Jeno.."

Langkah Jeno terhenti karena Taemin mencegah nya untuk memasuki rumah.

"Gue udah Bayar bapak tiga kali lipat"ucap Jeno dengan nada mengingatkan, lalu di dorong nya tubuh pria itu dengan sedikit kasar.

"Minggir!"

Dorongan keras itu membuat Taemin sedikit terpental mundur.

Jeno berdecak miring meninggalkan pria itu tanpa rasa bersalah.

Jeno menginjakkan kakinya masuk seolah rumah ini adalah milik nya sendiri. Dan itu memang bukan sepenuhnya keegoisan jeno semata,
Karena rumah yg di tempati keluarga Park saat ini memang milik keluarga Lee .milik nya!

Bagaimana bisa?

Semua itu terjadi karena park Chanyeol, ayah haechan hanya menyewa perumahan elit nya secara berkala. Perumahan dengan luas hampir mencapai puluhan ribu hektar yg kemudian di jadikan aset oleh ketua orang tua Jeno -jongin dan beakhyun- di bangun sebagai perumahan mewah.

Jeno melihat ke setiap sudut ruangan,
Dan semuanya terasa sama seperti beberapa tahun yg lalu.

Jeno kemudian naik ke atas, melewati anak tangga satu persatu.

"Haechan" Jeno menggeram sambil menyebut satu nama. Haechan.

Semua itu karena gadis yg sudah menjadi objek posesif nya selama ini telah berani membohongi nya.

Jeno ingat ia hampir saja membuat kelas haechan hancur.

Dua puluh menit yg lalu.

BRUK!

jeno menendang meja seorang gadis berponi pendek. Minuman yg sempat gadis itu teguk dari sebuah botol minuman berlogo teh pucuk menyembur hingga mengenai wajah gadis bermake-up super tebal yg tengah memandangi Jeno dengan terpukau.

"Haechan mana?!"

"I..itu....Hae...Chan...ada" Asahi terkejut dengan mata mengerjab .

"Gagu Lo? Gue tanya, mana haechan?"

Asahi mengelap bibirnya tanpa anggun sambil memberikan cengiran kecil.

"Haechan udah pulang, Jen"

"Sialan" Jeno mengumpat.
Berani nya haechan membohongi nya.

Jeno kian mempercepat langkah kaki.
Setelah berada di lantai dua, matanya terarah langsung ke arah pintu warna putih.

Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Jeno memutar gagang pintu lalu membuka nya dengan satu dorongan penuh.

Kemarahan yg telah sampai di ubun-ubun berubah drastis. Bibir yg semula berkedut tegang , kini mulai rileks membentuk sebuah seringai tipis.

"Suitt...suittt"

Jeno bersiul melihat pemandangan indah yg mengalahkan keindahan alam di dunia.

***

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAA!"

Haechan menjerit saat matanya menangkap sosok tinggi yg menjadi psikopat cabul nya selama ini telah berdiri di depan pintu kamar nya.

Laki-laki itu bersiul sampai menyandarkan tubuh nya di depan pintu.

Haechan buru-buru melilitkan tubuh nya yg hanya memakai bra dan celana dalam serupa warna kulit dengan selimut.

"Je....Jeno...keluar dari kamar haechan sekarang! Keluar!" Haechan berteriak histeris bersamaan dengan di tutup nya pintu kamar oleh Jeno.

"Wow, jadi Lo pulang lebih cepat cuma mau bikin kejutan sama gue, baby?" Jeno kembali bersiul sambil mengunci pintu kamar haechan, lalu memasukkan kuncinya ke dalam saku celana.

"Jeno, kami mau ap..... KYAAAAAAAAAAAA!" haechan mundur dan hampir terjatuh dari atas tempat tidur jika saja Jeno tidak menangkap kaki dan menarik nya kembali ke atas hingga kini berada di bawah Jeno yg baru saja menindih tubuh nya. Haechan sekali lagi di buat menjerit oleh Jeno .

"Jeno, jangan!" Haechan bergerak ke segala arah, mencari celah kosong agar bisa keluar dari jeratan jeno.

"Selow, baby. Gue cuma mau ngajakin Lo main" Jeno merogoh saku celana nya dan mengeluarkan sebuah benda yg terasa asing di mata haechan.
Sebuah benda yg dulu pernah Jeno sodorkan kepada nya, namun haechan tolak mentah mentah .

"Jeno, jangan... Haechan nggak mau!
Ki..kita masih sekolah"

"Never mind, baby. keep enjoy and fun"

Jeno menarik selimut yg melilit pada tubuh haechan. Lalu membuang nya kasar.

"Ini akan menjadi surga untuk kita berdua ,baby"

Haechan terpaku ,dan kali ini ia menyadari satu hal.

Jeno memang sudah gila sejak lahir!

TBC

Making LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang