33

1.7K 94 0
                                    

-sabtu, 07.45-

Jeno memarkirkan mobil nya di depan sebuah gudang liar tak terawat.

Jeno kemudian turun dan keluar dari dalam mobil. Berjalan santai dengan kaos oblong gelap dan celana jeans robek di bagian lutut. Rambut pirang nya tampak bersinar di bawah sinar mentari.

Jeno terus berjalan hingga dua orang di masa lalunya mulai terlihat. Lelaki yg masih muda- sanha- begitu sibuk dengan ponselnya, dan seorang pria yg lebih tua lainnya - Changmin- dengan gila nya tengah melakukan doggy dengan seorang gadis yg Jeno tahu adalah teman kencan sanha.

Pria itu begitu kasar menyetubuhi nya, dan tak urung membuat Jeno menatap sinis kepada nya. Mengingatkan nya tentang haechan yg semalam telah berhasil ia ambil keperawanan nya.

Jeno menghampiri nya saat pria itu tampak nya telah mencapai klimaks dan menjauhi si gadis yg baru saja ia setubuhi.

"Wow kejutan! Kamu datang ke sini Jen" Changmin merapikan pakaian nya dan tertawa melihat kehadiran Jeno di gudang yg menjadi tempat ia sering melakukan hal bejat kepada beberapa gadis tak berdosa.

Sanha yg sejak tadi menatap ponsel nya kini mengangkat kepala nya, "bagaimana rasanya menikah di usia muda, hah?"

Sanha berjalan menghampiri Jeno, lalu memukul bahu nya pelan dan berakhir dengan memeluk tubuh jeno layaknya seorang sahabat lama.

Jeno mengabaikan pelukan sanha dan menjatuhkan dirinya ke sofa dengan kaki terangkat ke atas meja .

Jeno mengeluarkan selembar cek dari dalam celana Jeans nya ,lalu menyerahkan nya kepada Changmin.

Changmin melihat nya dan menerimanya dengan kekehan menyebalkan.

"Jangan muncul di hadapan haechan lagi" Jeno memainkan alat pematik api di tangan kirinya.

Changmin tertawa terbahak-bahak dengan keras, "kenapa ,Jen? Dia sangat cantik dan pasti menyenangkan jika....

BUG!

jeno menendang lutut Changmin hingga pria itu mengerang dan jatuh berlutut di bawah nya.

"Tidak ada yg boleh menyentuh baby-ku. Tidak satupun kecuali aku"jeno berdesis sambil mencengkram rambut pria itu tanpa ampun.

"Jeno! Lepaskan ayahku!" Sanha yg hendak maju dan membantu Changmin tiba-tiba terhenti saat Jeno menatap tajam kepada nya.

"Aku bisa saja menjebloskan mu ke penjara lagi seperti dulu dengan bantuan keluarga ku. Membunuhmu bahkan sangat mudah kulakukan, Changmin" Jeno berkata tajam seraya menghidupkan alat pematik api di tangan nya, lalu mengarahkannya tepat di depan wajah haechan.

"Ma...maaf....argh!!" Changmin menelan ludah nya saat api itu mengenai kulit wajahnya.

"Mohon ampun padaku" perintah jeno dengan suara menggeram, "cepat lakukan!"

Changmin mencoba menyerang Jeno, namun Jeno lebih gesit dengan menendang perut Changmin hingga pria itu lemas, "lakukan!"

"Amm....ampun!" Changmin memohon ampun kepada jeno.
Wajahnya yg pucat menunjukkan hal itu.

Jeno berdecih sambil menatap jijik pada Changmin. Ia melepas cengkraman nya pada rambut itu, lalu mendorong kepala changmin dengan kasar.

"Pecundang"

Jeno kemudian bangkit dan ia akan meninggalkan gudang, Jeno kembali berkata.

"Kalau kalian sampai mendekati haechan lagi, nyawa kalian akan menjadi taruhannya. Ingat itu"

Anggap saja Jeno gila! Psiko!
Tapi inilah kenyataannya.

Jeno akan melakukan apapun agar dapat memiliki haechan seutuhnya.
Tidak ada yg boleh menyentuhnya.

Making LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang