20

1.7K 133 0
                                    

"gue kangen banget sama Lo, Chan!"

Seorang lelaki asing merentangkan kedua tangan nya seolah ingin memeluk haechan yg masih tertegun dengan eskpresi bingung.

Respon berbeda di berikan oleh Jeno dengan mendorong tubuh pemuda itu hingga terdorong keras menabrak dinding beton.

"Haechan itu cewek gue, brengsek!"

Haechan terkejut dengan reaksi Jeno yg menurut nya berlebihan.

Baru kali ini haechan melihat Jeno sekasar itu pada seseorang.

"Jeno, kamu berlebihan!"
Haechan terpekik sambil menutup mulut nya dengan kedua tangan.

Jeno memutar tubuh, lalu di pandangi nya wajah haechan dengan tatapan menusuk sampai menembus jauh ke tulang rusuk.

"Jadi kamu mau di peluk sama dia, hah?!"

Haechan menggelengkan kepala nya,
"Bu...bukan begitu...Hae...haechan hanya....

Belum selesai menjelaskan semuanya,
Jeno tiba-tiba melenggang pergi meninggalkan haechan sendirian di dalam kantin.

"Jeno..." Haechan berdiri dengan perasaan tidak tenang. Matanya yg lembut fokus menatap punggung Jeno yg berjalan semakin jauh darinya.

Bisik-bisik dari para siswi semakin keras terdengar.

"Ini sanha anak baru di kelas sebelah kan?"

"Gue dengar dia pindahan dari Inggris "

"Ganteng banget! Apalagi kalau lagi senyum!"

"Sanha jauh lebih good boy daripada Jeno!"

"Iya! Jeno mah basi. Sukanya main kasar!"

Entah kenapa haechan tidak menyukai bisikkan itu.

Haechan tidak suka ada yg membandingkan Jeno dengan anak baru itu.

"Maafin gue ya. Gara-gara gue, Jeno jadi Marah sama Lo" sentuhan di bahu nya membuat haechan terkejut dan mundur selangkah darinya.

"Ehm, nggak kok. Jeno nggak marah" haechan tidak tahu harus mengatakan apa kepada lelaki itu.
Di kepala nya saat ini hanya ada Jeno seorang.

Haechan takut Jeno tersinggung karena ucapan nya barusan.
Di tatap nya lagi ke belakang tempat Jeno pergi, dan haechan tak lagi menangkap sosok Jeno di sana.

"Makan siang Lo masih banyak. Kita makan bareng yuk"

Haechan menepis tangan sanha yg hendak meraih pergelangan tangan kiri nya.

"Maaf...haechan harus pergi!" Haechan memotong ajakan ramah sanha, lalu berlari meninggalkan kantin.

Haechan berlari meninggalkan sanha.
Haechan tidak tahu kenapa ia berlari.

Hanya saja...haechan ingin melihat wajah Jeno dan memilih menjauhi sanha yg terasa asing di hatinya.

"Jeno!" Haechan memanggil nama lelaki itu sambil menengok ke segala arah. Namun pemuda itu tidak juga menunjukkan batang hidungnya.

Sampai kemudian terlintas di kepala nya, sebuah tempat yg cukup menakutkan untuk nya.

Basecamp!

"Jangan-jangan Jeno ada di basecamp?"

Tempat itu cukup menakutkan untuk haechan. Selain karena tempat nya yg gelap, tempat itu adalah bekas gudang yg tidak lagi berfungsi secara aktif.

Jarak lokasi basecamp pun cukup jauh dari kelasnya yg berada di sebelah selatan gedung.

"Apa haechan kembali ke kelas aja ya?" Haechan bergumam sendiri sambil mengigit jari tangan.
Tapi di sisi lain, haechan ingin bertemu dengan jeno.

Making LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang