18

1.6K 131 1
                                    

Menikah?

"Haechan nggak mau nikah!!!"

Haechan menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Haechan tidak mau menikah muda.

Membayangkan nya saja sudah membuat haechan mual.
Apalagi kalau calon suami nya itu adalah.....jeno?!!!

TIDAK! TIDAK!!!!!

malam itu haechan tidak bisa tidur.

"Haechan masih mau sekolah!"
Haechan bergumam sendiri di kamar tidur nya yg kedap suara.

Mata selembut madu nya itu menatap langit kamar nya dengan gelisah.

Haechan ingat dengan salah satu nasib siswi junior nya yg berada di kelas X.

Rumor nya anak itu di keluarkan karena hamil. Gosip berkembang dengan menyebutkan bahwa Jeno lah penyebab kehamilan itu.

"Haechan nggak mau nikah sama Jeno!"

Haechan tidak siap secara fisik maupun mental untuk menghadapi Jeno. Lelaki itu terlalu.... MENGERIKAN!

haechan sering menonton sinetron Indonesia. Banyak wanita yg menjadi korban KDRT oleh suaminya, atau sang suami akhirnya selingkuh dengan wanita lain. Lalu sang suami di berikan azab oleh tuhan karena perilaku nya yg buruk

"Apa Jeno akan seperti itu juga?" Haechan menatap langit kamar sambil menggigit jari kuku,
"Apa Jeno akan menyiksa haechan juga?"

Haechan merubah posisi tidurnya menjadi menyamping dan menghadap pintu balkon. Haechan memeluk tubuh ya tiba-tiba merasa dingin.

Haechan menarik dan menghembuskan nafas panjang.
Di antara suara itu, tiba-tiba haechan mendengar suara pijakan kaki yg di ikuti oleh langkah seseorang datang dari arah balkon .

Tap!

Tap!

Tap!

Haechan kembali duduk dengan sikap waspada. Haechan berusaha menajamkan seluruh indera pendengaran sekaligus pengelihatan nya hingga siluet tubuh seorang pria yg sangat tinggi muncul membentuk sebuah bayangan gelap.

"Pa..pak Taemin?" Haechan bersuara memanggil nama supir pribadi keluarga Park.

Haechan berharap bahwa pria itu adalah pak Taemin.
Tapi untuk apa juga pak Taemin datang malam-malam ke kamar nya?

Haechan mengigit bibirnya dengan kencang. Saat kaki nya berhasil turun dari atas tempat tidur, sosok itu tiba-tiba muncul sambil membuka pintu balkonnya dengan lincah.

Haechan mengerjab takut. Haechan siap untuk berteriak ketika sosok tinggi itu ternyata bukan supir kepercayaan nya , melainkan....

"AAAAAAAAAAAAAAA!!"

teriakan haechan teredam begitu saja karena kamar tidur nya memang di desain secara khusus memiliki kemampuan kedap suara yg sangat tinggi.

"Stop it, baby!" Jeno mengunci pintu balkon dan melempar kunci itu secara asal ke atas meja belajar milik haechan.

"Je...Jeno kamu mau apa ke kamar haechan?!" Tanya haechan histeris

Jeno berjalan mendekati haechan.

"Aku rindu sama kamu, baby" tutur kata jeno yg berubah membuat haechan terkesima.

Lelaki itu biasanya memakai kata lo- gue ,tapi kini menggunakan aku- kamu ketika berbicara dengan nya.

Haechan tertegun sampai tidak sadar Jeno telah mengambil duduk di samping nya.

Haechan buru-buru menormalkan dirinya dengan berusaha bersikap santai.

Jangan takut haechan! Ini kamar mu! Kamu bisa teriak minta tolong kalau Jeno sampai berbuat nekat!

Teriak?! - haechan menepuk jidat -
Gawat! Kamar haechan kan kedap suara?!

"Jeno, ini sudah malam. Nanti kalau papa tahu...

Haechan bergerak sedikit menjauh.
Menjaga jarak adalah cara terbaik yg dapat haechan lakukan saat ini.

"Sebentar lagi kita menikah, baby.
Anggap saja hari ini adalah latihan untuk mu" Jeno meraih tangan haechan menarik nya mendekat.

"Jeno , jangan " haechan menolak setiap jenis kontak fisik termasuk saat Jeno yg tiba-tiba berinisiatif untuk mencium nya.

"Ingat janji mu tadi pagi?"

"Janji?" Haechan membeo polos.

"Kau bilang akan menjadi pacar yg manis untuk ku" jeno mengelus paha haechan.

"Ta..tapi....ini sudah malam.
Haechan ngantuk, Jen" haechan pura-pura mengusap kedua mata nya dan menahan dirinya untuk tidak menjerit ketika jamahan tangan jeno mulai naik dan menyusup manis dari balik gaun tidur warna pink nya.

Ucapan haechan ternyata membuahkan ide lain untuk Jeno.

"Bagaimana kalau malam ini kita tidur bareng?"

Jeno mengabaikan keterkejutan haechan dan berakhir dengan membawa haechan berbaring ke atas tempat tidur.

"Aku sayang banget sama kamu, baby" jeno menindih tubuh haechan dan menciumi wajahnya dengan lembut.

Haechan sulit untuk bernafas. Jantung nya merasa sakit bersamaan dengan kedekatan mereka yg semakin intens.

Haechan merasa sulit untuk menghindar dan menolak Jeno.

Seolah ada sesuatu yg aneh dengan sikap Jeno akhir-akhir ini . begitupun dengan hati haechan yg merasa Dejavu lagi dengan kedekatan mereka.

"Aku nggak tahan lagi buat nikahin kamu, baby"

"Ta...tapi haechan masih mau sekolah" ucap haechan dengan sedikit terbata-bata.

"Itu mudah, baby. Kita bisa rahasiakan pernikahan kita dan kamu masih bisa sekolah" jeno memainkan bibir haechan, lalu mencium nya.

"Mmmmhhh....jenohhh...
Haechan juga belum siap hamil..
"Haechan berusaha melepaskan ciuman Jeno dengan susah payah.

Jeno tertawa mendengar nya. Tangan nya kembali aktif menjamah payudara haechan yg indah.

"Nanti kita bisa minta dokter buat orang kontrasepsi di tubuh kamu.
Jadi kapanpun kita mau ML kamu nggak akan takut untuk hamil, baby"

"Ngghhhh...jeno sakit...jangan keras-keras...sakit .."Haechan merintih karena Jeno meremas payudara nya dengan kencang.

"Maaf. Habis punya kamu besar banget , baby. aku suka" jeno suka sekali mencium bibir haechan, dan kali ini ciuman lelaki itu terkesan terburu-buru.

Haechan yg mendapatkan serangan itu sulit untuk mengimbangi ciuman nya. Tangan jeno pun semakin aktif memainkan payudara haechan secara bergantian.

"Jeno....udah..."haechan takut Jeno bertindak semakin jauh dari ini.

"Sedikit lagi, baby. Tahan"

"Ta..pi...lebih lembut... please " haechan mencengkram bahu ini ketika aktifitas making out mereka berlangsung semakin panas.

"Oke"

Mata haechan terpejam, mencoba menikmati dan hasil nya cukup membantu haechan untuk rileks.

Sesekali haechan tertawa geli karena Jeno menciumi leher nya dengan lihai.

"Jen..." Haechan mengalungkan kedua tangan nya ke leher Jeno. Untuk pertama kali nya haechan bisa senyaman ini dengan Jeno .

Haechan bahkan tidak menolak lagi ketika lelaki itu bermain semakin nakal.

Haechan terlanjur nyaman. Begitu santai hingga haechan akhirnya jatuh tertidur dengan Jeno berada di atas tubuh nya.

"Good night, baby"




TBC

Making LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang