Kini Christy dan kedua temannya sedang berjalan di lorong, setelah ia menarik kedua sahabatnya untuk pergi dari kelas tadi,kini Christy sudah melepas tangannya dari kedua sahabatnya.
"Christy, kenapa tadi devan gak di ajak sekalian? Padahal bagus tuh nambah temen" tanya Muthe kepada Christy.
"Gak"
"Buset cuek amat, kenapa emang nya? Ganteng juga dia, lumayan bisa buat cuci mata" tambah Muthe dengan nada centil nya.
"Pikiran mu cuma ganteng doang mut? Yang lain kek, tugas kek apa kek" kini Freya membuka suaranya.
"Dih emang kamu frey, tugas melulu, sekali-kali orang tuh harus openminded, jangan tugas melulu" sewot muthe.
"Dih si paling openminded" ketus freya.
"Udah gaes, gapapa cuma males aja kalo ada cowok, biarin aja toh dia ada Kathrina, gak sendirian, lagian kalian ga liat muka Kathrina pas devan ngajak kita? Tatapannya sinis banget, males cari musuh" jelas Christy dengan malas.
"Jangan-jangan Kathrina suka sama Devan?" Tanya Muthe.
"Kepo amat sis" jawab freya.
"Dih ga tanya ke elo ya sis" kerus Muthe kepada sang ketua kelas.
Singkat cerita mereka telah sampai di kantin kesayangannya, kini sudah banyak siswa yang sedang duduk di kantin, sudah seperti pasar malam suasana di kantin itu, ada yang hanya nongkrong dengan temanya, ada yang makan, ada yang hanya minum, mata Christy tertuju pada meja kosong di pojok sana, mereka segera berjalan ke arah meja tersebut.
"Buset rame banget ya hari ini kantin? Pada belom makan apa ya?" Tanya muthe sambil melihat seluruh isi kantin yang di penuhi oleh siswa.
"Ya jelas lah, kan 4 jam belajar masak makan di kelas?" Jawab freya.
"Tapi biasanya ga serame ini" ucap muthe sambil duduk di kursi.
"Yaudah sih" jawab freya.
"Frey giliran kamu yang pesen, aku bakso" ucap muthe sambil menunjuk kedai bakso di kantin.
"Kamu?" Tanya freya kepada Christy.
"Sama bakso" jawab singkat Christy.
"Okey aku pesenkan dulu" ucap freya sambil beranjak dari kursi.
"Frey aku ga pake tahu putih" teriak muthe. Hanya dapat anggukan dari freya, merasa tah puas, Muthe meneriakinya lagi.
"AKU TANPA TAHU PUTIH FREYAA"
"Isshh iyaaa iyaaa!!!" Freya kemudian pergi meninggalkan meja tersebut.
"Hahaha lucu freya kalo lagi sebel" ucap muthe sambil terkekeh.
"Pantesan kamu suka gangguin freya" ucap Christy.
"Hahah iya" jawab muthe.
Muthe dan Christy berbincang-bincang sambil menunggu freya dengan makanannya.
"Eh ketemu lagi"
Mereka berdua mendongak ke arah suara tersebut, ya benara suara cowok itu adalah devan.
"Percuma kita pisah tadi ujungnya juga duduk bareng hahaa" ucap Muthe dengan gelak tawanya, di balas tawa oleh devan.
"Aku duduk ya" ucap devan, tapi matanya kini mengarah ke arah Christy.
Christy yang paham kalau devan sedang bertanya kepadanya pun menjawabnya dengan anggukan.
"Aku juga duduk ya" ucap gadis di sebelah devan, yaitu Kathrina.
"Silahkan gapapa" ucap muthe dengan ramah.
"Halo gaess makanan datang, eh devan? Kathrin?" ucap freya dengan heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Sister (End)
De TodoAzizi Asadel dan juga Angelina Christy, dua bersaudari yang lahir di keluarga Natio, keluarga yang kaya raya, mungkin kekayaanya tidak akan habis walau di buat tujuh turunan sekalipun. Tapi benar yang di bilang orang-orang, uang bukan segalanya, ke...