Telah usai waktu menikmati hari ini, mereka berempat akhirnya kembali ke hotelnya, lebih tepat nya kamar mereka.
Di dalam kamar Azizi dan Christy, kini mereka tengah menonton drakor bersama, ekspresi yang serius kini terpampang di wajah mereka berdua.
"Ah zoy, udah lah, pusing aku tuh, males banget pake acara sakit lagi yang cewe" ucap Christy sebal.
"Iya, ngeribet-ribet in aja, kenapa harus sakit? Kan bisa nggak sakit, yang ngarang nih ngadi-ngadi" ucap Azizi yang mematikan tab miliknya.
"Udah lah mending kita turu, besok jalan-jalan lagi" ucap Christy yang sudah siap untuk mengarungi alam mimpi.
"Iya deh, tidur aja yuk"
Kini mereka telah memposisikan untuk tidur, 10 menit telah berlalu, Christy merasa kalau ia susah tidur, entah kenapa.
"Kenapa aku susah tidur ya?" Monolog dia kepada dirinya.
"Zoy??"
Tak ada jawaban, berati Azizi telah tertidur.
"Hah" Christy beranjak dari posisinya, dan duduk menghadap ke arah Azizi.
"Zoy tau nggak sih, aku mau cerita tapi takut" lirih Christy.
"Hiks...."
"Aku kangen keluarga kita zoy hiks..." Ucap Christy yang suaranya mulai bergetar.
5 menit Christy merenung dan menangis, menangisi keluarga nya, mau bagai mana pun yang namanya ayah kandung dan ibu kandung memang tidak bisa dk gantikan, tetapi takdir berkata lain..
"Udah lah, aku nggak boleh sedih" ucap Christy sembari menghapus air matanya.
"Mari kita nikmati ini selagi masih bisa" tambah Christy lagi dan ia pun menyusul azizi untuk pergi ke alam mimpi.
****
Hari ke dua liburan telah tiba, mereka hari ini akan mengunjungi Garuda Wisnu Kencana (GWK) dan juga pantai Kuta, seperti biasa, mereka menikmati di setiap liburan mereka, dan juga hari ini adalah hari terakhir mereka berada di pulau Dewata, sekitar jam 5 sore, mereka harus kembali pulang ke Jakarta.
Seperti layaknya liburan, mereka bersenang-senang, berfoto-foto, berlarian di pantai Kuta, sampai lupa akan waktu, tak terasa waktu pun berjalan cepat, kini mereka sudah siap untuk kembali ke Jakarta.
"Ati-ati jangan lupa barang bawaan nya!" Ucap Shani mengingatkan kepada adiknya.
"Iya cii" jawab mereka serempak.
Kini Christy meneliti lagi koper bawaannya, apa kurangnya, ia mengecek satu persatu.
"Baju udah, sepatu udah, oleh-oleh buat temen udah, dah selesai" ucap Christy dan ia menutup koper itu.
"Busyettt udah? Bantuin dong toy" ucap Azizi yang kopernya masih berantakan.
"Kamu berantakan banget zoy?"
"Maksud kamu apa? Aku nggak ngatain loh!" Sentak Azizi.
"Eh maksudnya kopernya!" Jawab Christy kaget.
"Oooh, yaudah makanya bantu"
"Yayaya sini" ucap Christy sambil membantu kakaknya.
Di kamar sebelah, suasana lebih tenang, dan lebih tentram, mungkin karena mereka fokus mengemas barangnya sendiri-sendiri jadi tidak banyak kata yang terucap.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Sister (End)
AcakAzizi Asadel dan juga Angelina Christy, dua bersaudari yang lahir di keluarga Natio, keluarga yang kaya raya, mungkin kekayaanya tidak akan habis walau di buat tujuh turunan sekalipun. Tapi benar yang di bilang orang-orang, uang bukan segalanya, ke...