#23

1.7K 175 9
                                    

Hari ini, Shani sedang memasak buat makan malam adiknya, ia sudah seperti ibu yang menyiapkan makanan untuk anak-anak nya.

Wortel itu di ambil dari wadahnya, dan di taruh ke telenan oleh shani, irisan demi irisan ia lakukan dengan amat hati-hati.

"Hah, sisa satu wortel, yuk shani yuk!" Monolog shani kepada dirinya sendiri.

Ctak!

Ctak!

Ctak!

"Awss, astaga shani"

Shani meringis kesakitan, karena tangannya tidak sengaja terisis oleh pisau yang tajam itu.

"Aduh, ambil hansaplast dulu deh" ucap shani meninggalkan dapur.

Setelah beberapa menit, shani kembali ke dapur dan meneruskan kegiatan nya, tetapi tiba-tiba.

Pyaaarr!!!!

"Astagaa!!"

Shani yang kaget, menghentikan kegiatan nya dan bergegas berlari menuju sumber suara.

Saat telah sampai di ruang tamu, ia melihat Azizi yang memecahkan gelas minuman nya ke lantai.

"Aduh cii, maaf" ucap azizi seraya mengambil kepingan gelas yang pecah.

"Aduh zii, hati-hati dong, nanti kena kamu" ucap shani sambil membantu azizi.

Tiba-tiba seseorang muncul dari dalam kamarnya, siapa lagi kalau bukan Gracia.

"Kenapa sih, ribut-ribut??" Tanya Gracia bingung.

"Aduh, ini azizi jatuhin gelas" ucap shani yang masih setia membantu azizi.

"Astaga Azizi, eh itu tangan cici kenapa?" Tanya gracia yang melihat tangan shani menggunakan hansaplast.

"Ini kena pisau tadi pas masak" ucap shani santai.

"Ih hati-hati makanya ci" tutur azizi kepada shani.

"Iya, maaf"

"Yaudah, ge ini buang di luar" tambah shani saat sudah beres membersihkan gelas yang jatuh itu.

Gracia pun mengambil kantong berisi pecahan gelas tersebut dan membuangnya di luar.

Setelah beberapa menit, kini azizi menyusul shani di dapur, untuk melihat, bahkan membantu kakaknya shani.

"Ci aku kok ngerasa nggak enak ya?"

"Hah, kamu sakit zi?" Tanya shani sambil menempelkan punggung tangannya di dahi Azizi.

"Bukan, kayak perasaan gak enak aja, gatau kenapa?" Jelas azizi lemas.

"Kamu kangen kali sama dedek, coba telfon dulu dedek nya!" Ucap shani kembali melanjutkan kegiatan nya.

"Tap-"

"Kalo nurutin gengsi, sampai tahun depan juga kalian tetep marahan, udah ngalah aja, sebagai kakak itu lebih baik mengalah zi" tutur shani kepada azizi tanpa menghentikan kegiatan nya.

"Yaudah deh aku coba telfon kali ya"

Azizi mengeluarkan benda berwarna hitam berbentuk kotak itu, ia menyalakan ponsel nya dan ingin menelfon Christy.

Tut....

Tut...

Tut..

Panggilan tidak terjawab..

"Yah ci, kok gak di jawab, Christy masih marah ya sama aku?" Kesal Azizi.

"Nggak, paling lagi kegiatan aja zi, jangan berasumsi gitu dong" ucap shani menenangkan azizi.

My Little Sister (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang