6 | Something

364 9 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN😘

Happy reading
.
.

🍒🍒🍒

***

Akhirnya Kinan sampai di tempat makan biasa di kunjunginya bersama Dara sahabatnya itu.

Setelah memarkirkan mobilnya, Kinan langsung memasuki tempat makan tersebut karena disana Dara telah lebih dulu sampai dan sedang menunggu kedatangan Kinan.

"Hai, udah dari tadi Dar?" tanya Kinan yang langsung duduk di kursi tepat di depan Dara.

"Ngga kok, baru nyampe juga gue." balas Dara seadanya.

Tidak lama kemudian datanglah waitress yang membawa buku yang berisi menu yang ada disini, kemudian dua sahabat itu langsung menyebutkan pesanan mereka kepada waitress tersebut. Setelah menyebutkan pesanan mereka, kmudian mereka berdua di minta untuk menunggu pesanan mereka yang akan segera di antarkan sebentar lagi.

"Kenapa?" tanya Dara kepada Kinan sahabatnya itu.

Kinan yang mendengar itu langsung bertanya kepada Dara, mengapa sahabatnya itu bertanya kepadanya yang memang Kinan tidak paham maksud dari pertanyaan sahabatnya itu.

"Hah, kenapa apanya Dar?" tanya Kinan ke sahabatnya itu dengan wajah bingung, karena memang Kinan tidak paham maksud dari pertanyaan Dara.

Dara yang melihat itu, langsung mengulang pertanyaannya dengan lebih jelas.

"Lu kenapa, ada masalah kerjaan?" tanya Dara dengan jelas.

"Masalah apaan?" Jawab Kinan yang justru malah balik bertanya ke Dara dengan wajah bingung. Karena Kinan masih belum konek dengan pertanyaan Dara sang sahabat.

Dara yang melihat itu, justru semakin di buat gemas dengan raut wajah bingung Kinan. Rasanya Dara ingin sekali menceburkan Kinan ke rawa-rawa saking gemasnya.

"Wajah lu ngga enak banget di pandang, udah kayak bocah yang ngga di kasih mainan sama emaknya.

"Kenapa sih?" tanya Dara semakin gemas melihat Kinan.

"Ooohh" jawab kinan cuek, melihat itu Dara semakin kesal kemudian dia berdiri dari tempat duduknya berniat akan menjambak rambut Kinan saking kesalnya. Untung saja Kinan Langsung mengode Dara dengan matanya bahwa disini adalah tempat umun, tidak enak nantinya dikira orang-orang mereka memang sedang berantem pikir Kinan.

"Eh setan lu ngga lihat tempat kalo mau ajak perang," ucap Kinan berbisik menahan kesal karena tingkah Dara yang kekanak-kanakan.

Dara yang melihat Kinan tengah kesal kepada dirinya justru malah meledek Kinan dengan cara menjulurkan lidahnya menatap kinan.

"Huuufffftt" kinan menghembuskan napas berat. Ternyata pilihannya salah menerima ajakan Dara untuk makan siang har ini, bukannya menghilangkan beban pikiran tetapi malah menambah beban pikiran batin Kinan.

Setelah peperangan diantara mereka berdua berakhir, kemudian datanglah waitress yang mengantarkan pesanan mereka. Melihat itu Kinan dan Dara langsung mulai memakan makanan mereka masing-masing, seoalah-olah tadi tidak terjadi apa-apa diantara mereka. Membagongkan memang dua orang ini.

"Dar, gimana kerjasama dengan Aditama Group udah di setujui sama mantan lu itu?" tanya Kinan kepada Dara. Saat ini mekang perusahaan tempat Dara bekerja rencananya akan bekerjasama dengan Perusahaan Aditama Group yang mana saat ini pemimpin perusahaan itu telah di ambil alih oleh anak pemilik perusahaan tersebut yaitu Rafael mantan Dara waktu SMA.
Kabarnya sampai saat ini mantan sahabatnya itu masih menyimpan dendam terhadap Dara, karena dirinya tidak terima karena dulu Dara memutuskannya secara sepihak tanpa persetujuan darinya.

"Au ah si anjir gaje banget, bikin emosi aja," ucap Dara kesal.

"Masa iya masih dendam aja kan udah lama, kek bocah aja tu si curut." ucap Dara semakin dibuat kesal mengingat pertemuan mereka tempo hari yang membahas rencana kerja sama antara perusahannya dengan perusahaan Dara bekerja. Karena mantan laknatnya itu belum menandatangani surat persetujuan kerja sama kedua perusahan, oleh karena itu Dara semakin dibuat kesal karena bos tempat Dara Bekerja mendesak meminta dirinya untuk segera mungkin menerima persetujuan dari pemilik Aditama Group yaitu mantan Dara sendiri.

"Belum move on kali si doi." ucap Kinan enteng. Dara yang mendengar itu memutar bola matanya malas.

Kinan tidak habis pikir dengan sahabatnya itu, kenapa dia ngga ngeluarin jurus jablay nya supaya doi bermurah hati menyetujui rencana kerja sama antar perusahan tempat dia bekerja. Biasa nya kan Dara selalu ngeluarin jurus terakhir nya itu jika jurus yang lain sudah tidak mempan lagi.

_________________________________________
Bersambung......

Next..

Setelah sekian lama akhirnya update lagi.
Salam sayang dari author🤗

Luve💞

Vote dan komen dungg biar author makin semangat nulisnya 😘

Jangan lupa Follow

After PartyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang