Jangan lupa vote dan komen🥰
Happy Reading
.
.🍒🍒🍒
Setelah menghabiskan satu piring nasi goreng buatan Kinan, tiba-tiba handphone Gilang berbunyi entah itu panggilan dari siapa Kinan tidak tau dan tidak mau tau. Sorry say Kinan tidak se kepo itu keles.Setelah mematikan panggilan tersebut secara sepihak, Gilang langsung meninggalkan apartemen Kinan. Namun sebelum itu Gilang mengeluarkan sebuah Black Card dari dalam dompet nya dan langsung memberikannya kepada Kinan. Kinan yang kaget dengan tindakan bos nya itu hanya bengong entah apa yang di pikirkan nya saat Gilang memberikannya Black Card tersebut. Namun satu hal yang sepertinya mampu di cerna Kinan, bahwa bos nya ini mengucapkan terima kasih atas sepiring nasi goreng yang telah di berikan Kinan kepada nya, dan hanya di angguki oleh Kinan.
Setelah itu Gilang beneran pergi meninggalkan apartemen Kinan dengan Kinan yang larut dengan pemikiran nya sendiri.
Setelah mendengar pintu apartemennya tertutup barulah Kinan tersadar dari lamunannya. Seketika Kinan langsung mencubit pergelangan tangannya guna memastikan bahwa dirinya memang tidak sedang bermimpi.
"Awww" Kinan merasakan sakit karena cubitan dari jari jemari nya sendiri. Ternyata Kinan memang tidak sedang bermimpi.
"Gilaaa, orang kaya gini amat yaaak. Black Card main tinggal aja. Kalau gua kuras gimana, apa gak takut eh" Ujar Kinan gemes atas kelakuan Gilang pada dirinya sendiri.
Drrrtt drrrtt drrrt
Tenga asik nyerocos dengan dirinya sendiri, tiba-tiba Kinan di kagetkan dengan suara ponselnya. Tanpa menunggu lama langsung saja Kinan melihat siapa yang menghubungi dirinya, dan ternyata dari nomor yang tidak dikenal. Setelah meneliti kembali deretan nomor telpon tersebut, sepertinya Kinan hafal dengan tiga deretan terakhir nomor tersebut. Tanpa menunggu lama Kinan langsung menjawab panggilan tersebut.
"Heem, hallo.." Jawab Kinan ramah.
"Sebagai ucapan terima kasih dari saya, kamu boleh menggunakan Black Card saya sepuasnya." Ucap orang yang berada di dalam telepon di seberang sana.
Tanpa menanyakan siapa si penelepon di seberang sana, Kinan sudah tau dari suara nya. Orang itu adalah Gilang, sang bos besar yang berkuasa di kantor tempat dirinya bekerja.
"Hah, tap--pi pak.." Ujar Kinan menyanggah, Kinan sangat keberatan dengan hal ini. Mana bisa begitu, memangnya Kinan ada hubungan apa dengan bos nya ini. Jujur saja Kinan sangat bingung dengan kelakuan bosnya yang di luar nalar begini.
"Sssttt, ini perintah dari saya!" Ucap Gilang dengan tegas.
"Ba--aik pak" Ujar Kinan pasrah. Kemudian panggilan tersebut langsung di akhiri sepihak oleh Gilang tanpa persetujuan Kinan. Kinan yang melihat itu mendengus kesal, akan tetapi setelah di pikir pikir bosnya kan Gilang. Kinan hanya lah karyawan remahan rengginang yang tak terlihat di kantor tempat nya berkerja. Jadi Kinan tidak di wajibkan untuk protes disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Party
ChickLitYUKK BUDAYAKAN FOLLOW AKUN AUTHOR DULU SEBELUM MEMBACA🥰 21+ Malam itu kinan di ajak oleh sahabatnya dara untuk menghadiri perayaan ulang tahun salah satu rekan kerjanya di sebuah hotel berbintang lima. Disana Kinan tidak sengaja menumpahkan minuman...