15 | Undangan Mantan (I)

235 7 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN🥰

Happy Reading
.
.

🍒🍒🍒

Setelah selesai menyampaikan ucapan selamat kepada kedua pengantin, Gilang mengajak Kinan menghampiri tante Lina adik dari ayah Gilang. Karena sedari tadi sang tante sudah memberi kode agar Gilang mengenalkan wanita yang sedang di gandengnya saat ini.

"Apa kabar tante Lin?" Tanya Gilang sambil menyalimi Lina.

Tanpa berniat menjawab Gilang, Tante Lina langsung memeluk Kinan yang sedang berada di samping Gilang dengan Girang. Kinan yang kaget dengan tindakan tante Gilang hanya terdiam kaku. Bagaimana tidak, Kinan memang belum mengenal Lina serta ini adalah pertemuan pertama di antara mereka.

"Namanya siapa cantik?" Tanya Lina kepada Kinan dengan kedipan menggoda ke arah Gilang yang hanya di balas senyum tertahan oleh Gilang. Lina yang melihat respon Gilang tentu saja semakin yakin gadis cantik ini adalah pacar Gilang.

Berbeda dengan respon tante dan keponakan tersebut, justru Kinan malah bingung dengan situasi yang terjadi.

"Heem, perkenalkan saya Kinan buk" Ucap Kinan memperkenalkan diri kepada Lina mengulurkan tangannya langsung di jabat Lina dengan senyum bahagia.

"Wah, nama yang cantik persis seperti orangnya" ujar Lina mengedipkan sebelah matanya.

"Heem, tante juga cantik kok" ujar Kinan jujur dengan tampang polosnya.
Karena memang Lina sangat cantik walaupun usianya sudah tidak lagi muda.

"Wah, terima kasih banyak. Kamu orang yang ke 2025 yang mengatakan tante cantik"

"Udah tante Lin, bisa bisa Kinan syok dengan kerandoman tante yang luar biasa ini" Ujar Gilang kembali merangkul pinggang Kinan.

"Yowes, pokoknya nanti Kinan harus di ajak ke rumah ya. Tante tunggu ya, jangan sampai gak dateng loh..."

"Iya tan, siap" ujar Gilang segera pamit meninggalkan sang tante karena seseorang yang tiba tiba menghampiri Lina.

***
"Kenapa?" Ujar Gilang memecah keheningan diantara mereka.

Kinan yang tidak paham maksud Gilang seketika mengalihkan pandangannya menatap Gilang yang duduk dengan tenang di sampingnya. Saat ini mereka terjebak di lampu merah dan sebentar lagi akan berubah hijau. Namun di depan sana kendaraan hanya bergerak lamban, sepertinya sedang ada kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan kemacetan parah saat ini.

Gilang merubah posisinya menyamping ke arah Kinan, memandang Kinan serius. Gilang mencoba mencari dan melihat ke wajah perempuan cantik di sampingnya ini, sihir apa yang dimiliki Kinan sehingga membuat Gilang bertekuk lutut kepada perempuan ini.

"Kenapa saya bisa seperti ini?" Tanya Gilang memandang manik Terang Kinan.

"Maksudnya a-pa?" Tanya Kinan bingung.

"Sihir apa yang kamu punya, sehingga membuat saya segila ini terhadap wanita?" Ujar Gilang serius memandangi Kinan.

Kinan yang mendengar pertanyaan Gilang tentu saja tidak bisa menyembunyikan
Raut syok di wajahnya. Heh, yang benar saja. Kinan tidak memiliki sihir apapun itu.

After PartyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang