17 | Tanggung Jawab

337 6 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN🥰

Btw terima kasih yang sudah vote cerita ini :)

Happy Reading

.
.

🍒🍒🍒

Sepeninggalan pak Gani, semua yang ada di ruangan itu berubah serius. Mereka sibuk menyiapkan file yang sewaktu waktu akan di minta oleh pimpinan mereka. Lebih baik di persiapkan terlebih dahulu dari pada kena semprot nantinya.

"Seperti yang sudah disampaikan kemaren, Kita akan segera meluncurkan produk terbaru dari Pradana Group. Saya berharap kerja sama yang akan terjalin dengan Aditama Group bisa menyukseskan lunching perdana Beauty dari Pradana Group." Ujar orang nomor satu yang memimpin Pradana Group yaitu Gilang Pradana.

Semua orang yang ada di ruang itu mengangguk memahami informasi penting tersebut. Mereka mendengarkan dengan seksama informasi penting pada meeting saat ini. Melihat raut serius dari Gilang membuat semua orang yang ada di ruangan itu tidak berani mengarahkan pandangannya selain kepada orang nomor satu di Pradana Group itu.

Gilang yang melihat para karyawannya sudah memahami isi meeting saat ini, langsung saja menyudahi meeting tersebut dengan langsung meninggalkan ruangan itu dengan langkah lebarnya disusul pak Gani di belakangnya.

Yang jadi pertanyaannya, apakah disaat meeting tengah berlangsung Gilang seratus parsen fokus terhadap meeting yang dipimpinnya. Tentu saja tidak ferguso. Hampir setengah fokus Gilang teralihkan kepada Kinan yang hari ini sangat cantik dengan rambut kuncir kudanya. Memperlihatkan leher jenjangnya yang mulus. Ingin rasanya Gilang melepaskan kunciran rambut sialan itu saking kesalnya. Karena saking tidak relanya jika ada laki laki lain yang menatap gadisnya penuh minat dengan mata sialannya itu.

Namun orang yang tengah di perhatikan tengah sibuk menuliskan beberapa hal penting yang sampaikan oleh bosnya menyangkut meeting hari ini. Seolah olah tidak akan ada yang akan terganggu oleh kehadiran dirinya. Namun satu hal yang perlu di ketahui saat ini, bahwa perasaan Kinan sangat berbunga bunga. Di tambah lagi dengan wajah Gilang yang menurut pengamatan Kinan makin ganteng saja. Kinan jadi kesal sendiri mengingat statusnya dengan Gilang. Ingin rasanya Kinan membantu neneknya mencabut rumput yang ada di rumah neneknya di semarang. Jika ada waktu luang Kinan akan mempertimbangkannya.

***
Memasuki jam istirahat, semua karyawan bergegas keluar untuk segera makan siang. Di lantai satu telah tersedia kantin khusus karyawan. Semua karyawan bergegas turun untuk memenuhi panggilan cacing cacing kesayangan penunggu perut mereka. Termasuk juga dengan Kinan, saat ini dirinya dan kedua temannya yaitu Tysa dan Luna. Mereka bertiga sibuk membahas gosip yang sedang hangat menyebar di kantor ini, namun lebih tepatnya Tysa dan Luna lah yang sangat heboh mengenai gosip itu. Sesekali Kinan ikut menimpali dengan tak kala heboh.

"Mau pesen apa mbak?" Tanya Luna yang akan beranjak menuliskan menu makan siang mereka.

"Kayak biasa aja Lun, Tysa kayaknya bebek goreng deh" ujar Kinan karena dia hapal betul Gadis cubby itu sangat doyan bebek goreng.

"Seratus buat lu mbak" Puji Tysa dengan memperlihatkan sepuluh jarinya kepada Kinan.

"Oke, sip" kemudian Luna menyerahkan pesenan mereka kepada mbak kantin.

***
Saat ini Kinan dan kedua dayangnya tengah sibuk mengeksekusi makanan mereka masing-masing.

"Daebak, ada hot news guys" ujar Tysa dengan ekspresi kagetnya.

"Nih, coba liat. Katanya sih si bos udah punya gandengan" Ujar Tysa lemes. Seperti tanaman yang tidak disiram berbulan-bulan oleh pemiliknya.

"Serius, mana coba liat" ujar Luna langsung merampas ponsel Tysa.

After PartyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang