10 | Bangun Tidur

295 6 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen🥰

Happy reading
.
.

🍒🍒🍒

Pagi ini Kinan bangun dengan suasana hati yang tenang karena hari ini adalah hari libur, hari ini dirinya akan terbebas dari segala macam pekerjaan yang membuat kepala nya pusing. Dari semalam Kinan sudah berencana untuk menghabiskan hari liburnya dengan bermalas malasan di tempat tidur. Kinan sengaja tidak mengaktifkan ponselnya karena memang dirinya sedang tidak mau di ganggu di hari libur tenangnya.

Hoammm

Kinan bangun dari tidurnya karena matahari yang masuk melalui celah gorden kamar nya.

Kinan menyingkap selimut yang membungkus tubuh nya, menyisakan tank top hitam dan celana pendek setengah paha yang menampilkan paha putih mulusnya. Namun Kinan sudah biasa dengan hal itu, karena memang hanya dirinya saja yang tinggal di Apartemen nya ini. Jadi Kinan bebas berlalu lalang dengan pakaian minim tersebut.

Kinan berlajan menuju kamar mandi yang berada di kamarnya. Kinan ingin mencuci wajah serta menggosok gigi nya. Setelah selesai dengan ritual pagi nya, Kinan keluar dari kamar nya menuju dapur apartemen nya.

Kinan memang sudah terbiasa sarapan pagi dengan segelas susu coklat kesukaannya dan dua buah roti bakar, hanya itu saja. Karena kinan memang tidak terbiasa memakan nasi di pagi hari, jika di paksakan maka sudah dipastikan nasi tersebut akan keluar kembali setelah 5 menit berada di dalam perut nya. Oleh karena itu Kinan tidak akan pernah memakan nasi jika di pagi hari.

Setelah sarapan nya sudah tersaji di atas meja, Kinan langsung memulai sarapan nya dengan tenang. Namun baru memakan roti nya dengan satu gigitan, kegiatannya itu di hentikan oleh bunyi bel apartemen nya. Siapa sih yang berani mengganggu sarapan nya, orang ini sudah merusak mood bagus Kinan.

Terdengar bunyi bel untuk kedua kalinya, Kinan langsung beranjak meninggalkan roti bakarnya yang sedang berteriak untuk di habiskan. Namun sayang beribu sayang Kinan harus menundanya terlebih dahulu.

Ceklek

Kinan langsung saja membuka pintu apartemen nya dengan malas tanpa berniat melihat terlebih dahulu siapa orang yang pagi ini mengunjungi apartemen nya.

Kinan melihat sepasang sepatu sneakers yang memang Kinan tau bahwa sepatu itu bukannya sepatu murahan. Kinan tau itu adalah sepatu dengan harga yang sangat fantastis, tidak semua orang mampu membeli nya. Kemudian pandangan Kinan beralih naik ke atas dan akhirnya sampai pada wajah yang sialnya sangat tampan. Namun wajah itu memang sudah tidak asing bagi Kinan.

Mengetahui siapa orang yang datang ke apartemen nya, mata Kinan membola. Jika saat ini Kinan berada di dalam dunia kartun, maka sudah di pastikan bola mata Kinan sudah melompat keluar dari tempatnya saking kagetnya.

"Pa--ak Gilang?" Ujar Kinan dengan gugup.

Bagaimana bisa bos nya ini berada di apartemen nya, seingat Kinan dirinya tidak pernah mencantumkan alamat apartemen nya pada saat mengisi formulir pendaftatan pada saat dirinya bekerja. Karena Kinan ingat betul bahwa dirinya hanya menuliskan alamat orang tua nya dan bukan alamat apartemen nya.

Apa bos nya ini salah alamat, jika memang benar begitu maka Kinan tidak perlu cemas dengan hal itu.

Berbeda dengan Gilang yang sejak tadi tidak lepas memandangi semua yang ada pada Kinan. Namun Kinan mungkin tidak terlalu memperhatikan hal itu, karena Kinan sedang sibuk dengan pikirannya sendiri. Sehingga tidak menyadari arti tatapan mata dari bos nya itu.

Karena Kinan tidak mau di cap sebagai karyawan yang tidak sopan, maka dengan senyum palsu Kinan menawarkan Gilang masuk ke dalam apartemen nya.

Gilang yang memang sudah menunggu ingin ditawari dari tadi, langsung saja mengikuti Kinan masuk ke dalam apartemen nya.

After PartyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang