12 | Pura-Pura Sekarat

199 4 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen🥰

Happy Reading
.
.

🍒🍒🍒


Setelah puas berbelanja mengelilingi Mall 5 lantai ini. Keduanya memutuskan untuk mampir ditempat penjualan es krim. Panas panas begini enaknya makan es krim ujar kedua sahabat itu barusan.

Saat ini mereka duduk di kursi agak ke pinggir dinding pembatas kaca, tempat duduk mereka megarah ke jalan. Dari lantai 5 ini mereka menadapatkan pemandangan gedung bertingkat dan kemacetan yang terlihat jelas dari lantai 5 Mall ini.

"Eh Nan, ceritain kronologis nya sampai lu bisa megang itu Black Card si doi" Ujar Dara yang masih belum puas dengan jawaban singkat yang tadi di berikan Kinan.

Kinan yang melihat sahabat nya yang super duper kepo ini hanya, menghela napas lelah.

"Iyaa gitu deh" ujar Kinan males.

"gitu gimana ih" ujar Dara gemes dengan Kinan.

Bagi Dara, Kinan harus menjelaskan sedetail mungkin asal muasal itu Black Card bisa sampai ke tangan Kinan.

Akhirnya Kinan menceritan awal mula knologis nya kepada sahabat super kepo nya itu.

"Lah, ini beneran Nan. Kok bisa sih, ih enak banget jadi elu Nan" ujar Dara bertubi tubi.

Kinan yang mendengar itu berpura pura menulikan pendengarannya, justru dirinya sibuk melahap es krim nya. Menurut Kinan es krim di depannya lebih menarik ketimbang meladeni celotehan sabahat nya itu.

Dara yang melihat Kinan yang justru malah semakin lahap menyendok es krim ke mulutnya hanya mencebikkan bibirnya kesal.

"Nan, menurut lu apa enggak aneh. Nih ya tiba tiba doi main ngasih Black Card dengan gampangnya ke elu?" Ujar Dara menyuarakan isi hatinya yang justru di jawab dengan gelengan polos dari Kinan.

"Udah gitu doi juga santay aja lagi, iya sih doi kaya pake banget. Tapi kan dia belum lama kenal elu Nan, dan itu juga dia kenal lu cuma sebatas karyawan dia di kantor dan bukan secara personal. Kok bisa sih" Ujar Dara yang belum bisa berhenti dengan pemikiran pemikiran nya sendiri.

Kinan yang melihat itu tidak menimpali sama sekali. Karena Kinan memang sudah tau alasan bosnya itu memberikan Black Card padanya. Toh nanti Kinan juga akan mengembalikan itu Black Card si doi lagi. Kinan masih punya malu plus harga diri keles. Enggak mungkin juga Kinan bawa kabur itu Black Card. Kinan masih pengen hidup tentram dan damai.

"Udahlah Dar, enggak usah di pikirin. Lu tenang aja, yang penting lu juga ke cipratan shopping dari Black Card doi kan. Doi aja santuy udah kayak dipantai Dar, Jadi enggak usah banyak tanya lagi oke baby" Ujar Kinan gemes.

Dara yang melihat itu langsung menyengir lebar. Kinan paham betul dengan ekspresi sabahatnya itu.
Karena motto hidup Dara adalah "Jika ada yang gratis ngapain musti bayar" mantap gak tuh.

"Iya udah ahh, cabut yuk" Ajak Kinan kepada Dara.

Setelah selesai membayar es krim, mereka berdua meninggalkan tempat es krim dengan kedua tangan yang memengang berbagai Paper Bag dari logo toko yang terkenal. Kedua sahabat itu memang sangat berniat menguras Black Card Gilang sang atasan Kinan yang kaya raya plus gantengnya yang gak ketulungan itu.

"Dara"

Seketika dua sahabat itu menoleh ke belakang karena bunyi suara yang lumayan kenceng itu. Seketika mata Dara dan Kinan membola saking kagetnya siapa orang yang menyapa nya, lebih tepatnya Dara sih.

"Hah, iya hey. Apa kabar?" Tanya Dara basa basi kepada orang tersebut.

Mendengar itu, seketika senyum sumringah dari orang tersebut tercetak jelas. Lebih tepatnya senyum bahagia karena bertemu kembali dengan Dara setelah sekian lama.

After PartyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang