TOLONG VOTE DAN KOMEN🥰
Happy reading
.
.🍒🍒🍒
Sejak semalam Kinan sibuk mempelajari file meeting yang di kirimkan oleh pak Gani kepada nya. Hari ini dirinya akan menggantikan tugas pak Gani menemani pak Gilang untuk meeting dengan Aditama Group di Jl. A. Memikirkan itu membuat Kinan kembali stress, dirinya tidak yakin meeting hari ini akan berjalan lancar. Karena memang ini bukan tugas nya yang benar saja, walaupun dirinya sudah berusaha semaksimal mungkin mempelajari tentang meeting hari ini. Namun itu sama sekali tidak membuat Kinan tenang, justru malah membuat Kinan semakin di landa panik yang luar biasa.
Drrrt drrrtt
Suara ponsel Kinan yang berbunyi membuat dirinya buru-buru mencari keberadaan benda itu yang ternyata masih berada di dalam tas nya. Sejak sampai di kantor Kinan langsung meletakkan tas nya di atas meja kemudian langsung mengulang kembali apa yang telah dirinya pelajari tentang meeting hari ini.
Setelah menemukan ponselnya, Kinan langsung melihat ada nomor baru yang baru saja mengirim pesan kepada nya. Kinan menyerngit heran karena dirinya tidak kenal dengan nomor yang baru saja mengirimi nya pesan barusan.
081522896xxx
Temui saya sekarang!Kinan semakin di buat bingung dengan isi pesan tersebut. Dirinya di minta menemui orang yang sama sekali tidak dia kenal. Hei yang benar saja batin kinan menjerit. Suasana hati Kinan semakin di buat dongkol ulah si pengirim pesan yang tidak jelas. Hei apa orang ini tidak tahu jika Kinan sedang sibuk dan tidak bisa di ganggu. Karena dirinya merasa tidak perlu meladeni si pengirim pesan, kemudian Kinan kembali meletakkan benda persegi panjang itu di atas meja. Lebih baik dirinya mempelajari untuk meeting hari ini pikir kinan.
Drrrrt Drrrrt Drrrtt
Ponsel Kinan kembali berbunyi, namun yang membuat Kinan semakin heran ini masih dari nomor yang sama dengan nomor yang barusan mengirimi nya pesan. Karena tidak ingin di buat penasaran, Kinan langsung mengangkat panggilan itu dengan waspada.
Baru saja Kinan membawa benda tersebut ke telinganya, namun Kinan langsung di kagetkan dengan suara seorang pria yang cukup keras.
Kamu mengabaikan perintah sayaaa...?
Kinan langsung menjauhkan benda persegi panjang tersebut dari telinganya. Dirinya benar-benar di buat kaget dengan suara itu. Kinan sepertinya kenal dengan suara yang menelpon dirinya ini. Kedengarannya seperti suara bos nya, iya bos nya lebih tepatnya Gilang Pradana sang pewaris Pradana Group.
"Iyaa hal-lo pak," ucap Kinan grogi, saat ini dirinya berusaha menormalkan nada suaranya yang bergetar namun detak jantungnya masih berdebar kencang saking takutny mendengar suara bos nya itu.
Ke ruangngan saya sekarang!
Tutt.... Bunyi panggilan yang di akhiri sebelum dirinya sempat menjawab perintah dari bos nya itu. Demi tuhan kinan sangat kesal ingin rasa nya Kinan mencincang bos nya itu saking kesalnya, tapi dirinya takut di cincang duluan oleh bos nya itu.
Tanpa menunggu lama Kinan langsung bergegas menuju ruangan bos nya itu. Takutnya nanti kalau kelamaan dirinya di cincang beneran oleh bos nya itu. Memikirkannya Kinan berdigik ngeri.
Kinan berjalan memasuki lift yang akan mengantarkan dirinya ke lantai 20 tepat di mana ruang bos besar nya berada.
Di depan pintu ruangan bos nya itu, Kinan ragu-ragu antara ingin mengetuk pintu atau tidak. Setelah berperang dengan hatinya Kinan langsung mengetuk pintu ruangan bos nya itu setelah dirinya di beri izin masuk oleh bos nya itu. Dirinya langsung membuka pintu tersebut dan langsung masuk ke dalam ruangan bos nya itu.
Kinan melangkah kan kaki jenjangnya secara perlahan mendekaki Gilang yang sedang berperang dengan komputer yang ada di meja kerja nya. Entah apa yang di kerjakan oleh bos nya itu, sehingga dirinya tidak terganggu sama sekali dengan keberadaan Kinan saat ini.
Kelamaan berdiri membuat kaki cantik Kinan jadi pegel. Kinan merasa gondok kalau begini, dirinya berasa menjadi satpam kantor bos nya itu yang berjaga di lantai satu.
Ingin rasa nya Kinan langsung duduk di kursi depan meja bos nya itu saking pegel nya. Namun Kinan takut di kira tidak sopan. Dirinya jadi serba salah, begini nih jadi bawahan harus patuh dan segan terhadap atasan menyebalkan batin kinan kesal.
***
Gilang yang sedari tadi tengah memperhatikan Kinan mulai dari awal memasuki ruangannya Sampai sekarang, pandangan Gilang tidak luput dari sudut mata nya. Hal itu tentu saja tidak di sadari oleh Kinan, karena dari tadi dirinya sibuk mengeluarkan sumpah serapah untuk bos nya itu. Tentu saja hanya di dalam hati, sejatinya Kinan tidak seberani menyuarakan isi hatinya. Tentu saja Kinan belum ingin jadi pengangguran, karena dirinya harus menambah pundi-pundi rupiahnya yang sudah mulai menipis karena kemaren dirinya baru saja membeli tas yang baru yang sudah sejak lama di incarnya._________________________________________Bersambung......
Next..
Jangan lupa vote dan komen kalau sayang sama cerita ini biar author makin semangat nulisnya :)
Luv💞
Follow geng❤
KAMU SEDANG MEMBACA
After Party
ChickLitYUKK BUDAYAKAN FOLLOW AKUN AUTHOR DULU SEBELUM MEMBACA🥰 21+ Malam itu kinan di ajak oleh sahabatnya dara untuk menghadiri perayaan ulang tahun salah satu rekan kerjanya di sebuah hotel berbintang lima. Disana Kinan tidak sengaja menumpahkan minuman...