Chapter 5: kembali dan perkenalan

19 7 8
                                    

__________________________________
Sudah 2 hari sejak aku mulai sembuh dari pikiran dan bayang-bayang monster itu. Jadi, sekarang aku akan mulai untuk meneruskan tujuanku lagi... mendaftar di guild dan menjadi petualang.

Tapi karena ini masih sangat pagi bahkan matahari belum muncul.., mungkin aku akan bantu ibu dulu.
aku pun ke belakang rumah dan mencari ibu.

"Hmm... Harum sekali seperti biasanya yah"

Gumamku sendiri di kebun memang yang terbaik, meskipun bukan hal baik kalau dilihat dari segi mental.

Ohh ibu sedang mengambil bunga serunai lagi.., kok sangat laku yah? Kalau tidak salah aku menanyakan ini juga kemarin, aku pun langsung mendatangi ibu yang sedang memetik bunga.

"Pagi bu.. " Ucap ku.

"Pagi.., Bagaimana kondisi mu sekarang?" Tanya ibu.

"Sudah mulai membaik dari kemarin, mungkin nanti siang aku akan datang ke guild lagi untuk mengambil training sihir." Jawab ku dengan semangat.

"Kau baru saja sembuh kemarin, apa tidak sebaik nya kau istirahat dirumah dulu?".

Sebenarnya aku ingin langsung menyelesaikan latihan dan langsung terdaftar menjadi petualang dulu, tapi hmm... Mungkin betul ibu juga, tidak menutup kemungkinan aku bisa gampang lelah dan jatuh pingsan di tempat, karna otak dan mental ku masih tidak stabil, mungkin benar apa yang ibu katakan.

"Hmm baiklah bu, aku akan beristirahat di rumah saja untuk kali ini" Ucap ku ke ibu.

"Benar, sebaik nya kau istirahat untuk kali ini" Jawab ibu.

aku pun mengangguk, dan langsung membantu ibu menyiram tanaman.

Matahari sudah ada tepat di atas kita, mungkin sudah waktunya untuk makan siang.

"Bu, aku mau istirahat sebentar ke dapur, untuk mengambil roti, ibu tidak sekalian?", Tanya ku.

"Tidak usah, ibu mau melayani pelanggan dulu sampai sepi", Jawab ibu.

"Ouhh baiklah.. ", Saut ku dengan singkat.

Saat aku selesai menata salah satu bunga, aku pun langsung ke dalam rumah dan menuju ke dapur, tapi saat aku berjalan ke dapur dan mengambil roti... Aku samar-samar mendengar suara berat dan seperti nya tidak asing bagiku.

"Sen!!... Keluar kau!!"

Huh, Ada apa?.. Kenapa dia memanggilku dengan keras, mungkin sebaiknya aku
Ke depan dulu untuk memeriksa, akhir nya aku tidak jadi memakan roti ku dan langsung pergi ke depan lagi untuk memeriksa.

"Iyah.. Aku disini, siapa yang mencariku"

Aku sedikit kaget dengan apa yang kulihat di depan, dia adalah nigurath seorang sahabat dwarf-ku, yang sepertinya baru sampai hari ini karena dia masih memakai baju zirah lengkapnya.
"Hoouu!! , kemana saja kau.. Sudah 3 tahun kau di kampung halaman mu dan baru kembali, kau mau meninggal teman mu yang juga ingin jadi petualang ini hah?" Canda ku dengan sedikit jengkel karna dia lama sekali tanpa kabar.

"Hahaha.. Tenang lah kawan, meninggalkan seorang teman bukan lah prinsip ku, tapi kenapa kau masih nanya kemana saja?... Bukan nya kau sudah menerima surat yang aku kirim?, surat nya aku selipkan di surat yang ku kirim ke ayah" Ucap nigurath.

"Surat apa?, mungkin kakek naugrim lupa untuk memberikan surat mu kepada ku" Jawab ku dengan heran.

"Hmm kelihatan nya begitu, nanti coba kuperiksa lagi dirumah" Ucap nigurath.

"Memang nya apa isi surat itu?" Tanya ku.

Nigurath pun menjelaskan apa isi surat itu dan apa saja yang dia lakukan di kampung halaman nya di Kerajaan dwarf bernama wakatonia, dan ternyata dia disana menjadi prajurit sukarelawan untuk menjaga kampung halaman nya dari serangan monster tamer yang baru-baru ini seperti tak terkendali, karna monster tamer itu... Nigurath terpaksa untuk menginap disana lebih lama, dan setelah berhasil menjaga kampung halaman nya, dia dinobatkan sebagai first guardian, yaitu prajurit paling berani dari team sukarelawan, lalu dia direkomendasikan oleh Raja dwarf Gorgon menjadi petualang.

Dandelion's: The Path Of RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang