Chapter 12: penyerangan 2 | arc:kerajaan dwarf

14 6 2
                                    

__________________________________
"Sen, Kau tidak apa-apa..?" Tanya nigurath.

"Haa..? Ehh yah aku tidak apa-apa" Ucapku yang sebenarnya sedang melamun.

Sekarang kami sudah sampai di kerajaan wakatonia atau bisa disebut kerajaan para dwarf dan kami sedang berjalan melewati pusat kerajaan dengan santai.

Setelah beberapa saat kami bersantai di pusat kota wakatonia, kami pun melanjutkan perjalanan menuju rumah nigurath yang menjadi tempat tinggalnya  di sini.

"Apa kau tinggal sendirian di rumah mu yang ada di sini?" Tanyaku.

"Dulu aku tinggal bersama saudara ayahku, paman gildur, tapi dia meninggal saat penyerangan monster bermata merah, sekaligus itu penyerangan yang membuat ku di angkat menjadi petualang unggulan" Jawab nigurath.

"Aku turut berdukacita untuk paman mu" Ucapku.

"Terimakasih" Ucap nigurath.

Tidak sadar ternyata kami sudah sampai di depan rumah nigurath.

"Permisi..." Ucapku.

Aku pun langsung mengikuti nigurath yang masuk kedalam rumahnya, rumahnya ternyata tidak beda jauh dari rumahku yang minimalis tapi serba cukup.

"Kau bisa istirahat di kamar atas, aku tau perasaanmu saat melakukan hal itu pertama kali" Ucap nigurath.

"Baiklah dan terimakasih..." Jawab ku.

Aku tidak langsung berjalan ke kamarku, tapi aku ingin sedikit menenangkan pikiranku, aku pun izin keluar dan berjalan-jalan dahulu.

"Ternyata disini suasananya tidak beda jauh dengan kampung halamanku" Ucapku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ternyata disini suasananya tidak beda jauh dengan kampung halamanku" Ucapku.

Saat aku berjalan-jalan dan duduk di kursi umum, ingatan tentang orang yang ku bunuh sedikit demi sedikit kembali.

Di malam itu saat aku sedang melakukan pertarungan melawan sekelompok bandit.
"Hahaha kau tidak biasa membunuh manusia ha???" Ucap salah satu bandit yang perutnya tertancap dagger ku.

"Diam!!" Ucapku dengan teriak dan sedikit gemetar.

Aku tidak sengaja menggerakkan tangan ku dengan pikiranku yang tak terkendali mengeluarkan fireball tepat di wajah bandit dan membakar wajahnya.

"FIREBALL!!" Teriak ku, Wajahnya meleleh... Aku tidak tahu harus melakukan apa.

"Sen!!.. Ayo cepat lari dari sini" Aku tertegun dengan ucapan nigurath dan langsung mengikutinya untuk berlari dari desa ini.

Aku pun tersadar dari ingatan buruk ku.

"Hahh... Astaga... Bagaimana cara ku menghilangkan trauma ini dari pikiranku" Ucapku bergumam.

"Aku harus cepat kembali.. Takutnya nigurath akan khawatir karna aku terlalu lama" Ucapku, Aku pun dengan cepat kembali ke rumah nigurath.

Tapi saat aku hendak kembali, terdengar suara keributan yang berasal dari pintu masuk di gerbang utama.

Dandelion's: The Path Of RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang