Chapter 0: prologue

72 13 11
                                    

Sebuah cerita kehidupan dari seseorang remaja biasa bernama "Rosen" Yang setiap harinya ia habiskan untuk membantu ibunya mengelola sebuah toko bunga kecil, 

_________________________________

Narator: cerita bersetting di dunia fantasy yang lekat dengan pedang dan sihir

__________________________________

"Bu.. kau dimana?" Ucap ku saat memanggil nya. 

"Iyah?.. Aku disini, memang nya ada apa?" Ibu ku yg menjawab pelan dengan tangan kiri yang sudah 

penuh dengan bunga. 

Ohh.. Ternyata ibu sedang memetik bunga baru

"Iya aku ingin membicarakan soal pekerjaan Ayah dulu"

Yahh.. Pekerjaan di dunia fantasy yang seperti kalian pikirkan. 

"Maksud mu tentang membicarakan keinginan mu yang ingin jadi petualangan?"

Ehh heyy... Muncul kebiasaan ibuku yang suka menebak tapi benar.

"betul, jadi gimana keputusan ibu? Aku juga ingin meneruskan pekerjaan ayah, meskipun beresiko 

tinggi, dan aku juga ingin keluar bebas dari tembok besar itu" Ujarku. 

Ya tembok besar "itu"... Entah kenapa aku juga heran, padahal tembok itu sudah berdiri sejak lama tapi sampai sekarang belum diberi nama oleh Raja dari kerajaan ini ngomong-ngomong kerajaan ini bernama Quartel, kerajaan netral terbesar ke 3 yang berisi banyak Ras seperti Elf, kobold, ogre, dwarf, warbeast dll ehh oke cukup kembali ke aku dan ibu ku tadi yg sudah selesai memetik bunga dan sekarang dia duduk di teras dengan memandang bunga dandelions di depan nya.

"Hmm.. Sebenarnya ibu sedikit sulit untuk mengatakan iya untuk itu, karna kau tau sendiri kan... 

Pekerjaan itu juga lah yang membunuh ayahmu saat kau kecil dulu" Jawab nya dengan mata yang 

seolah melihat ke masa lalu.

"Tapi bu.." Ujar ku yang ingin menjawabnya, tapi ibu langsung meneruskan bicara. 

"Iyh ibu tau.. Kau ingin keluar dari Kerajaan ini untuk menjelajahkan?"

"Ehh yah.. Betul"

"Meskipun sulit... Ibu akan bilang iya"

Woaah benarkah ini... Hanya semudah itu aku dibolehkan?. 

"Tapi.. Dengan syarat!!"

Ohh iyh.. Pasti ada syarat nya kalau ibu.

"Tunggu bu..."

"Iyh kenapa? "

"Tidak banyak kan bu? "

"Hey.. Terserah ibu dong kasih syarat nya"

Hmm iyh juga, Yah Semoga saja tidak banyak syarat untuk kali ini. 

"Kau tidak boleh mengikuti jalan yang sudah ditempuh ayahmu dalam waktu dekat"

Oke itu pasti... Aku juga belum ingin mati. 

"............. "

Huh?

"........... "

"Ibu?"

"Iyah apa? "

"Mana syarat selanjutnya?"

"...... " Ibu mengangguk dan hanya diam.

"Cuma itu?!!"

Aku tak sadar langsung mengeluarkan suara heran dengan nada tinggi. 

"Cuma itu... " Ujar ibu.

Aku tidak mengira, hanya dengan satu syarat aku diperbolehkan menjadi petualangan. 

"Kenapa bu?" Tanya ku dengan nada heran. 

"Kau akan tahu sendiri saat melakukan pekerjaan itu"

Hmm baiklah.. Mungkin memang aku belum tahu banyak soal petualang. 

"Baiklah bu.. Kalau begitu aku mau siap-siap dulu untuk pendaftaran besok di guild petualang"

Aku pun keluar dan membeli armor kecil, sarung tangan, dan dagger semacam pisau kecil untuk besok di toko tetangga ku yang seorang dwarf tua.. Bernama naugrim, aku akrab dengan nya dan 

syukur lah aku di beri diskon saat membeli armor tadi, karna aku juga sering membantu keluarga nya dulu, aku pun selesai belanja dan pulang..singkat cerita hari sudah malam... Sebelum tidur aku sedikit berdoa untuk besok "semoga aku diberi semacam 

kekuatan untuk besok" Dan aku pun tidur..

__________________________________

Matahari pun terbit... Aku pun bergegas untuk berkemas dan pergi untuk daftar ke tempat guild petualang.

"ehh bu.." kebiasaan buruk ku.. Aku lupa menaruh dagger ku yang ku beli kemarin. 

"Dimana dagger kecil yang kubeli

kemarin? "

Hmm? .. Oh iyh ibu pasti sedang di kebun belakang memetik bunga. 

"bu.. Kau dibelakang?"

"Iyh ada apa?!" nahh itu dia ibu.. 

"ibu lihat dagger kecil yang kubeli kemarin? Kok di meja tidak ada?"

"syarat khusus yang dimulai dari sekarang!! "

Huh.. Kenapa ini, kok ibu sedikit teriak

"tidak boleh ada senjata di atas meja makan!.. Mengerti?"

Ohh Iyah.. Kemarin sehabis makan malam dagger ku masih diatas meja makan kan yah. 

"ehh hehe.. Iyh maaf bu aku lupa"

Nada sedikit di turunkan.. Biar ibu kasihan dan gak jadi marah muewhehe. 

"kamu ini..mau jadi petualang tapi Dagger saja kamu sudah lupa, gimana nanti kalo kamu sudah buat party dan malah teman mu yang kamu lupakan?" loh... Jauh sekali ibu bercanda nya, baru aja mau masuk guild, belum tau keterima atau enggak.

"Yah enggak lah bu... Aneh² aja ibu ini"

Setelah aku bincang-bincang dan bercanda sedikit dengan ibu, aku pun Bersiap untuk pergi ke guild petualang dengan perlengkapan yang sudah ku beli kemarin...

(Bersambung)

Dandelion's: The Path Of RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang