Chapter 8: VS Orc disaster | arc: titik puncak 1

27 7 1
                                    

__________________________________
"Sen!! Mundur!!" Teriak nigurath ke aku yang hampir di tebas oleh pedang dari Orc disaster.

"Hampir saja!" Aku langsung mundur secepat mungkin dengan kemampuanku yang sudah pulih. 

Kembali ke beberapa menit lalu, saat setelah keheningan tidak ada monster sama sekali yang keluar dari hutan, tiba-tiba burung menjauh dari hutan dan tanah bergetar, tombak besi besar terlempar dari dalam hutan dan membunuh semua mage dan sorcerer kerajaan dengan cepat, setelah itu keluar pedang raksasa sebesar 2 kali orang dewasa.

"GROOAARRR"

Raungan dari dalam hutan yang memekakan telinga, setelah itu makhluk sebesar 3 meter keluar dari dalam hutan dengan merobohkan beberapa pohon didepannya.

"Itu... Orc disaster!!" Ucap nigurath dengan kaget.

"Kau pernah bertemu makhluk itu?" Tanya ku.

"Aku akan memberi tahumu nanti, sekarang mungkin aku hanya akan menjelaskan kemampuan monster itu sedikit" Jawab nigurath.

Dengan cepat Orc itu berlari mengambil pedangnya dan menghantamkannya ke tanah dengan keras sampai tanah bergetar dan membuat retakan ditanah yang ada dibawah kami.

"Jangan lengah sen!" Teriak nigurath padaku.

"Baik!!" Jawab ku.

Setelah menghantamkan pedangnya ke tanah, Orc membuat kuda-kuda dan melompat ke arah belakang barisan prajurit, dengan mendaratnya Orc itu ditanah membuat tanah bergetar dan keseimbangan prajurit goyah, tidak butuh waktu lama setengah dari prajurit yang berjaga di barisan belakang terbantai habis-habisan.

"Ini terlalu awal untuk ku melawan monster se ganas itu" Ucap ku yang sedikit gemetar karena takut akan kematian.

"Tenanglah.. Kau disini punya teman yang sedikit punya pengalaman tentang melawan monster sebesar itu" Ucap nigurath dengan nada tinggi.

"Para monster di gerbang utama mulai bergerak!! Harap siaga!!" Teriak prajurit pembawa pesan.

Sialan..ternyata serangan utama baru saja dimulai, tetapi aku sedikit merasa tenang dengan ucapan itu, tapi tetap saja tidak menutup kemungkinan untuk terbunuh.

"Monster itu berlari kesini!!" ucap salah satu petualang disebelah ku.

"Cepat lari kemanapun kalian bisa, sen! Kita lari ke hutan untuk menarik perhatian" Ucap nigurath.

"Kenapa harus kita?!!" Tanya ku.

"Diamlah!, ini salah satu cara menjadi pahlawan, iyh kan?" Ujar nigurath

"Kenapa kau masih mengingatkan aku tentang itu di keadaan seperti ini!!" Jawab ku.

Aku dengan nigurath pun berlari ke dalam hutan untuk menarik perhatian, Orc itu pun terpancing dan mengejar kami berdua.

"Sampai kapan kita akan berlari seperti ini?!" Tanya ku ke nigurath, karena Kurasa ini sudah lumayan jauh dari keberadaan Orc disaster.

"Kalau kita berhenti berlari, yang pasti kita hanya akan terlibat pertarungan dengan Orc, kau mau?" Jawab Nigurath.

Pertarungan kah, dengan monster sebesar itu?? Aku tidak akan bilang mau, tetapi kaki ku sudah mencapai batasannya.

"Tidak apa-apa, yang terpenting kita istirahat sebentar saja, untuk memulihkan energi, kalau saat bertarung saat lelah, itu akan lebih bahaya kan?" Ucap ku.

"Hmm baiklah, kita istirahat sebentar, dan yang pasti bersiaplah untuk bertarung melawan monster itu" Jawab Nigurath.

Kami sudah beristirahat cukup lama, sekarang hari sudah menjelang sore tetapi monster itu belum juga muncul, karena itu juga kita sulit menentukan tujuan selanjutnya yang harus kita pilih, kembali ke kerajaan dan terbunuh oleh monster atau menetap disini terus sampai orc disaster itu menemukan kita, Lagi-lagi... Suara raungan dari Orc itu dia semakin mendekat, suaranya sangat keras sampai-sampai membuat pantulan suara di sekeliling kita.

"Suaranya terlalu keras, sampai-sampai aku tidak bisa memperkirakannya dari sini" Ucap ku.

"Sen!! Mundur!!" Teriak nigurath ke aku yang hampir di tebas oleh pedang dari Orc disaster.

"Hampir saja!" Aku langsung mundur secepat mungkin dengan kemampuanku yang sudah pulih.

Muncul kau akhir nya, meskipun aku gemetar saat melihat monster itu, aku tetap terus memberanikan diri untuk melawannya, dan aku juga sudah mempersiapkan beberapa rencana untuk membunuhnya.

"Seperti tadi!!! Incar kakinya!" Ucap ku ke Nigurath.

"Siap!!" Jawab Nigurath.

Nigurath dengan semangat bertempurnya langsung berani melawan Orc satu lawan satu, tetapi keadaannya sedikit mengkhawatirkan Nigurath berada diposisi yang tidak diuntungkan, Nigurath masih belum mempunyai kesempatan untuk menyerangnya kembali.

"Oke... Saat nya ikut bertarung" Ucap ku.

saat Nigurath sedang melawan Orc dengan cara satu lawan satu, aku juga tidak tinggal diam, saat nigurath sedang bertarung dengan Orc disaster aku sibuk mempersiapkan jebakan dan menajamkan dagger ku untuk menusuk mata atau ditempat paling fatal dibelakang punggung dada kiri.

"Aku masuk pertarungan!!" Aba-aba dari ku sudah dimulai, nigurath langsung membuat jarak dari Orc dan menggunakan skill war cry nya untuk berteriak, dan sedikit ber efek menggoyahkan kaki Orc.

"Itu hanya ber efek sebentar!, cepat lancarkan seranganmu!"

Aku langsung berlari dengan semua kemampuan ku untuk sampai di antara kaki Orc dan langsung menebas kedua kakinya dengan dua dagger yang kubawa, kulit monster ini sangat keras tetapi aku sudah membuat tebasan yang lumayan dalam di kakinya, dengan sedikit pengorbanan yaitu salah satu dagger yang aku pegang sampai retak dan tangan kiriku sepertinya sedikit terkilir.

"Apa?!... Dia ber regenerasi secepat itu?"
Ucap ku dengan kaget, karena luka yang kubuat di kaki Orc sekarang sudah sembuh total padahal aku yakin sekali aku menebas sampai di sarafnya dan putus, tapi ternyata tidak semudah.. Pertarungan sekarang berbalik ke semula kami terdesak.

"Sen.. Gunakan kesempatan ini sekali lagi, rencana B" Ucap Nigurath, aku pun langsung berlari kedalam hutan untuk menarik perhatian nya, dihutan sekitar sini aku sudah menyiapkan beberapa jebakan seperti jebakan bambu atau batang lancip untuk menusuk tubuh Orc, dan itu berhasil.

"GROAARRR"

Suara teriakan dari Orc disaster yang perutnya sudah tertancap oleh beberapa batang pohon lancip yang sudah kusiapkan tadi.

"Darahnya tidak berhenti mengalir saat ada benda tertancap di tubuhnya" Ucap ku.
Aku melihat mata Nigurath dan sepertinya dia tahu maksud ku, Nigurath langsung mendekat dan memukul tangan kiri Orc dengan skill heavy attack nya.

"HEAVY ATTACK!!"

Tangan kiri Orc hancur dan hanya menyisakan tulang di bagian kiri pedangnya pun terlempar, aku tidak membuang waktu setelah nigurath memukul keras tangan kirinya, aku Menyergapnya dari belakang dan menancapkan daggerku di kedua mata Orc, supaya tidak bisa ber regenerasi dan mati karena kehabisan darah.

"Sen!! Awas!" Suara peringatan nigurath dengan keras padaku.

"Ap?-...." Aku terhantam oleh suatu hal dengan keras yang sepertinya itu adalah tangan kanan Orc yang masih utuh, saat aku menyadarinya aku sudah tergeletak dibawah mayat Orc, aku tidak bisa merasakan tangan kanan ku.. Hah? Tanganku?!!.

"ARGHHH!!! Sial ini sakit sekali!!" Rintihanku karena terlihat sepertinya tulang tangan kanan ku patah.

"Bertahan Sen!! Jangan terlalu banyak bergerak.. Aku akan membawamu kembali ke camp kerajaan secepat mungkin"

dengan begitu aku dan nigurath kembali ke kerajaan, tetapi saat sudah mencapai kerajaan aku tidak melihat apapun... Ini bukan kerajaan, ini hanya reruntuhan...
(Bersambung)

Clue chapter selanjutnya: reruntuhan yang bercampur dengan darah

Dandelion's: The Path Of RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang