_______________________________________
"Sen... Bangun, ini sudah pagi" Ucap Nigurath membangunkan ku.
"Huh... Ohh iyah, aku bangun... Aku bangun" Ucapku, aku pun bangun dan duduk sebentar untuk mengumpulkan nyawa.
"Apa kau tahu sejak kapan kotak itu ada di sini?... Di situ tergambar simbol kerajaan, apa kau berurusan dengan kerajaan juga?" Tanya Nigurath dengan berturut-turut.
"Tenang... Aku akan menceritakan semuanya satu persatu" Jawabku.
Aku pun menceritakan semuanya satu persatu yang mulai dari aku dipanggil sampai aku pulang dan sampai saat ini aku lupa belum membuka peti ini sama sekali.
"Begitu yah.. Jadi sekarang kau berurusan dengan Kerajaan?" Tanya Nigurath.
"Sepertinya begitu..." Jawabku.
"Sebenarnya yang membuatku malas berurusan dengan anggota kerajaan adalah karena sering di panggil ke kastil dan menghadap raja, dan... Itu sangat melelahkan" Ucap Nigurath.
"Begitu yah.. Semoga saja tidak terjadi hal seperti itu ke padaku sekarang, ngomong-ngomong aku akan membuka kotak ini, kau mau lihat?" Tanyaku ke Nigurath dan dia mengangguk.
Aku pun berjalan dan mengambil kotak itu, tapi saat aku hendak membuka kotak itu ada sesuatu yang aneh.
"Lah tunggu... Bagaimana cara membukanya, ini memakai kata sandi dan siapa yang tahu??" Tanyaku dengan nada tinggi.
"Seharusnya Yang mulia meninggalkan suatu pesan ke padamu sebelum kau pergi" Jawab Nigurath.
Aku pun berpikir dan mengingat sejenak apa yang Raja Gorgon pesankan padaku.
"Sebuah surat..." Ucapku pelan.
"Huh? Apa?" Saut Nigurath
"Sebuah surat... Yang mulia menitipkan sebuah surat ke padaku dan mengutusku untuk menemui seseorang di gerbang utama di tengah hari nanti" Jawabku.
"Kalau begitu pergi lah... Mungkin kata sandinya ada di orang yang akan kau temui itu" Jawab Nigurath, aku pun mengangguk.
"Baiklah... Untuk hari ini aku akan keluar sekarang dan berjalan kesana, sekalian untuk membeli makanan di pasar, dan kau?.. Apa yang kau lakukan?" Tanyaku ke Nigurath.
"Hari ini aku mungkin akan ke kedai biasanya untuk makan dan mengerjakan beberapa misi, kita masih harus bekerja untuk bertahan hidup bukan" Ucap Nigurath.
"Betul juga, aku baru ingat.. Kalau begitu bergantian saja dan besok atau lusa menjadi giliranku untuk mengambil misi" Ucapku.
Nigurath pun mengangguk dan mempersiapkan armor dan senjata untuk mengerjakan misinya setelah makan, setelah itu dia pun beranjak pergi dari rumah dan aku pun juga mengikutinya keluar rumah, setelah itu kami berpisah di perempatan jalan, Nigurath ke kedai biasanya di kanan dan aku berjalan lurus menuju gerbang utama sekaligus melewati pasar kota, disana aku melihat banyak sekali Ras seperti di Kerajaan sebelumnya quartel.
Tiba-tiba aku merasakan air mata mengalir dari mata ku.
"Ibu..." Ucapku pelan dengan berdiam dan berhenti berjalan di tengah kerumunan pasar yang sangat ramai.
"Sepertinya aku akan di kuasai perasaan ini sampai aku menemukan dalang dari semua serangan monster merah yang membunuh ibu" Gumamku pelan.
Aku pun sadar sekarang hampir menuju tengah hari, aku pun mengusap air mata ku dan bergegas untuk menuju gerbang utama, saat sesampainya aku di depan gerbang utama di situ sangat ramai dan aku baru ingat suatu hal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion's: The Path Of Revenge
Fantasybercerita tentang seorang remaja di kerajaan quartel bernama Rosen yang mempunyai tujuan untuk menjadi petualang, tetapi saat dia menjalankan suatu misi, dia dikejar oleh segerombolan monster, dia pun berlari dan terjatuh di ngarai yang dalam, disan...