BAB - 23

2.8K 210 6
                                    

- Yes or No, Mikael? -
If I'm Not Aesera

HAPPY READING

(Belum Revisi)

* * *

BAB – 23

Beberapa hari telah berlalu, dan dihari inilah akhirnya Fashion Week yang di adakan pun telah berakhir, dimana jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, dan juga para tamu yang tadi berdatangan pun sudah pulang meninggalkan para staff atau pegawai yang bekerja didalam acara ini pun tengah berkumpul di ruangan khusus staff yang lumayan besar.

Terlihat Aesera sudah berdiri di tengah – tengah mereka semua, dan kali ini Aesera yang mengambil alih urusan ini, sedangkan Cecil sedang berlibur dengan sang kakak, karena mereka merasa kurang waktu untuk bersama.

“Jadi saya disini mau menyampaikan, terimakasih atas kerja kalian semua, sebulan lebih kita persiapkan ini sampai hari ini acara kita sukses, apalagi banyak yang mengajak kita untuk bekerja sama. Saya yakin, kalian semua pasti bangga dengan hasil usaha kalian sendiri, karen bagi saya, acara ini tampa kalian bukan lah apa – apa,”

Aesera memberikan beberapa kata yang selama ini sudah ia siapkan, serta beberapa hadiah yang juga sudah ia siapkan untuk mereka semua.

Karena menurutnya, mereka semua yang tergabung didalam acara ini, patut untuk mendapatkan hadiah yang pantas untuk mereka.

“Dan ini ada sedikit hadiah dari saya, semoga kalian  suka,” Aesera lalu memberikan satu persatu bingkisan kepada para staff yang tergabung disana.

Setelah itu, ia bersama dengan Brianna kembali kebutik mereka, ada yang ingin Aesera lakukan disana sebelum besok memberikan hadiah istimewa untuk seseorang yang sangat spesial menurutnya.

Ketika sudah sampai di parkiran, Aesera menyuruh Brianna untuk menghubungi Cecil agar besok sudah bisa berada di tempat yang sudah Aesera siapkan. Dan tidak butuh waktu lama, Brianna langsung menghubungi Cecil sambil meminta sopir pribadi mereka datang untuk menjemput mereka.

Sedangkan Aesera kemudian sibuk dengan ponsel miliknya, bisa dilihat bahwa kini room chat di aplikasi WhatsApp nya penuh dengan pesan dari Mikael yang terus saja menunggu kabar darinya.

Ternyata lelaki itu makin melunjak setelah lamarannya Aesera terima, meski awalnya Aesera sudah menolak namun Mikael tetap lah Mikael, lelaki itu dengan usahanya mencoba meluluhkan kembali hati Aesera. Ia tahu, bahwa dirinya juga melakukan kesalahan besar untuk menyia – nyiakan perhatian dan kasih sayang yang dulu Aesera berikan kepadanya meski dengan cara yang terlalu berlebihan.

Kalau sudah cinta, pasti bisa membuat orang buta meski sudah di sakiti beberapa kali.

FLASHBACK ON

“Karena benar, Mas El sudah kehilangan sosok Aesera itu.” seru Aesera yang dimana tiba – tiba suasaa hatinya menjadi sangat sedih, seakan dia yang benar – benar mengalaminya langsung.

“Jadi, maaf, aku gak bisa nerima lamaran Mas El.” Putus Aesera lalu mendorong bahu lelaki itu agar sedikit menjauh darinya.

Namun tidak tahu malunya, Mikael kembali mendekat lalu menangkup wajah mulus Aesera yang agak berantakan karena ulahnya juga.

Jujur saja, Mikael sudah mengumpulkan keberanian untuk menyatakan lamaran ini kepada Aesera, karena ia seakan tahu bahwa gadis itu akan menolak lamarannya seperti saat ini.

Bukan Mikael namanya, jika keinginannya tidak terkabulkan maka bagaimana pun ia akan lakukan untuk mendapatkannya.

Apalagi, ia sudah sejatuh – jatuh nya terhadap pesona Aesera, entah kapan tepatnya itu.

If I'm Not AeseraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang