BAB - 34

552 33 0
                                    

- Secrets in times of trouble  -


Jangan lupa tinggalkan jejak, dan tandai typo.

Cek kehadiran!

< HAPPY READING >

Aesera dan Mikaila sudah berada di ruangan tersebut, dimana yang lainnya tengah berkumpul. Dan bisa Aesera lihat bahwa di dalan ruangan itu juga terlihat seorang gadis kurus dengan rambut panjang sedang meringkuk ketakutan.

Mereka sudah tahu bahwa itu adalah Pitaloka yang asli. Dimana sangat berbeda dengan Piter yang sudah mengganti identitas nya sebagai Pitaloka.

Aesera akui, Pitaloka yang asli ada label nya ini lebih cantik dibandingkan yang KW. Wajahnya sangat berbeda jauh dengan yang KW.

"Bagaimana keadaannya?" Tanya Aesera mendekat pada Mikael yang berdiri disana.

Fathan menoleh kepada adik sepupunya itu, "Dia masih susah kita ajak bicara, terlihat jelas disini bahwa mentalnya sudah terganggu."

"Ada banyak lebam di tubuhnya," Ucap Mikaila menyahuti, ia baru saja memperhatikan tubuh kurus Pitaloka. "Apa kita tidak bawa saja dia ke rumah sakit?" Lanjutnya.

Aesera pun memilih mendekati Pitaloka, tidak ada yang menahannya.

Memperhatikan setiap inci dari tubuh Pitaloka, membuat Aesera prihatin seketika.

Berapa lama gadis malang ini di kurung seperti ini? Apa tidak ada jiwa kemanusiaan dari mereka?

"Hey!" Sapa Aesera dengan hati-hati, ia berjongkok dihadapan Pitaloka.

"Kau tenang saja, kami semua akan membebaskan mu dari sini." Kata Aesera dengan lembut. Ia membelai pelan rambut kusut milik Pitaloka.

Sedangkan Pitaloka yang mendapatkan perlakuan seperti itu, pun memberanikan diri mendongak memandang Aesera.

Hidung mancung, bibir tipis yang seksi berbentuk sempurna, walau wajahnya yang kucel atau kusam, Aesera bisa melihat dengan jelas bahwa Pitaloka memiliki tipe kulit yang di apain saja akan selalu bersih.

Hidung mancung, bibir tipis yang seksi berbentuk sempurna, walau wajahnya yang kucel atau kusam, Aesera bisa melihat dengan jelas bahwa Pitaloka memiliki tipe kulit yang di apain saja akan selalu bersih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( this pitaloka , anggap aja lagi kucel )

Aesera bahkan merasa insecure melihat wajah cantik alami milik Pitaloka itu.

"Kau akan baik-baik saja bersama kami," Aesera memberikan tangannya agar Pitaloka bisa meraihnya.

Mereka harus berusaha sebaik mungkin agar gadis dihadapan mereka ini tidak takut kepada mereka.

"Sebaiknya kita segera pergi dari sini, takutnya para anak buah Piter sadar dan meminta bantuan lainnya." Ucap Mikael menghimbau mereka semua.

If I'm Not AeseraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang