BAB - 31

1.4K 74 2
                                    

- Pitaloka Something vol.2 -
If I'm Not Aesera

Jangan lupa untuk vote dan komennya, and don forgetttu followmee trwwwaah!

HAPPY READING

BAB - 31

"Jadi mbak, selepas ini kita tinggal mulai untuk memproses pembuatan gaun dan beberapa pakaian lainnya yang sudah fix dari beberapa pihak kan?"

Beberapa pegawai butik kini telah melakukan rapat final untuk membuat atau menjahit desain rancangan beberapa busana mereka yang berkolaborasi dengan beberapa brand ternama.

Aesera lalu memberikan beberapa map berisikan list desain yang akan dijahit oleh bagian yang bertugas.

"Iya, kain - kain sudah sampai ke taylor kan?" tanya Aesera memastikan, sebab ia sudah dikabari dari pihak Ariaz's Tekstil bahwa persedian kain yang mereka minta sudah sampai.

Kino, selaku manajer produksi pun mengiyakan karena memang beberapa hari yang lalu kain - kain pesanan mereka sudah tiba.

"Oke mungkin sampai sini saja dulu, saya cuman mau buat manajer operasional, produksi, marketing dan keuangan handle semua tim kalian jangan sampai lepas kendali, karena saya akan tidak ada di butik selama beberapa hari. I hope, kalian semua melakukan semua pekerjaan kalian. Kalau ada apa - apa bisa hubungi saya."

"Baik Mbak."

Setelah itu barulah Aesera keluar dari ruangan rapat menuju keruangannya untuk mengambil tas serta barang - barangnya karena setelah ini ia akan kembali kemansion keluarganya. Ia akan memaki kedua kakaknya itu karena tidak memberi info dulu jika sudah bertindak jauh sebelum dirinya.

Padahal kan dia juga mau!

Beberapa jam lalu, Aresa memberitahu juga kepadanya bahwa Arga sudah memesan tiket perjalanan mereka ke Singapura tanpa memberitahu tujuan mereka kesana, namun Aesera tahu dari Aresa bahwa mereka sedang mencari keberadaan Pitaloka yang di sekap oleh Piter.

Dan sebelum sampainya diparkiran untuk mengambil mobilnya, perempuan itu tak sengaja menabrak seseorang yang berjalan berlawanan arah dengannya.

Orang itu merupakan seseorang lelaki tampan tinggi berkacamata, sangat tampan dangan kulit sawo matang khas Indonesia, beberapa detik pun Aesera malah sekejap melupakan kalau dia sudah memiliki Mikael.

"Maaf,"

Mendengar permintaan maaf lelaki tampan itu membuat Aesera kembali kepada kenyataan.

"Ah, it's oke."

Merasa tidak ada yang harus di bahas lagi, lelaki itu pun langsung pergi karena memang terlihat sangat terburu - buru.

Pun begitu dengan Aesera, ia lansung memasuki mobilnya, dan dalam sekejap ia meninggalkan area butik.

Rencananya ia ingin kembali ke apartemennya terlebih dahulu untuk mengambil beberapa barang penting yang memang harus ia bawah, karena yang ia pikirkan bahwa disana mereka pasti akan berlibur setelah menyelesaikan urusan mereka.

Disaat perjalanan, perempuan itu dengan menyempatkan diri untuk menghubungi Mikael yang ternyata sudah siap untuk pergi bersama kedua kakak kembarnya, Aresa belum terlihat belum memberikan kabar kelanjutan tentang dirinya akan ikut atau menyusul.

"Aku masih dalam perjalanan,"

"Kamu sedang nyetir, Ra. Kenapa malah nelpon Mas, lebih baik fokus menyetir saja."

"Memang nya tidak boleh? Mas juga sering gitu kok!"

"Loh, kan Mas bareng sama Gilang jadi gapa-pa, jangan nyontoh yang gak baik."

If I'm Not AeseraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang