BAB - 12

4.6K 312 1
                                    

- Mikael Yang Terus Menempel -
If I'm Not Aesera

HAPPY READING

(Belum Revisi)


"Mas El, lepas deh."

Setelah kejadian beberapa hari yang lalu, tepatnya tiga hari yang lalu, Mikael makin lama makin hari selalu menempel pada Aesera, ia terus mengikuti kemana pun perempuan itu seperti saat ini.

Dimana, saat ini Aesera sedang berada di supermarket dekat apartemen mereka, Mikael juga mengekori Aesera yang sedang mendorong troli dan memilih - milih cemilan serta kebutuhan yang lainnya.

Mikael memaksa untuk biar dia saja yang mendorong troli berisi belanjaan Aesera itu. Tetapi dengan tegas Aesera menolak nya, namun yang nama nya Mikael, lelaki itu sangatlah keras kepala.

"Biar saya saja yang bawa ini, biar kamu gak ribet."

Tidak mau berdebat lebih lama, dan takut orang - orang memperhatikan mereka, Aesera pun dengan setengah hati membiarkan Mikael membantunya.

Jujur, Aesera merasa ini terlalu cepat untuk Mikael mendekati dirinya, sama sekali tidak ada perjuangan, Aesera sadar itu. Namun, perasaan sialan yang di miliki oleh pemilik tubuh asli itu pun muncul tak di undang, membuat Aesera uring - uringan.

Aesera menatap punggung Mikael, ia mengamati setiap pergerakan lelaki itu. Mikael yang sedang memilih - milih bahan makan serta cemilan untuk nya, Aesera pun hanya mengikut.

"Sera?"

"Ra?"

"Sayang?"

Seketika lamunan Aesera buyar, mendengar panggilan kurang ajar untuk jantung nya itu, Mikael benar - benar.

"Hah?"

Mikael lalu mendekati Aesera, melepaskan troli yang tadi nya ia pegang. "Di panggil - panggil dari tadi make nama gak nyaut, pas di panggil sayang aja baru."

"Gak gitu-,"

"Udah ngaku, kamu masih suka sama saya kan?"

"Apa sih Mas, suka banget ngomong ngawur." Ujar Aesera lalu mengambil alih troli di belakang Mikael dan beranjak untuk ke kasir.

Ia harus menghindari pertanyaan itu, Aesera tidak mau salah jawab.

Mikael melihat kepergian Aesera itu pun langsung menyusul perempuan itu, ia tahu kalau pertanyaannya tadi membuat Aesera langsung menghindari nya.

"Ra,"

Mikael mencoba mengajak bicara Aesera, namun perempuan itu menghiraukannya. Aesera terlihat lebih memilih fokus dengan belanjaan nya yang sedang di totalkan oleh kasir, dan saat ingin membayar, Mikael dengan sigap langsung menyodorkan kartu kredit nya kepada kasir, membuat Aesera mendelik tak terima dengan itu semua.

Percuma berdebat dengan Mikael, Aesera sudah semakin tahu sifat asli Mikael, keras kepala, tidak mau di bantah, dan selalu melakukan apapun yang dirasa oleh nya benar.

"Nanti saya ganti, 827.500 kan?" Ujar Sera ketika sudah berada di dalam mobil milik Mikael.

Sebenarnya Aesera ingin berjalan kaki saja sekalian olahraga tak langsung, namun bertemu dengan Mikael di depan unit nya dan lelaki itu dengan kurang ajar nya memaksa untuk mengikutinya untuk ke parkiran dan menggunakan mobil ke supermarket.

"Tidak usah di ganti,"

"Tapi itu banyak banget, Mas. Mau hampir sejuta, ntar Mas El rugi yang ada."

Mikael lalu melirik sekilas pada Aesera. "Kalau kamu lupa, saya bisa menghasilkan lebih 15 juta dalam seperkian detik." Serunya agak menyombongkan diri.

If I'm Not AeseraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang