BAB - 07

6.3K 424 2
                                    

- Mikael, Are You Okey? -
If I'm Not Aesera

HAPPY READING

(Belum revisi)


Seusai membawa Aesera bersama untuk pergi bersama kerumah nya, Mikael kini di cerca berbagai banyak pertanyaan oleh sang Mama dan juga adik nya.

Tidak ada henti - henti nya, Hanggina menuntut penjelasan atas sikap nya yang membuat Aesera kesal bukan main saat sampai di mansion Praditya.

"Pokok nya Mama gak mau tahu,"

"Mama gak mau tahu apa sih? Dari tadi mencak - mencak mulu heran." Ujar Mikael melihat sang mama seperti cacing kepanasan.

Mendengar perkataan Mikael, membuat nya ingin mencakar - cakar wajah tampan anak nya itu. Coba tidak ada Aesera yang sedang menyiapkan kue, mungkin Hanggina sudah memukul wajah Mikael itu.

"Udah deh kamu diem," ujar Hanggina kesal menghampir Aesera yang masih menyusun kue di meja.

Aesera yang memang sedari tadi disana pun hanya membiarkan pembicaraaan absurd antara anak dan ibu itu.

Untung nya selama di mansion Praditya, Aesera tidak dapat panggilan ini itu dari butik nya, sepertinya Brianna bisa mengurus nya sendiri.

Apa Mikaila sudah menghubungi Brianna mengingat kedua perempuan itu sama - sama dekat?

"Sera,"

Hanggina memanggil Aesera, membuat perempuan itu langsung menoleh kearah wanita paruh baya itu.

"Iya tante?" Aesera lalu menyelesaikan kegiatannya itu.

"Ikut tante yuk,"

Hanggina mengajak Aesera pergi ke taman belakang, yang dimana taman bunga yang selama ini di tanam oleh Hanggina tumbuh subur dengan beraneka ragam bunga.

Aesera menatap takjub akan pemandangan di hadapannya, seakan ada ide desain busana yang terlintas di otak nya ketika melihat tanaman - tanaman bunga milik Hanggina.

Hanggina membawa Aesera ke sana bukan tanpa maksud tersendiri, dia merasa ingin lebih mengenal sosok perempuan yang selama ini mengejar sosok anak nya, Mikael. Namun, sebulanan ini, Hanggina sudah merasakan perubahan besar di diri Aesera.

"Ini bunga yang tante tanam sendiri?" Tanya Aesera seraya mengambil siraman tanaman yang ada disana.

Benar - benar, ide gila di otak nya terus menerus bermunculan.

"Iya, udah tiga tahun tante tanam bunga - bunga ini. Gimana, cantik gak?"

"Woaw! Cantik banget, karena beragam bunga ada disini, saya jadi pengen nanam bunga juga."

Aesera Pov

Melihat bunga - bunga milik tante Hanggina, mungkin selepas dari sini, aku akan mendesai desain baru, tolong ingatkan aku nanti.

Aku lalu menoleh ketika mendengar pertanyaan baru dari tante Hanggina.

"Kenapa gak nanam di apartemen kamu aja?"

Aku langsung mengerutkan kening ku. "Emang bisa tan?" Tanya ku.

Melihat kondisi, apartemen ku yang memang luas di bagian dalam nya, tapi tidak terlalu memungkinkan kan? Apa lagi  kerjaan ku yang suka aku bawa pulang, pasti menumpuk.

"Bisa, di balkon kamar kamu bisa itu, sedikit demi sedikit, bisa juga kan di tata rapih di balkon." Kata tante Hanggina memberiku sedikit motivasi.

Balkon? Bisa juga sih. "Tapi takut saya kelupaan, Tan. Apa lagi saya akhir - akhir ini sibuk sama butik saya."

If I'm Not AeseraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang