BAB - 35

415 23 0
                                    

- Aresa and Her Problems  -

Jangan lupa tandai Typo yang bertebaran!

Vote and komen!

< HAPPY READING >

Beberapa bulan kemudian, terlihat seorang gadis tengah duduk disalah satu kursi kebesaran yang kini membelakangi beberapa orang yang sudah berdiri sedari tadi disana.

Diatas meja kerja gadis itu, selain beberapa kertas yang berserakan dan pensil yang beberapa ada yang patah, terdapat juga satu majalah yang terbuka dan terdapat informasi tentang penangkapan Piter yang tengah menjadi buronan.

Selama beberapa bulan yang lalu, setelah membebaskan Pitaloka dari tempat itu, Aesera dan yang lainnya membawa Pitaloka ke psikiater untuk mengobatinya. Dan untungnya kesehatan Pitaloka mengalami peningkatan yang pesat.

Aesera, atau yang saat ini tidak lain adalah Aresa yang mengambil alih posisi nya semula, yang dimana jiwa yang ada didalam diri Aresa adalah jiwa asli Aesera. Benarkah?

Tidak ada yang tahu keberadaan Aesera asli saat ini yang jiwanya di tempati oleh Anzera.

Sedari awal Aresa menampakkan dirinya dihadapan Aesera sebagai Cila, Aresa sudah merencanakan semuanya bagaimana cara untuk menyingkirkan jiwa Anzera dan membuat dirinya kembali pada posisi nya semula.

Setelah membunuh ayah angkat nya dengan tangan nya sendiri, memungkinkan Aresa sangat bisa melenyapkan Aesera.

Jangan terlalu kaget dengan hal itu, Aresa mampu melakukan apapun yang ia inginkan. Karena itulah ia dijuluki oleh antagonis sebenarnya oleh orang sekitarnya.

Ya, diadalah antagonis sebenarnya selama ini, ia diam-diam mengamati kegiatan Aesera walaupun itu bersama keluarganya atau bersama Mikael.

Ia bisa saja mengambil posisi Aesera saat itu, namun tetap saja Aresa membutuhkan waktu yang tepat.

Dimana Aesera saat ini? Ia pun tidak tahu, karena ia bisa bersantai tanpa ada yang tahu siapa dirinya yang sebenarnya.

Ia kembali, di posisinya sejak awal. Posisi yang seharusnya ia agung-agung kan sedari dulu.

Ia bisa merasa berhasil mengelabui Aesera saat itu, dimana ia mengelabui alam sadar Aesera sebelum jiwanya merasa benar-benar ditarik dari raganya. Anggap memang mustahil didunia ini, namun itulah yang terjadi dan ia alami.

Tok... Tok... Tok...

Suara ketukan itu terdengar membuat lamunan Aresa terbuyarkan. Ia langsung melihat kearah pintu masuk yang dimana tidak lama, Brianna pun masuk menampakkan wajahnya. Aresa bisa melihat bahwa saat ini sekertarisnya itu membawa beberapa design ditangannya.

"Sepertinya anda terlihat sangat sibuk?" Brianna bertanya namun terselip sindiran disana.

Sebab beberapa hari ini ia melihat bos nya itu tidak melakukan apapun, hanya mencoret-coret kertas seperti tidak berniat bekerja.

Aresa yang merasakan sindiran tersebut langsung melirik tidak suka kepada Brianna, entah bagaimana Aesera bisa bergaul dengan gadis seperti Brianna.

"Aku hanya sedang tidak berselera,"

"Tidak berselera bekerja maksudmu?"

Aresa menatap malas kearah lalu mengangguk. Ia melihat beberapa lembar kertas yang berisi design-design dari beberapa pegawainya.

"Itu, design yang kau maksud?" Tanya Aresa, Brianna pun memberikannya kepada Aresa dengan senang hati.

Setelah berada di tangannya, Aresa langsung memilih-milih berbagai design yang memasuki kriterianya yg seperti ia sampaikan di rapat beberapa waktu lalu.

If I'm Not AeseraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang