14. Terjebak Perasaan

64 4 1
                                    

Hello, happy reading <3

Inget ya kalian bebas berandai gimana wajah tokoh di cerita ini ❤

Dan ini dia cast Alnata 🤟

Dan ini dia cast Alnata 🤟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*   *   *

"Gak kayak biasa, perasaan gue beneran beda sama Bristan dibanding sama mantan dan cowo lain. I really like he." ucap Brilliant terngiang-ngiang akan wajah Bristan.

Tampang Alnata menjadi serius. "Gue dukung lo sama siapa pun asal lo bener ngerasa bahagia sama dia, Brill."

Brilliant terkekeh hambar. "Rumi, Nat."

"Kenapa, Brill? Bilang aja, gue pendengar yang baik kalau lo belum tahu itu."

Brilliant menatap lantai bawah, sorot mata menjadi sendu. "Gak papa."

"Bohong lo. Udah lama kita temenan, mana percaya gue lo bilang 'gak papa'." sewot Alnata.

"Masalahnya keyakinan gue sama dia beda, Nat."

Alnata melotot. "Lo gak bercanda, Brill?"

Brilliant menggeleng.

"Seberat apapun rasa suka lo ke dia. Pada ujungnya mustahil kalau iman kalian berbeda." Alnata menepuk pundak Brilliant.

Kepala Brilliant pusing mendengar ucapan barusan.

"Kalau udah terlanjur suka dan udah terjebak perasaan lo ke dia. Percaya gak percaya, suatu saat akan menyakitkan." tambah Alnata.

Brilliant hanya bisa menghela napas, sulit membalas perkataan benar dari Alnata.

"Kalau masalahnya tu cowo jahat, gue bisa hajar kalau lo di apa-apain. Tapi kalau beda Tuhan, gue cuman bisa do'ain terbaik buat lo, Brill."

Tak salah Brilliant dapat teman baik seperti Alnata. "Thanks, Nat."

"Saran gue Brill, lo pikir baik-baik suka sama dia, jangan sampai lo salah jalan nentuin pilihan. Islam adalah agama lo, Brill."

"Iya."

"Udah jangan sedih gitu. Jelek tambah jelek lo kalau sedih." Alnata menyentil hidung mancung Brilliant.

"Iyain dah." Brilliant menyentil balik tangan Alnata.

"Kurang Dara, ngumpul aja kali ya hari ini, udah lama enggak ngumpul bertiga."

"Gue sama Dara sering, lo tuh yang jarang." ketus Brilliant mengeluarkan handphone untuk menghubungi Dara.

"Sorry kali Brill."

Brilliant mengetuk telepon, langsung saja bicara agar Alnata juga mendengar perkataan Dara.

"Hallo Brilliant, apa lo telepon-telepon? Baru pulang Sekolah loh, masa udah kangen sama gue."

KITA BERBEDA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang