Bijaklah dalam membaca.
* Happy reading❤ *
Bunyi musik terdengar begitu kuat, orang-orang berada dalam club bergembira menggoyangkan tubuh mengikuti alunan suara dj, gelas kaca berisi alkohol bertos ria dengan gelas lain.
"Udah kali Brill! Gak liat lo udah banyak gelas habis depan mata lo sendiri."
"Gue mau tambah lagi, tolong ambilin lagi." jawab seorang gadis yang disebut Brill. Belum selesai menghabiskan satu gelas di tangan, gadis ini meminta minuman lagi.
"Mabuk parah nih anak. Pulang buruan ayo! Udah mau pagi nih, ntar telat Sekolah kayak kemarin ogah gue disuruh bersihin wc." ucapnya mengomel sembari membantu teman sebelahnya berjalan keluar club.
Gadis dalam keadaan mabuk parah ini bernama Brilliant Sly Harmoni, kerap dipanggil Brill. Ia memiliki bentuk wajah cantik, bola mata biru begitu indah dilihat, hidung mancung, bibirnya merah segar, rambut bergelombang pirang lebat, tubuh berkulit putih bersih dan memakai pakaian pendek berharga tinggi.
Gadis sebelah Brilliant yaitu Dara Gyolri. Sahabatnya sedari Sekolah Dasar sampai detik ini Sekolah Menengah Atas. Dara memiliki paras manis, rambut indah pirang sebahu begitu cocok pada dirinya, tak lupa pipi berisi menggemaskan. Pakaian Dara sama seperti Brilliant, ya, pendek.
"Buset, berat amat lo, Brill." ucap Dara kesusahan menolong Brilliant jalan. Pasalanya tubuh Dara lebih mungil dari Brilliant.
* * *
"Astaghfirlullah, Brilliant! Mama gak habis fikir lagi sama kamu! Baru kemarin bilangnya gak bakal pergi club-club lagi. Sekarang?!" oceh wanita paruh baya berparas cantik dan terlihat awet muda. Ia adalah Mama Brilliant -Dassie Harmoni. Baru saja membuka pintu, ia melihat anak sendiri mabuk.
"Tante cantik, Dara pamit pulang hehe." cengir Dara mendekati telinga Brilliant. "Mampus lo Brill." ucapnya langsung berlari ke arah pagar luar.
Brilliant menggarut kepala tak gatal, sebenarnya ia masih dalam keadaan pusing sebab meminum banyak minuman beralkohol tadi.
"Masuk!" tegas Dassie berjalan memimpin masuk dalam rumah.
Brilliant menurut, tangannya memegang kepala terasa berat.
Dassie menutup pintu kuat. "Brilliant, anak Mama cuman kamu satu-satunya. Mama ngerasa gagal jadi sosok Ibu yang baik kalau pergaulan kamu kayak gini." ucapnya menghela nafas panjang.
"Lihat aja, hari ini Papa kamu pulang kerja. Papa tahu pasti akan marah besar."
"Bukannya Papa masih di London?"
"Hari ini Papa pulang, Mama suruh cepat pulang Mama 'kan kangen banget sama Papa kamu itu."
Brilliant membelalak mata lebar. Bahaya! Bisa di sita semua fasilitas ditambah amukan buas Papanya.
"Mama, maaf. Brilliant gak janji akan ngulangin lagi." ucapnya mencium penuh wajah Dassie.
Brilliant berjalan cepat menuju kamar, ia istirahat sebentar dan akan bersiap sekolah. Tubuh Brilliant kesusahan mengatur keseimbangan berjalan cepat, di tambah rumahnya ialah rumah besar 4 tingkat, dan kamar Brilliant berada pada lantai 4.
Dassie menggeleng kepala, ia terus berdo'a agar anaknya bisa menjadi sholeha, tetapi tingkah Brilliant kebalikan dari sholeha.
Bukan hanya Dassie, sekitat 10 orang pembantu di rumah ini ikut menggeleng kepala melihat tingkah nakal Brilliant.
* * *
Brilliant melepaskan kacamata hitam. Ia keluar dari mobil, sekelilingnya ramai siswa maupun siswi baru tiba memarkirkan kendaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA BERBEDA [SELESAI]
Fiksi Remaja⚠️IKUTI CERITA SAMPAI ENDING, JANGAN SIMPULKAN BAGAIMANA CERITA INI JIKA HANYA BACA PART BELUM SAMPAI ENDING. ⚠️ Brilliant Sly Harmoni. Parasnya mempesona membuat kaum adam terpesona, di SMA ia adalah sosok populer akan kecantikannya. Pergaulannya y...