06. Belajar Basket

110 9 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy reading ✨

*   *   *

"Yang bener aja Brill?! Buruan deh tunjukin mana orangnya, sampe lo ajakin buat mampir ke rumah segala!" setelah mendengar cerita Brilliant bahwa kemarin pulang bersama Bristan, Dara semakin dibuat penasaran oleh Brilliant.

Brilliant memutar mata malas suara tinggi Dara mengusik telinganya. Kini keduanya melewati ramai Siswa-siswi jam istirahat menuju kantin.

"Malah diem. Oh my god, gue kaget kaget kaget, baru kali ini gue dengar lo ajak pria mampir rumah! Mantan lo aja gak ada tuh kayak begituan!" heran Dara menjadi-jadi.

"Gak usah sebut-sebut mantan." ketus Brilliant malas teringat yang namanya mantan.

"Iya iya deh." cibir Dara.

Sampai di kantin Tio, seperti biasa Brilliant dan Dara duduk tempat biasa dekat Tio. Keadaan kantin ramai, banyak Siswa-siswi memesan makanan serta menunggu makanan, Tio jadi terlihat sibuk mengurus pesanan.

"Kakek Tio, pesen makanannya dong." ucap Dara menjahili Tio dengan sebutan Kakek.

Mata Tio melihat sinis arah Dara, ia tengah sibuk ditambah perkataan Dara mengatainya Kakek. Tio tampak geram sendiri.

"Feeling gue sih cocok juga kalian kalau dilihat-lihat." tawa Brilliant melihat bergantian wajah Dara dan Tio.

"GAK!" tolak Dara mentah-mentah.

"Gak! Gue udah ada pacar. Dara? Bukan tipe gue banget." kesal Tio.

"Lo? Juga bukan tipe gue kali! Ogah banget yaampun!"

"Heh, siapa juga yang mau sama lo." Tio mengangkat bahunya merinding.

"Gue tambah yakin lo berdua cocok." Brilliant menahan tawa kuat-kuat.

"Ngeselin lo, Brill!" ucap keduanya kompak.

Brilliant tak dapat menahan tawa. "Nah! Bener 'kan, barusan aja kompak."

Tio dan Dara mengepal tangan kesal pada Brilliant.

Brilliant berhenti tertawa, ia menggelengkan kepala ada-ada saja. Menyilangkan kaki, ia menyender ke kursi duduk sambil melihat-lihat keadaan ramai banyak orang mengisi perut.

"Pesen apa lo berdua?"

"Gue menu kayak biasa aja." jawab Dara.

Brilliant menyipitkan mata, ia memastikan benar atau tidak siapa orang tengah ia perhatikan dari kejauhan berdiri hendak meningglkan kantin membawa sebotol minuman dingin.

Dara menyenggol lengan Brilliant. "Lo pesen apa?"

Brilliant langsung berdiri. "Gue ke sana."

"Lah? Pergi tu anak?" Dara melotot Brilliant berlari entah mengejar siapa.

KITA BERBEDA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang