33. Misi Berhasil

37 3 0
                                    

"Selamat datang."

Brilliant buka kelopak mata pusing, ia berada dalam ruangan gelap dan sunyi. Ia terduduk di lantai penuh debu, paling menjijikkan ruang ini berbau buntang.

Rahen jongkok hadapan Brilliant. "Keluarkan handphone lo sekarang!" sentak Rahen tempeli pistol di kepala Brilliant.

Tanpa ada rasa takut Brilliant keluarkan benda pipih dibalik saku seragam pakaian berdebu.

"Haha, gue suka orang penurut. Sekarang, ajak bokap lo video call. Jangan coba-coba hubungi orang lain!" mata Rahen tak lepas menatap layar handphone, awasi tangan Brilliant mengetuk benda pipih itu.

"Ta-takut ih." jemari Brilliant gemetaran, tetapi ekspresinya menahan tawa. Untunglah mata Rahen fokus pada layar kaca.

"Ra-rahen. Biasanya yang angkat video bukan Papa, tapi sekretarisnya. Papa sering meeting, hp dijagain sekretaris. Gimana kalau gue chat aja dulu, tanya Papa apa bukan yang megang hp?"

Rahen bimbang dengar barusan.

"Panas." gumam Brilliant membuka satu kancing atas seragamnya.

"Cepat chat bokap lo, pastikan bukan orang lain. Lebih cepat, ah biar gue bisa cicip tubuh lo." Rahen tergoda lihat sedikit belahan dada terbuka satu kancing.

Papa

Ini Papa yang megang hp?
Read

Rahen emosi lihat cepat sekali dibaca, tetapi tak dibalas.

"Sabar. Mungkin Papa baru mau ngetik." Brilliant tersenyum devil.

"Cepat, video call sekarang!"

Brilliant petik dua jemari beri kode jalan maju pada orang yang datang ke arah belakang tubuh Rahen.

"Masuk perangkap!" tawa Brilliant senang.

BUGH

Dua orang perempuan merampas pistol ditangan Rahen. Buang pistol sembarang arah, pertaruangan tanpa senjata tajam lebih asik.

"Lo pikir gue bodoh? Lo bodoh!" maki Brilliant girang.

Flashback on

Tadi malam sekitar pukul 01.02 wib. Brilliant diam-diam keluar rumah menemui para bodyguart di lapangan luas dekat rumah.

Brilliant menyuruh bodyguart ngumpul karena 10 bodyguart laki-laki sudah tahu apa rencana Rahen besok.

"Karni, Ketti. I need you guys." Brilliant maju selangkah depan hadapan dua perempuan baddas. "Besok kalian awasi diam-diam pagar Sekolah. Kalian ikuti Rahen dari belakang JANGAN sampai ketahuan, bisa?!"

"Bisa!"

"Bagus. Kasih nomor hp salah satu diantara kalian ke gue." pinta Brilliant tersenyum miring.

Karni buka layar handphone, beri nomornya pada Brilliant. Sementara Ketti lupa bawa handphone, untunglah Karni bawa.

Brilliant buka ponselnya. Isi ponsel banyak sekali notif Bristan, dalam batin ia meminta maaf tak balas notif Bristan saat ini. Langsung tujuan awal, ia simpan nomor Karni tukar nama jadi 'Papa'.

KITA BERBEDA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang