"Minggir, mau tuangin udah jadi nasi gorengnya." Brilliant mematikan kompor, bersiap ambil pirang.
Bristan mundur beberapa langkah, sedari Brilliant masak ia terus nempel di tengkuk istrinya.
"Setelah nikah kamu jadi lebih possesif ya sayang, aku dekat kamu kok tenang jangan datar gitu mentang aku suruh minggir." Brilliant menggeleng kepala ada-ada aja.
Brilliant menuangkan nasi goreng di dua piring untuk makan malam saat ini. Benar kata Bristan, tadi ketika sampai apartemen barang telah tersusun, gampang bagi Brilliant memasak dan lakukan hal lain karena banyak prabot rumah.
"Posessif 'kan sama istri seorang." senyum Bristan jahil.
"Iya-iya, ayo makan. Apa mau aku suapin juga?" Brilliant taruh dua piring sebelahan atas meja makan.
"Aku bisa sendiri sayang, kalau kamu sibuk suap aku nanti kamu gak makan." Bristan mencium aroma lezat masakan Brilliant.
"Oke kalau gitu."
Brilliant mengadah dua tangan do'a sebelum makan, perut telah minta diisi ia mulai menyatap lahap nasi goreng panas.
Bristan juga do'a sebelum makan, kali ini dua tangan mereka sama-sama mengadah, tak seperti waktu pacaran berbeda do'a.
Selama makan keduanya berhenti sejenak bicara, mengunyah nasi dalam mulut. Hanya terdengar suara sendok dan garpu menyentuh piring.
Tangan Bristan pegang bebetapa tisu, ia siap sedia bersihkan dagu Brilliant tertempel nasi, juga sapu bersih bibir istrinya setelah minum.
Brilliant duluan habis makan, ia berucap syukur perut terisi kenyang. Sementara Bristan ketinggalan lantaran sibuk mengelap bekas makan Brilliant.
"Terima kasih." senyum Brilliant terbit akan perhatian sikap Bristan walau hanya hal biasa.
"Iya, kalau kamu mau istirahat di kamar duluan aja sayang. Nanti aku beresin dapur." ucap Bristan mengunyah makanan lezat.
"Beruntung ya dapat suami gak malas kayak kamu." gelak Brilliant bersihkan dapur. Ialah yang istri, sudah seharusnya ia siapkan makanan untuk suami serta bereskan dapur.
"Asik, dapat pujian istri." gumam Bristan tersenyum miring.
* °:✧ *
Savege
"Yoi gokil." tangan Brilliant lincah serang lawan permainan di handphone Bristan.
Semenjak handphone Bristan ada padanya selama sebulan, Brilliant lincah memainkan game kesukaan Bristan. Bukannya nurun, rank Bristan malah terbantu dimainkan oleh Brilliant.
Bristan menggelitik perut Brilliant yang sekarang posisi berada atas pangkuan paha Bristan. Brilliant santai bersender di dada bidang suami sembari main game.
"Gantian." bisik Bristan menatap layar handphone, sudah lama ia tak bermain game.
"Mainin hp aku aja, ambil nih di kantong celana. Ini lagi seru banget, sayang." ucap Brilliant semakin fokus pada permainan.
Bristan biarkan Brilliant asik main ponselnya, ia merampas ponsel dari saku celana pendek yang istrinya kenakan.
Bristan coba-coba menebak sandi handphone Brilliant, ia mauskkan nomor tanggal mereka pacaran.
Sekejab mata handphone Brilliant terbuka, tebakan Bristan tak salah.
Awalnya Bristan mau instal aplikasi, tapi urung ketika memencit album poto galeri. Full senyum melihat galeri Brilliant banyak simpan poto Bristan ketimbang diri sendiri. Bristan serasa handphonenya karena wallpaper dan galeri terpajang poto Bristan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA BERBEDA [SELESAI]
Teen Fiction⚠️IKUTI CERITA SAMPAI ENDING, JANGAN SIMPULKAN BAGAIMANA CERITA INI JIKA HANYA BACA PART BELUM SAMPAI ENDING. ⚠️ Brilliant Sly Harmoni. Parasnya mempesona membuat kaum adam terpesona, di SMA ia adalah sosok populer akan kecantikannya. Pergaulannya y...