:6:

400 6 0
                                    

                       Welcome🤗

Tok Tok Tok

"Permisi pak,maaf saya telat"ucapnya setelah berada didepan pintu kelasnya

Alvin berjalan menghampiriku yang masih berdiri didepan pintu.

"Bianca nesca"panngil pak Alvin

"i~iya pak"sahutnya tanpa melihat pak Alvin

"Saya disini bukan di dibawah!"ucapnya dalam penekanan

"i~iya pak"ucapnya gugup rasanya ia sudah kehilangan pasokan udara untuk bernafas

"Tahu apa kesalahan yang telah kamu lakukan?"tanya pak Alvin dingin dengan wajah tegasnya

"maaf pak,saya pernah ketiduran dan telat"Jawabnya lirih,ia sudah pasrah

"Lalu?" Tanya pak Alvin seperti mengintimidasi

"A~apa pak?"ucapnya setengah mati,susah payah ia mengeluarkan satu kata saja

"Pagi ini?"tanyanya lagi

"pagi? "ada apa dengan pagi

"kamu telah mdngumpati saya"jelasnya

Bianca yang mendengar itu berpikir keras mengigat apa yang ia katakan,sampai ia mengigat umpatan yang hampir sering ia gunakan

"Saya bilang,bapak itu kampret"habislah sudah ia hari ini

"Lagi?"ucapnya dalam penekanan

"S~saya lempar bapak pake sepatu"gumamku pelan yang masih bisa didengar dikelas ini,mungkin karena pak Alvin yang masuk,tidak ada yang berani mengeluarkan suara sedikitpun,jadinya terjadi keheningan hanya untuk Sementara ingat hanya untuk sementara

HAHAHAHAHAHA

"Diam atau keluar"hening tidak ada lagi yang bersuara,hanya tiga kata mampu membuat semuanya tidak berkutik

"Kamu keluar"ucapnya menujuk pintu keluar ruangan ini

Ia yang mendengar itu langsung melotot kan matanya,yang benar saja ia sudah susah payah nyampe sini"Saya telat juga karena bapak,lagian bapak yang tiba tiba muncul didepan saya "jawabnya membela diri

"keluar!"perintahnya,bianca langsung menuju pintu untuk keluar

"kamu nyalahin saya lagi? sekarang kamu keluar!"perintah pak Alvin menutup pintu keras

Ia langsung tersentak kaget ditempat

"untuk jantung gue masih dipososinya"ucapnya

..........
 
Ia berdecak kesal,masih pagi lagi dia sudah diomelin pak Alvin,pake segala ditutup pintu keras hampir mengenai hidungnya

"Kampret lah"ucapnya jengkel mendudukkan dirinya

"Buk,saya bakso pedas gila"begitulah ia jika ia sedang tidak mood,ia akan memakan yang pedas

"Baik neng"ucap ibuk itu memberikan jempolnya tanda menanggapi pesanan ia

Datanglah makanan yang dipesannya, bakso yang begitu merah,membuat siapapun yang melihatnya akan terasa sakit ditenggorokan

"Makasih buk"ucapnya menyandarkan punggungnya dikursi

Ia menambahkan saos lagi, biarlah ia sakit perut, untuk mengalihkan moodnya yang sudah anjilok

"gue sumpahin tuh om om,gak laku, biar dia ngemis cinta gue"ucapanya memasukkan kuah merah merona itu

Huk huk

"asemlah,dosa kali ya,nyumpahin orang tua"ucapnya kesal

"orang tua"kekehnya

Jika orang mengagumi alvin yang sempurna,maka bianca sempat mengagumi wajahnya,tapi hanya sebentar,semua kekagumannya hilang bersamaan dengan kesalnya yang datang

Sampai suara temannya yang datang bergabung dengan dia

"Ca,merah banget tuh kuah"ujar Mila menatap khawatir,ia aja susah payah membayangkan jika saja kuah itu masuk ketenggorokannya

"Jangan banyak sambalnya ca,ibu Kantin bisa bangkrut"ucap Riski begitulah,Riski orangnya memang nyebelin,mulutnya ceplas ceplos sebelas dua belas dengan nisa,tapi dia baik kok, sebab ia mengkhwatirkan temannya ini

"Gue lagi gak mood"ucapnya ketus

"kok kalian pada Disini"heranku

"seperti yang lo liat,pak alvin cuma ngasih tugas,katanya sih dia ada rapat,jadinya dia pergi, kebetulan nih kita juga lagi lapar"jelas tio

"Kasihan banget gue ca,sama Lo,pagi pagi sudah kena marah,sama pak Alvin"ucap Nisa memandang prihatin kearah bianca,yang sialnya makannya  banyak,kaya gak dibagi makan setahun,kadang nisa tuh heran bianca anaknya orang kaya kok bisa ya

"Sabar ya ca "ucap Mila tersenyum mengelus punggungku

"gue heran liat cara makan lo,gak ada anggun anggunnya jadi cewek"kalian juga pasti berpikir sama dengan nisa, liat aja tuh makanya,mulut dibuka selebar mungkin,baksonya juga sampe empat masuk tuh kemulut

"makan ya makan,yang penting gue kenyang"sahutnya tidak memperdulikan pendapat orang lain

"Gue gak nyangka aja,dapat keberanian dari mana Lo?lempar pak Alvin pake sepatu"ucap riski menatap bianca

"lagian juga Gue gak sengaja,mana tau gue dia itu dosen kita "

"Tapi pak Alvin gak pingsankan?"tanya mila

"Yah enngaklah,Lo kira gue ngelempar pake batu"ketusnya

"Gue kira pak Alvin bakalan pingsan,nyium sepatu lo yang bau keramat"ucap Riski memainkan ponselnya,dengan mengeluarkan aerphone nya

"Sialan Lo"ketusnya

                            Thankyou💖🤗

pesona dosenkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang