:20:

324 7 0
                                    

                        Welcome🤗

"mama ke mana bang reza kok gak keliatan?"ucapnya swhabis Dari kamarnya

"Reza tadi Sama rara katanya di kolam belakang lagi  ngobrol"jawab laras

"Pantesan gak Keliatan "

"aku nyusul mereka dulu"pamitnya

"Lahh,kok gak ada?kata mama tadi disini"ia melihat kearah genangan air kolam renang terdapat bulan yang terlihat di air,lantas ia melihat keatas begitu banyak bintang salah satunya ada yang berkelip,ia pun mendudukkan dirinya ditepi kolam dengan mencelupkan kaki nya keair kolam

"Cantik"gumamnya,saat melihat bintang yang berkelip dengan indahnya

Sedari tadi ia cutup lama terdiam,ia mengeluarkan suaranya,Alvin yang berniat ingin memanggilnya namun ia urungkan ketika mendengar

"Gue gak tau akan sampai kapan menunggu dan berharap"tanpa disadari air mata nya turun tanpa diminta

"Hiks hiks,maaf gue gak bisa nepatin janji,gue gak tau nantinya,apa nanti Lo bakal marah atau kecewa?tapi gue yakin lo pasti kecewa,gue harap lo ngerti,Gue gak tau akan kemana nantinya dan bagaimana akhir ceritanya?tapi gue harap semuanya akan baik baik saja"lirihnya

"Hemmm"deheman seseorang membuat ia cepat cepat mengahapus air matanya

"B~bapak,dari tadi disitu?sejak kapan?berapa lama?ngapain kesini?"ucapnya yang menanyai begitu banyak pertanyaan

"Cari angin"jawabnya bergabug mendudukkan dirinya disampingku

"angin kok dicari,jangan kebanyakan nyari angin pak ntar masuk angin"ucapnya tak habis pikir

Sekitar tiga puluh menit mereka hanya berdiaman hanya suara angin yang berhembus,tanpa ada yang berniat mengeluarkan suara terlebih dahulu,sampai alvin mengeluarkan suaranya

"Kamu ada masalah?"tanya Alvin membuat bianca langsung menoleh kearahnya

"Ha?"sepertinya ia belum fokus karena dari tadi sibuk dengan pikirannya sendiri

"Bukan apa apa"ucap Alvin

"Gajelas banget"sinisnya mengalihkan tatapannya

"Kamu bahagia dengan pertunangan ini?"entah angin apa yang membuat Alvin mempertanyakan hal seperti itu,angin malam Kali ya

"Kalau boleh jujur sih pak,kebahagia tidak ada sama sekali"jelasnya dengan jujur

"Kalau bapak sendiri?"ucapnya ikut mempertanyakan pernyataan yang sama

"Saya tidak tau"ucapnya memang benar ia tidak tau

"Saya itu seperti bulan"ucapku Tiba Tiba,menunjuk dengan telunjukku kearah bulan yang Berada diatas

"meski banyak bintang disekelilingnya,tetapi tetap merasa sendiri"gumamnya tersenyum kecut,walau suara nya pelan tapi masih bisa didengar oleh Alvin

"Bulan itu sempurna,dia dibutuhkan untuk menerangi yang gelap"ucap Alvin mengalihkan pandangan nya kerahku,lantas mata mereka bertemu untuk terkunci

"Bang ayo kita pulang,udah larut malam"suara itu pun memutusakan kontak mataku dengan Alvin

"Kak kita pulang dulu"pamit rara

"Ayo bang"rara menarik tangan Alvin untuk segera bangkit dari tepi kolam

"Permisi"ucap Alvin diangguki olehku

"menerangi,namun ada kegelapan disisi itu juga"ia melihat keatas bulan yang berbentuk bulan sabit

                           Thankyou💖🤗

pesona dosenkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang