"jadi kau akan pergi dengan si Ten itu?" tanya Jeffrey pada Eva saat mereka berjalan bersama menyusuri rak-rak yang berisikan buku-buku baru yang masih tersegel plastik.
Aroma khas dari toko buku dan buku tersusun berdasarkan kategori yang sudah Eva hapal bukan jadi pemandangan baru mengingat seringnya ia mengunjungi toko ini. Ia bukannya dengan sengaja pergi ke toko ini dengan Jeffrey, pertemuannya dengan Jeffrey murni karena ketidaksengajaan. Hari ini Jeffrey sama sekali tidak pergi ke kantor karena bertemu dengan klien penting. Dan Eva sendiri hanya pergi sebentar ke kantor untuk menerima arahan dari atasnya sebelum akhirnya pergi menemui calon inverstor bersama dua orang rekannya yang lain yang punya posisi lebih tinggi darinya.
Perempuan itu sama sekali tidak memiliki rencana untuk pergi ke toko buku hari ini, tapi begitu timnya mendapat pesan dari atasannya kalau ia diperbolehkan pulang setelah menemui investor. Ia sedang tidak punya keinginan pulang ke rumah. Dan pergi ke studio atau menemui Ten bukan hal yang ia rasa tepat apalagi mengingat ia baru saja dari tempat laki-laki iitu kemarin malam. Eva akhirnya memutuskan untuk pergi ke toko buku. Dan disinilah ia bertemu dengan Jeffrey yang juga mengaku pergi beberapa buku baru untuk projek bukan depan.
Eva mengangguk pelan, "buku seperti apa yang kau cari?"
"properti." Jawab Jeffrey sambil tersenyum maklum, pekerjaannya membuat laki-laki itu dengan cepat menyadari kalau perempuan yang kini berjalan dua langkah di depannya sengaja menanyakan hal tersebut untuk mengganti topik pembicaraan mereka. Dengan kata lain, Eva tidak ingin membicarakan Ten padanya. "kau sendiri?"
Eva memikirkan beberapa saat apakah ia harus mengatakan yang sebenarnya pada Jeffrey. Jeffrey bukanlah teman yang buruk, tapi ia tidak sedekat itu dengannya sehingga bisa menceritakan segalanya pada laki-laki itu. "pertualangan... mungkin." Jawab Eva.
"ah... novel ya." Ujar Jeffrey, "kau suka genre seperti itu kurasa?"
Eva menimbang sebentar lalu tersenyum kecil. "aku mencoba memulainya." Jawabnya. "siapa tahu akan berguna dikemudian hari."
"kau ingin punya petualanganmu sendiri?"
"siapa yang tidak ingin?"
Jeffrey tersenyum sambil memandang punggung Eva yang kini membungkuk kecil untuk membaca deratan judul yang ada dibaris paling bawah, "aku aku boleh ikut dalam petualanganmu?"
Eva menoleh lalu memberikan tatapan yang tidak bisa Jeffrey didefinisikan. Tanpa memberi reaksi apapun, bahkan satu kata pun tidak, Eva kembali mengarahkan pandangannya pada deratan buku yang barusan ia tinggalkan.
"kalau kau menulis buku pertamamu, akan kau beri judul apa?" tanya Ten sambil mengeringkan tangannya yang basah karena baru saja ia bersihkan dari sisa cat air.
"buku?" Eva beralih dari kanvasnya pada Ten yang kini sedang berdiri dengan kedua tangan di pinggang, memerhatikan lukisan yang baru saja ia selesaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starry Night | Ten WayV ✔️
General Fiction"If anything happens, just remember i love you." But I could've told you, This world was never meant for one as beautiful as you Warning! - an AU - OOC - Slice of Life - angst - tragedy Start : 23/03/22 End : 15/05/23