Hari sudah hampir gelap saat kedua perempuan itu berjalan keluar dari gedung kantor mereka menuju tempat parkir. Eva tidak bisa menahan senyumnya saat melihat sosok Ten duduk di atas kursi besi yang sengaja disediakan dipinggir tempat parkir kantornya. Laki-laki itu mengenakan kaus berwarna gading dengan jaket denim diluarnya. Kacamata bertengker diatas hidungnya yang mancung, dan rambutnya yang gelap sebgaian besar tertutupi oleh topinya.
"dia datang menjemputmu huh?" goda Daisy sambil mendorong pelan bahu Eva dengan bahunya.
"diamlah Dai!" sahut perempuan itu yang dibalas dengan tawa meledek oleh Daisy.
"Ten!"/"RIN!"
Panggilan setengah berteriak yang dilontarkan Daisy tertutupi oleh suara baritone yang disaat bersamaan memanggil nama Eva. Kedua perempuan itu berbalik dan mendapati Jeffrey yang tengah berjalan kearah mereka sambil tersenyum. Eva melirik sekilas pada Daisy yang tanda sadar melemparkan tatapan memuja selama sepersekian detik kepada laki-laki itu. Ia tidak bisa menyalahkan Daisy, dengan tubuh yang tinggi dan proporsi yang mengesankan, Jeffrey jelas laki-laki yang menarik. Belum lagi wajah yang bersih dan penampilan yang selalu rapi tidak mengherankan perempuan pemilih seperti Daisy pun akan tertarik padanya.
"syukurlah kalian belum pulang." Katanya.
Daisy mengangkat sebelah alisnya mendengar pernyataan Jeffrey, "kalian atau Irene?"
"kalian kok." Ujar laki-laki itu sambil terkekeh pelan. "aku ingin mengajak kalian makan malam bersama. Aku yang traktir."
"sudah pulang?" Eva tidak perlu bertanya siapa pelakunya saat ia merasakan bahan tebal bergesekkan dengan kain kemejanya yang tipis ketika sebuah lengan kokoh melingkari pinggangnya dan menariknya kearah siempunya lengan. Itu Ten.
Eva menoleh pada Ten yang sudah berdiri disisinya kemudian tersenyum dan mengangguk kecil.
Daisy memandang bergantian pada Jeffrey yang kini melemparkan tatapan menilai pada Ten, lalu pada Ten yang kini tengah menatap Eva sambil tersenyum. "kalian jahat sekali." Komentar Daisy pada Ten dan Eva. Eva mengerutkan dahinya mendengar pernyataan Daisy. "aku 'kan juga ingin ikut." Lanjutnya sambil bertukar pandang dengan Ten selama seperkian detik.
Ten tertawa kecil yang membuat Eva makin bingung dengan situasi apa yang terjadi diantara mereka sekarang. "aku minta maaf Dai, ini kencan kami." Ujar Ten kembali menatap Eva dengan kilatan jahil di matanya. "aku akan mentraktirmu lain kali." Ujarnya sambil memberikan kedipan menggoda pada Daisy, "sebagai ucapan terima kasih."
Daisy tertawa kecil mendengar perkataan Ten sementara Eva masih mencoba memahami apa yang terjadi. Seingatnya ia sama sekali tidak punya janji kencan dengan Ten. Ia bahkan tidak pernah pergi berkencan dengan Ten. Bagaimana bisa tiba-tiba ia punya jadwal kencan dengan Ten hari ini, terlebih lagi kenapa Daisy tahu kalau mereka punya jadwal kencan sedangkan ia sendiri tidak tahu.
"kalian ingin pergi berkencan?" tanya Jeffrey. Ten mengangguk pelan sementara Eva hanya diam mencoba mencari jawaban dari kebohongan yang barusan dilontarkan Daisy dan Ten. Tapi perempuan itu menolah menatap kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starry Night | Ten WayV ✔️
Ficción General"If anything happens, just remember i love you." But I could've told you, This world was never meant for one as beautiful as you Warning! - an AU - OOC - Slice of Life - angst - tragedy Start : 23/03/22 End : 15/05/23