"hentikan!"
Eva tidak tahu sudah kali ia mendengar permintaan maaf dari Minghao. Sesungguhnya laki-laki itu tidak melakukan kesalahan apapun, ia hanya merasa bersalah karena malam itu ia membuat Eva menangis dipamerannya. Ia tidak menduga perkataannya akan membuat air mata perempuan itu jatuh. Minghao awalnya menduga Eva akan senang mendengar apa yang akan dia sampaikan, tapi saat ia menyadari perempuan itu sudah menangis, ia sadar apa yang ia pikirkan dna bayangkan salah. Karena itu ia langsung melompat turun dari panggung dan menghampiri perempuan itu.
Dan sejak kejadian beberapa hari yang lalu itu Minghao selalu menyempatkan diri mengucapkan permintaan maaf padanya. Awalnya Eva akan menerimanya dan mengatakan kalau laki-laki itu tidak melukainya, ia menangis karena merindukan Ten. Karena itulah yang benarnya terjadi. Eva sama sekali tidak terluka dengan perkataan Minghao. Mengetahui Ten melukis dirinya dan melihatnya bagaimana dirinya secantik itu di mata Ten, ditambah lagi Ten yang ingin melakukan pameran lukisan yang selama ini tidak ingin laki-laki itu lakukannya tapi ia berubah pikiran hanya agar Eva dapat melihat dirinya dijadikan muse oleh laki-laki itu. Dan semua fakta itu membuatnya semakinn merindukan Ten.
"kalau kau meminta maaf sekali lagi aku akan turun dan hanya Tuhan yang tahu apakah aku bisa sampai ke gedung teater atau tidak."
Minghao memberikan tatapan tidak setuju dengan perkataan Eva. Tapi laki-laki itu memilih menutup mulutnya seolah-olah ia ingin memberitahu Eva kalau ia akan menuruti perkataan itu untuk sekarang.
Keduanya sedang duduk berdampingan dalam mobil yang mengantar Eva ke teater untuk menonton pertunjukkan. Laki-laki itu tidak pergi menonton bersamanya, ia hanya akan mengantarkan Eva kemudian menjemput perempuan itu saat pertunjukkan itu sudah selesai, memastikan perempuan itu aman. Meskipun begitu Minghao tidak ingin membayangkan kalau perempuan itu benar-benar melakukan apa yang dia katakan.
Sementara itu Eva yang menyadari Minghao tidak akan lagi meminta maaf padanya mengalihkan pandangannya keluar jendela memandangi jalanan yang dihiasi lampu-lampu dengan berbagai bentuk dan ukuran yang menghiasi toko-toko besar dan kecil yang mereka lalui. Dalam genggaman kedua tangannya terdapat dua lembar tiket pertunjukan yang harusnya ia saksikan dengan Ten hari ini. Les Miserables.
Eva mengangkat pandangannya kearah langit yang berwarna gelap menatapnya selama beberapa saat lalu tersenyum dan berkata dalam hati. "aku memenuhi janji kita."
Eva mengusap pipinya yang sudah dibanjiri air mata sejak adegan terakhir dimainkan. Sementara para pemain mulai memenuhi panggung untuk mengucapkan terima kasih, para penonton bertepuk tangan untuk pertunjukan yang baru saja ditampilkan dengan baik.
Laki-laki yang duduk disebelahnya mengulurkan sapu tangan ke depan Eva. Eva tersenyum pelan, dan mengambil sapu tangan itu sambil mengucapkan terima kasih dengan suara pelan.
"aku bertanya-tanya, kau menangis karena pertunjukkannya atau karena teman kencanmu tidak datang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Starry Night | Ten WayV ✔️
General Fiction"If anything happens, just remember i love you." But I could've told you, This world was never meant for one as beautiful as you Warning! - an AU - OOC - Slice of Life - angst - tragedy Start : 23/03/22 End : 15/05/23