CH 3 Hal penting yang Terlupakan

936 126 2
                                    

Sesampainya dirumah, jiwoo segera menyapa para kucingnya dengan riang gembira. Saat sedang asyik-asyiknya bermain dengan para kucingnya, atensi jiwoo teralihkan dengan pertanyaan tiba-tiba dari kaiden dalam wujud kucingnya dan muka garangnya.

" Hei seo jiwoo, apa kau sesenang itu?"

" Tentu saja aku sangat senang kaiden-nim, kau tau aku sangat, sangat menantikan hari seperti ini, hari dimana aku bisa berbincang lagi dengan yejin. hehe"  jiwoo menjawabnya dengan sumringah

" Oke aku tau kau senang, jadi bagaimana rencanamu sekarang?" Kaiden

" Hm? Rencana ku??" Jiwoo memiringkan kepalanya kesamping karena bingung

" Sudah kuduga kau bahkan tak memikirkan hal paling penting." Kaiden hanya bisa menghela nafas lelah.

" Jadi biar kuganti pertanyaanku, dia akan tinggal disini?" Lanjut Kaiden

" Hm! Tentu saja." Jiwoo

" Benar-benar tinggal.di.sini? Di rumah ini?" Kaiden agak menekan tiap kalimat yang dia ucapkan.

" Ya!!!! Tentu saja. Yejin akan tinggal disin-........!!!!!!!!!!!!" Saat sadar dengan situasi yang dialaminya saat ini, mendadak jiwoo panik.

" Ka..ka..kaiden-nim.... Aku harus bagaimana??? Yejin tidak tau klau aku punya kekuatan awakend, apa dia akan membenciku setelah tau aku seorang awaken??? Apa dia akan meninggalkanku? Tidak mau bertemu denganku lagi??" Jiwoo panik dan takut akan kemungkinan-kemungkinan yang akan dia hadapi nanti.

"Jiwoo tenanglah." Kaiden sebisa mungkin menenangkan muridnya itu.

" Ah!!! Belum lagi dengan wujud kucingnya tuan kaiden...."

" Woi tenanglah..."

" Bagaimana kalau sampai tuan kaiden ketahuan? "

" Woiiiii...."

" Aduhhhh...gimana nih? Gimana? Kaiden- nim pasti juga tidak bisa leluasa berbicara dan mengajariku "

"YAK!!!! SEO JIWOOO!!!! TENANGLAH DASAR BOCAH!!!!" teriak kaiden kesal.
Kaiden lupa, dia seharusnya tau ini akan terjadi, jiwoo bocah itu masih memiliki sedikit kekhawatiran tentang kekuatannya. Terutama ketakutan terbesarnya saat ini, jiwoo takut saudarinya akan pergi meninggalkannya saat dia ketahuan.

"Maaf tuan kaiden, karena terlalu senang aku bahkan tidak berfikir sampai kesana" jiwoo menundukkan wajahnya, merasa bersalah

"Bahkan dalam situasi seperti ini, bocah ini masih sempat memikirkan ku. Haaahh~~~ dasar bocah aneh" batin kaiden

Kaiden menghela nafas lelahnya " jadi apa yang akan kau lakukan tentang kekuatan awakend mu sekarang?"

" Aku akan menyembunyikannya sebisa mungkin dari yejin. Aku tidak ingin dia takut padaku"

" Bukannya lebih baik jika kau memberitahunya sekarang daripada nanti. Apalagi saat dia tahu dari orang lain, yejinmu itu pasti akan sangat kecewa padamu."

Jiwoo terdiam, benar yang dikatakan oleh tuan kaiden, hanya saja jiwoo belum siap untuk menerima kenyataan atau lebih tepatnya ekspresi yang akan ditunjukkan yejin padanya.

" Aku tahu. Hanya saja aku belum siap dengan segala kemungkinan yang akan datang. Jadi bisakah aku menyembunyikannya sebentar lagi tuan kaiden?" Jiwoo bertanya pada gurunya dengan wajah yang memelas, sedangkan kaiden hanya bisa menghela nafas panjang untuk yang kesekian kalinya hari ini.

" Lakukan saja sesukamu. Tapi lebih cepat kau memberitahunya akan lebih baik."

" Oke. Terimakasih tuan kaiden!"

Pada akhirnya, hari yang panjang dan melelahkan itu diakhiri dengan helaan nafas panjang kaiden akibat lelah memikirkan situasi diluar perkiraannya. Tapi setidaknya dia bisa tersenyum lega karena kebahagiaan muridnya, meskipun dia tidak akan pernah mengakuinya.

 Tapi setidaknya dia bisa tersenyum lega karena kebahagiaan muridnya, meskipun dia tidak akan pernah mengakuinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

><~><~><~><~><~><~><~><~><~><~<

💜💜 THANKS FOR READING 💜💜

The New Life (Eleceed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang