CH 13

568 97 4
                                    

Sebelumnya:

" JIWOO!!!!" Yejin mendekat kearah jiwoo. Namun, yejin ikut kehilangan kesadarannya didekat jiwoo.

" Mungkin karena tubuh ini baru bangun dari koma, makanya sangat lemah. Apalagi aku juga entah kenapa takut saat melihat api tadi. Apapun itu, aku berhasil... berhasil melewati satu jam penuh tantangan" batin yejin sebelum kegelapan menghampirinya.

😺😺😺😺😺😺😺😺😺😺😺😺😺😺😺

Disebuah rumah sakit besar ditengah-tengah kota Seoul, tiga remaja sedang mengeluh tentang semua luka yang mereka sehari sebelumnya akibat pertarungannya dengan salah satu dari klein bersaudara. Lebih tepatnya hanya dua dari mereka yang berdebat, sedangkan satunya hanya bisa tertawa canggung ditemani kucing putih oren gembul miliknya. Perdebatan itu terus berlanjut, hingga salah seorang dokter memasuki ruangan rawat itu membawa pasien yang tak lain tak bukan adalah wooin.

" WOOIN!!!!" Teriak ketiganya sesaat setelah mereka masuk.

" Bagaimana keadaan wooin?" Tanya jiwoo saat dokter itu sudah dekat

" Tulang tengkoraknya retak. Tulang lehernya juga terluka jadi dia harus istirahat yang cukup" tegas dokter itu. Ketiganya hanya bisa kaget dan menerka-nerka apa yang sebenarnya dialami wooin kemarin.

" Kurasa dampak yang didapat dari luka di kepalanya ini bisa jadi sangat buruk. Dia hampir saja mati." Lanjut dokter itu. Ketiganya memandang wooin dengan raut yang tak bisa dijelaskan. Tanpa mereka sadari seekor kucing gembul sedang menatap salah satu kaki depannya dengan perasaan yang campur aduk.

" Ah iya. Dokter bagaimana keadaan yejin??" Tanya jiwoo ingin memastikan keadaan saudarinya itu dikarenakan dia tidak seruangan dengan mereka.

" Dia ada di ruang sebelah. Kondisinya sudah agak stabil tapi dia masih harus beristirahat total karena mengalami shock berat." Tutur dokter itu lagi. Jiwoo yang mendengarnya menunduk sedih.

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

Semetara mereka berempat mengobrol, di sisi ruang yang lain terlihat seorang gadis yang perlahan membuka matanya. Hal pertama yang dia lihat adalah langit-langit ruangan yang berwarna putih bersih dan aroma yang tak akan bisa dia lupakan

" Aku .... Dirumah sakit? Kenapa??" Bingung gadis yang tak lain adalah yejin. Seketika ingatan tentang kejadian yang dialaminya kemarin mengalir memasuki otaknya. Dia kaget karena itu bukanlah mimpi seperti yang ia yakini.

" Jadi sistem itu nyata? Dan aku terjebak bersamanya? Hahahah....yang benar saja" gadis itu memijit pelipisnya yang tiba-tiba pusing. Dia memikirkan cara untuk melihat sistem yang memaksanya melakukan quest kemarin, dan tanpa sengaja ia malah mengucapkan hal yang biasanya diucapkan tokoh protagonis dalam manhwa yang sering ia baca.

" Status window" Ucapnya tanpa minat. Tanpa diduga muncullah notifikasi dalam layar biru dihadapannya, yejin sedikit bangga akan hal itu. Namun, Yejin yang menatap layar itu malah semakin pening dan frustasi dibuatnya. Bagaimana tidak ? Kalimat yang tertera memang tidak panjang tapi menjengkelkan.

!! NOTIFIKASI !!
PROGRES KEBANGKITAN SEO YEJIN: 10 %

" Apa 10 % kau bilang??? Setelah semua kejadian kemarin? Apa itu artinya aku harus melakukan seluruh quest yang ada untuk melengkapi 90% sisanya? Haaahhhhh~~~ tak bisakah aku hidup sebagai manusia biasa....?" oke yejin frustasi karena hal ini. Dari yang dapat disimpulkan yejin, dia masih harus menjalani hal gila lainnya untuk sistem ini. Dan yejin yakin tingkat kesulitannya juga akan semakin sulit seiring bertambah presentasenya. Meskipun yejin menolak, sistem dengan paksa akan mengendalikan yejin untuk melakukan misinya. Sungguh menyebalkan.

Disaat dia sedang sibuk  dengan pikirannya, pintu ruangannya terbuka menampilkan sosok orang yang paling disayanginya. Ya siapa lagi kan? Tentu saja seo jiwoo, dan jangan lupakan perempuan tinggi semampai yang sangat cantik ditemani oleh asistennya. Tepat sekali mereka adalah yoo jiyoung dan go inhyuk.

" Yejin? Kau sudah sadar? Syukurlah aku khawatir sekali saat tadi dokter bilang kau belum sadar" jiwoo dengan raut sedihnya menghampiri yejin  dan membantunya duduk.

" Mari beraksi... Mwehehehe" yejin tertawa dalam hati.

" Jiwoo..." Panggil yejin sambil menundukkan kepalanya dan memainkan kedua jarinya

" Ya yejin?" Jiwoo menjawab seperlunya

" Aku... Tadi bermimpi. Mimpi yang sangat mengerikan. Dalam mimpi itu aku melihat kalian menghadapi monster api, ah atau manusia api? Entahlah dia mengerikan, kalian babak belur dan hampir kalah. Kurasa aku juga ada disana. Aku ketakutan, kupikir kita akan mati." Ucap yejin panjang lebar, sesekali matanya melirik kearah 3 orang itu untuk melihat reaksinya.

" Yejin-na...." Jiwoo kelihatan bingung

" Hahaha... Kurasa karena aku terlalu lama dirumah sakit, aku jadi memikirkan hal yang aneh, ya kan?" Yejin menoleh sambil tersenyum

Sontak jiwoo menggenggam tangannya dan menundukkan kepalanya.

" Maaf..." Hanya itu yang keluar dari mulutnya, dia bingung ingin memulai penjelasannya dari mana. Apa yejin sebegitu shock-nya sampai dia menganggap semua kejadian kemarin itu hanya sebuah mimpi?. Jiyoung dan Inhyuk yang melihat itu menjadi merasa bersalah. Niatnya mereka ingin memberitahukan informasi dan menawarkan perlindungan sebagai awakend, namun mereka sadar yejin bukanlah seorang awakend.

" Jiwoo kenapa kau minta maaf? " Yejin bertanya

" Ke..ke...kejadian kemarin....itu.... " Gugup jiwoo

"Ya?" Yejin masih menantinya

" I...itu.... Bu... bukan mimpi" ucapnya sepelan mungkin

"Hmm??" Yejin memiringkan kepalanya bingung

" Yejin...." Kini giliran jiyoung yang bicara

" Ya eonni?" Yejin masih menampilkan wajah kebingungannya.

" Biar ku jelaskan" ucap jiyoung, kemudian dia menjelaskan bahwa semua yang dia alami bukanlah mimpi, dan disertai dengan penjelasan lain. Jiwoo yang ada disampingnya masih setia menggenggam tangan yejin begitupun kasein nitrat yang duduk diam memandanginya.

"Lah sejak kapan kucing itu disini?" Yejin mulai bertanya-tanya.

" Jadi, semua itu bukan mimpi tapi kenyataan? Begitu?" Yejin menatap jiwoo

Jiwoo yang ditatap tiba-tiba jadi gelagapan " ya benar..."

" Hahaha.... Ugh kepalaku pusing." Yejin memegangi kepalanya dan melanjutkan ucapannya " bisakah.... Bisakah kalian biarkan aku sendirian? Aku benar-benar ingin sendiri sekarang."

" Yejin-na,,,, aku--"

" Kumohon" belum sempat jiwoo menyelesaikan ucapannya, yejin memotongnya.

" Oke...." Jiwoo dengan ragu mulai menjauh dari yejin. Sebelum jiwoo menghilang dari pandangan yejin, dia memanggilnya kembali.

" Saat aku sudah agak tenang, ayo kita bicarakan ini lagi dengan kepala dingin. Oke?" Yejin berkata dengan lembutnya

" Ya... Aku akan menunggu." Balas jiwoo dengan senyuman manisnya dan keluar dari ruangan itu.

" Yahh.... Untuk saat ini mari pikirkan tentang sistem ini dulu. Hmm...hmmm sepertinya yang tadi itu cara terbaik agar  aku bisa berpikir dengan tenang tanpa gangguan" batin yejin setelah pintu tertutup, meskipun begitu yejin tetap merasa bersalah pada jiwoo karena telah membohonginya. Setelah pikirannya tentang sistem menjadi jernih, yejin pasti meminta maaf pada jiwoo. Pasti.

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

Tuh kan aku update lagi (⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠) hasil semedi dikamar mandiku sepertinya berhasil, MWAHAHAHA!!!!!!\⁠(⁠^⁠o⁠^⁠)⁠/

SEMOGA KALIAN GAK BOSEN SAMA CERITANYA DEH YA....

JANGAN LUPA KRITIK, SARAN, DAN VOMMENT NYA YA!!!!

HAPPY READING (⁠ ⁠˘⁠ ⁠³⁠˘⁠)⁠♥(⁠。⁠・⁠ω⁠・⁠。⁠)⁠ノ⁠♡

The New Life (Eleceed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang