Sebelumnya:
" Aku kan cuma bilang 'mungkin saja'. Tapi baiklah aku tak akan mengatakan hal aneh seperti itu lagi. Lupakan saja yang tadi." Yejin balas memeluk jiwoo untuk menenangkannya." Oke. Pokoknya kau harus tetap bersamaku." Ucap jiwoo
" Hm. Akan kuusahakan sebaik mungkin kalau begitu." Jawab yejin. Kemudian mereka kembali berkumpul bersama dengan teman-temanya dan mulai membahas hal-hal random. Malam yang damai dan membahagiakan sebelum bahaya menerjang.
🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟
Keheningan ruangan bernuansa putih itu begitu menenangkan hati bagi gadis manis yang tengah bersantai menikmati cemilan yang telah ia siapkan dengan secangkir teh yang menemani siang hari itu.
" Hah~~ suasana damai yang kurindukan. Sudah lama aku tak bisa menikmati waktu sendirian tanpa kegaduhan di setiap detiknya. Mantap sekali hari ini. Hehehe" monolog yejin pada dirinya sendiri.
Pasalnya di rumah itu ( rumah jiwoo) tidak akan ada hari tanpa keributan yang akan dibuat oleh teman-teman jiwoo a.k.a jisuk, subin dan wooin, khususnya jisuk dan subin, mereka selalu punya hal tak terduga yang akhirnya menjadi awal dari pertengkaran kekanakannya.
Sesaat setelah menyesap teh dalam cangkirnya, kedamaian yang ia idamkan akhirnya harus hancur seiiring dengan suara melengking dari bell dirumahnya. Untuk sesaat yejin meratapi hancurnya waktu damainya dengan menendang-nendang lantai yang tak bersalah sebelum akhirnya dia bangkit berdiri, berjalan kearah pintu dan membukanya. Pintu yang terbuka menampilkan wajah tengil jisuk dan subin disertai dengan seringai menyebalkan milik mereka.
" Kenapa kalian berdua berwajah seperti itu? " Tanya yejin dengan wajah herannya
" Yo yejin!!! Ini hari yang indah untuk bahagia kan?? Hehehehe" jawab asal jisuk padanya
" Bahagiamu biasanya mendatangkan sebuah malapetaka jisuk." Timpal yejin
" Ya tepat sekali dugaanmu" subin menjawabnya dengan senyuman lebar yang mengkhawatirkan
" Ah!!! Kalian sudah datang??" Jiwoo yang entah sejak kapan ada di ruangan itu mencoba menyapa mereka yang masih cengengesan sedari tadi. " Kenapa kalian tertawa? Apa ada hal yang menyenangkan?" Lanjut jiwoo
" Ah, iya. Ada sesuatu menyenangkan, hahaha. Jisuk menelpon choi kang seok kemarin dan membuatnya kesal. Hahaha." Jawab subin pada jiwoo
" Siapa itu?" Tanya yejin
" Choi Kang Seok..... Yang dari Baekho, kan?" Jiwoo mencoba memastikan
" Iya. Jisuk bilang padanya bahwa sucheon menantangmu dengan didampingi oleh ayahnya. Tapi pada akhirnya dialah yang dihajar habis-habisan." Jawab subin dengan semangat
" Ah....."
" Lalu bocah ini bertanya padanya, kenapa dia diam saja padahal empat orang terkuat sudah pernah melawanmu. Dia juga mengejek kang seok bahwa dia paham perasaannya kenapa dia menghindarimu, itu pasti dia sangat ketakutan. Dan setelah itu tanpa menunggu respon darinya, jisuk langsung menutup telponnya. Hahaha" subin menceritakan kronologinya dengan semangat sementara jiwoo hanya memandang temannya itu dengan tatapan tak percaya
" Sudah kuduga. Sepertinya aku harus mulai mempertanyakan kewarasan kalian setelah ini." Yejin hanya membuang nafas lelah. Memang menyenangkan memiliki teman seperti mereka, namun terkadang tingkah lakunya sudah ada diluar batas kenormalan.
Setelah itu, tak berselang lama jisuk mendapatkan panggilan telepon yang sepertinya berasal dari kang seok, dengan suara yang dibuat sejengkel mungkin dia mengejek kang seok dengan mengatakan bahwa jika dia ingin menantang jisuk, dia harus terlebih dahulu mengalahkan sucheon dan jiwoo, baru kemudian dia bisa melawan jisuk apa bila dia bisa menang melawan kedua orang itu dan sambungan telepon diputus sepihak oleh jisuk. Setalah semua itu jisuk dan subin tertawa amat bahagia diatas penderitaan orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
The New Life (Eleceed)
FanfictionBagaimana jika kau bisa masuk kedunia webtoon??? Apalagi webtoon yang menjadi cerita favoritmu?? Hal ini dialami oleh seorang gadis yang terlempar kedunia webtoon karna kematiannya. Dan menjadi Yejin, saudara kembar dari tokoh utama. Apa yang akan...