CH 24

335 52 6
                                    

Sebelumnya:

" I..i..ini menyakitkan sekali. Kenapa rasanya sakit sekali, kaiden-nim? Uwaaaaa....hiks... hiks" yejin terus menangis tersedu-sedu

" Berisik. Lebih baik kau tidur saja." Kartein memotong tangisan yejin dan mengarahkan tangannya menutupi mata yejin.

" Apa kau bilang? Aku ini sedang kesakitan dan sekarat, apa hanya itu yang bisa kau katakan, kartein? Dasar tak berperasaan!! Kau pikir aku bisa tidur di situasi seperti ini......" Kesal yejin dalam hati, yang tanpa ia sadari perlahan yejin mulai tertidur lelap akibat kekuatan dari kartein.

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~••~•~•~•

Entah sudah berapa lama yejin terbaring ditempat itu, saat dia membuka matanya bukan warna putih dinding rumah sakit yang dia lihat, akan tetapi di depan matanya dia malah melihat gerbang mewah yang tinggi menjulang.

" Astaga,,, sudah berapa kali aku terbangun ditempat aneh seperti ini? Apa ini gerbang menuju surga? Apa aku cukup baik hingga bisa masuk surga?" Yejin tak habis pikir dengan jalan hidupnya ini, sangat disayangkan memang jika ini gerbang menuju ke...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Astaga,,, sudah berapa kali aku terbangun ditempat aneh seperti ini? Apa ini gerbang menuju surga? Apa aku cukup baik hingga bisa masuk surga?" Yejin tak habis pikir dengan jalan hidupnya ini, sangat disayangkan memang jika ini gerbang menuju ke akhirat ketika dia baru saja bisa merasakan kehangatan sebuah ikatan persaudaraan, dimana di dunia itu dia tak lagi kesepian, dunia dimana dia bisa memanggil seseorang dengan sebutan keluarga. Yejin menghela napasnya yang tanpa sadar ditahannya sedari tadi, tak ingin memikirkannya terlalu lama, yejin segera berdiri dan melangkahkan kakinya memasuki gerbang  didepannya.

" Cantiknya......" Gumam yejin mengagumi pemandangan didepannya. Tak berselang lama, dia dikagetkan dengan sebuah suara yang sangat familiar di telinganya, suara yang selalu memanggilnya dikala tak sadarkan diri.

" Akhirnya aku bisa bertemu denganmu langsung, wahai anakku" ucap sosok yang sangat cantik dengan beberapa sayap di punggungnya.

" Akhirnya aku bisa bertemu denganmu langsung, wahai anakku" ucap sosok yang sangat cantik dengan beberapa sayap di punggungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Seorang dewi kah?" Yejin bergumam pada dirinya sendiri

Wanita ini hanya tertawa kecil sebelum menjawab yejin.

" Kau bisa menyebutku seperti itu. Tapi biar ku perkenalkan diriku dengan formal kali ini. Namaku Raphielle, sang dewi penyembuhan." Ucapnya dengan senyuman lembut yang entah kenapa membuat hati yejin menjadi damai.

The New Life (Eleceed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang