Turtle neck berwarna cream di padukan dengan sebuah coat sedikit gelap, rambut blonde di sisir rapi ditambah kacamata sebagai pemanis.
Cantik..... Entah mengapa hari ini felix sangat cantik.
Bandara sedikit lenggang hari ini, suasana sore yang dingin sehabis hujan beberapa waktu lalu menjadi saksi kepulangan semua dokter kembali ke ibu kota.
Felix dan semua rekan nya tak terkecuali jeongin yang sedari tadi sudah badmood dengan raut marah itu sudah berada di bandara, menunggu keberangkatan pesawat mereka.
Hyunjin sudah pulang sejak dua jam lebih awal karena akan menghadiri sebuah wawancara untuk mengkonfirmasi permasalahan keluarganya di salah satu kanal televisi.
Felix yang sibuk berbincang dengan rekan lainnya tak menyadari tatapan jeongin yang terus saja tertuju padanya, gertakan gigi geraham serta kepalan tangan terus jeongin lakukan tanpa sadar.
Pandang mata tak lepas dari turtle neck yang menutupi leher felix, feromon bercampur yang dapat ia endus samar itu cukup memberitahu jeongin apa yang telah terjadi tadi malam.
Hal besar telah terjadi, penyatuan antar alpha dan omega. Ia geram, ia marah, taringnya gatal dan ingin rasanya mencabik bekas gigitan hyunjin dari tengkuk felix menggantikan dengan gigitan kepemilikan darinya.
"Je, mau kemana? kita sebentar lagi bakalan berangkat. Kamu jangan jauh-jauh" ujar felix saat melihat jeongin tiba-tiba pergi dari sisi felix.
"toilet bentar" jawabnya dingin tak seperti biasanya.
Sampainya di toilet, jeongin lama duduk didalam, rasa geram semakin bertambah berubah jadi amarah yang tak terbendung. Rokok yang sudah di tangan ia remas sampai bungkusnya remuk dan semua isinya patah menjadi beberapa bagian.
Sekarang dirinya paham, mengapa ia bisa mencium feromon felix beberapa hari ini.
Disamping felix telah di tinggalkan oleh alpha nya dulu membuat felix menjadi omega tanpa pemilik, adalah karena disisi felix ada alpha dominan lain yang sangat tertarik pada omega itu, karena sedang masa heat dan felix menyembunyikan nya, sebagai alpha dominan yang berada paling dekat dengan felix makanya jeongin bisa mencium sedikit demi sedikit.
Harapan memiliki ada, tapi sayang baru satu hari fenomena itu ia dapat, felix malah kembali dalam pelukan alpha yang sesungguhnya.
Jeongin kalah bahkan sebelum ia memulai perjuangan.
"shit, fuck you hwang hyunjin!". Ujarnya marah.
Jeongin mengeluarkan ponsel dari sakunya, gertakan gigi terus ikut serta dalam setiap detik hidupnya hari ini.
"sediakan mobil lain yang belum pernah aku gunakan, dalam beberapa jam aku akan sampai ke seoul, letakkan mobilnya jauh dari jangkauan cctv.
Jangan lupa sewakan satu supir yang tak memiliki identitas untuk ku dan foto yang kamu blur silahkan di hapus blur nya. Biarkan semua orang tau wajah anak haram keluarga hwang yang selama ini mereka sembunyikan seperti apa"."Apakah kamu siap? Mungkin kamu akan semakin di benci publik dan juga hyunjin kakak mu"
"Burung yang berada didalam sangkar telah lepas dan terbang bebas, aku tak perlu menyembunyikan identitas ku lagi, dan kini saat nya publik tau siapa aku, mereka yang waras tak akan membenci ku justru akan benci papa dan kakak, aku akan mendapatkan image penuh kasihan oleh publik dengan nasib ku yang tak beruntung selama ini".
Setelah selesai menelfon, jeongin mengeluarkan card number dari ponselnya, lalu card number itu buang ke dalam closet membuat nomor yang biasa jeongin gunakan tak lagi dapat di hubungi sama sekali.
Ia mulai menyusun rencana jahat untuk ia jalankan di seoul.
***
"Kamu lama banget je di toilet, kamu sakit ya?" Tanya felix penasaran.
"ya, aku salah makan kenapa belum masuk ke pesawat?"
"kakak nungguin kamu, nanti kalau pesawatnya berangkat tapi kamu belum kembali setidaknya kamu punya teman untuk telat bersama".
"perhatian banget padahal bukan kekasih" ujar jeongin dengan lirikan dari ujung mata menatap omega yang berdiri disampingnya.
"loh apa salahnya sih je, biasanya juga kamu suka di perhatikan, kok jadi sensitif gitu nadanya, heung..... Jangan terlalu ketus pada kakak, kamu nggak akan punya kakak sebaik aku loh".
"Percaya diri sekali". Ujarnya sambil berjalan duluan menuju pintu pesawat meninggalkan felix di belakang nya membuat felix membesarkan langkah mengejar ketertinggalan.
Pesawat telah mengudara, melewati awan-awan yang tak begitu banyak hari ini, banyak penumpang memilih tidur begitu juga felix yang memang lelah sejak tadi malam. Orang di samping nya memilih untuk tidak tidur, ia hanya sibuk perhatikan felix dengan penuh kekaguman akan cantik nya manusia di samping nya.
Tangan besar dengan jari panjang jeongin mencoba sentuh sedikit wajah orang yang sejak lama ia suka itu, andai felix kekasihnya jeongin rasa tak ada hari tanpa ia unyel-unyel, mencium dan memeluk saja terasa tak puas saking felix begitu menggemaskan.
Kepala felix yang miring berlawanan arah ia pindahkan nyaman bersandar di bahu, belai rambut blonde yang memiliki wangi bunga itu agar sang kakak semakin nyenyak dan nyaman dalam tidurnya.
"hey hwang jeongin, sepertinya kau sudah gila karna mengagumi orang yang sedang tidur" monolog jeongin pada diri sendiri setelah siap membelai halus wajah felix dengan sedikit bumbu menyentuh permukaan bibir bawah yang telah lama ingin ia rasa.
diam-diam ia genggam tangan felix, ia angkat dengan gerakan sedikit lambat agar felix tidak terbangun lalu ia kecup lama dengan mata yang terpejam menyalurkan perasaan yang tak dapat ia ungkap.
"kak fe, jeo capek banget mendam perasaan ke kakak, aku nggak bisa tahan lagi, aku pengen keep kakak buat aku sendiri aja".
Punggung tangan felix yang masih ia genggam terus di kecup, permukaan kulit putih yang lembut dengan hiasan sedikit bintik-bintik yang menyerupai ciri khas dari pipi felix pun menghiasi jari felix.
Dari sisi mana pun di lihat, felix benar-benar indah dan sempurna, dia benar-benar pemikat yang menarik orang untuk mudah jatuh cinta kepadanya.
Hati yang hangat serta perlakuan yang lembut, pintar akademik sekaligus berbakat di taekwondo, susah di dapat tapi begitu menarik untuk teguh tak jatuh hati.
Begitu banyak pesona felix yang tanpa felix sendiri sadari telah ia tebar kemana pun ia pergi.
Felix pun tak sadar bahwa ada begitu banyak alpha lapar di luar sana yang selama ini mengincar dirinya.
Alasan jeongin selalu berada di sekitar felix selama ini bukan hanya sekedar karna ia kagum semata tapi alasan sesungguhnya adalah agar felix selalu aman berada di samping nya, agar selalu ada dalam pantauan matanya.
Memang, jatuh cinta sendirian itu sangat berat tapi selama itu felix maka jeongin tak masalah.
Kepala jeongin berubah miring, curi satu kecupan di kening dan turun ke hidung. Ingin turun ke bibir tapi dengan cepat ia tahan, segera menyadarkan diri jika di teruskan ia tak akan jamin keselamatan felix dari tangan nya.
"kamu tinggal bareng aku aja ya kak, maaf banget kamu harus aku asingkan dari dunia luar setelah kita keluar dari pesawat nanti".
Jeo jangan gitu jeo dia berpawang heeey
KAMU SEDANG MEMBACA
"OMEGA" || HYUNLIX ✓
Manusia Serigaladia omega yang tangguh, dia sulit di dekati sebelumnya, dia pintar bela diri. dia jauh berbeda dengan para luna. dia felix, si cantik tak tersentuh tangan alpha.