1. Aku bertemu denganmu, lagi

414 8 0
                                    

Aku bertemu denganmu, lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku bertemu denganmu, lagi.

"kamu ekskul seni musik juga kan?"

Aku mengangguk dan dia tersenyum, pertemuan yang tak pernah aku duga dan perasaan yang ternyata tlah berubah. Salah satu orang yang tidak ingin aku ajak bicara. Namun kali ini hadir di depan mata.

~💡~

Kini aku menduduki bangku kelas 1 SMA, jujur saja rasanya sedih bertubi tubi ketika tidak lolos zonasi saat ppdb masuk sekolah negeri. Ya sudah mau bagaimana lagi? Kita hanya ikuti alur takdir saja.

Tapi walau aku bersekolah di swasta, orang tuaku memilih aku untuk bersekolah di kota. Jujur saja perjalanan dari desa ke kota bulak balik tiap hari begitu akan cape. Tapi kata bunda biar dekat aja sama nenek ku... Jadi kalau ada apa apa bisa ke nenek. Padahal aku tidak perlu ke nenek lagi. Aku sudah besar, langsung pulang saja pun tidak masalah.

Walau aku tau itu pasti akan cape. Apalagi harus berangkat dari rumah sekitar jam 5. Dan nyampe ke kota sekitar jam 6 lebih 20 menit. Rasanya seperti berpetualang. Mungkin tidak ada salahnya aku sekolah di kota. Menemukan pengalaman baru, dan kembali mencari cerita yang lama yang pernah aku sembunyikan di 3 tahun lalu itu.

Perkenalan saat waktu MPLS adalah kegiatan yang paling menyebalkan. Mungkin karena aku seorang introvert. Berdiri, menyebutkan nama dan asal sekolah, lalu di perhatikan oleh banyak orang. Oh ayolah aku tidak suka itu. Tidak bisakah kenalan secara personal saja? Mengapa harus begitu sih? Lagian aku yakin tidak akan banyak orang yang ingat meski sudah berdiri berkenalan satu satu.

Hingga aku mendengar pertama kali orang itu berbicara, aku menoleh, dia menyebutkan namanya dengan lembut. Entah emang suaranya yang belum pubertas atau memang begitu. Pendek, hitam manis, dan juga ada banyak serawat di wajahnya. Aku ilfeel padanya. Tapi bukan karena apa yang telah aku deskripsikan. Entah apa itu alasannya, aku telah membencinya.

Seiring waktu aku akrab dengan teman MPLS. Kecuali orang yang aku benci itu. Malas saja rasanya mengajak dia untuk berbicara. Kecuali kalau dia yang mengajakku berbicara duluan.

Tapi lihatlah dia, ketika kami sempat eye contact dia menjulingkan matanya seolah olah tak suka. Nada bicaranya, dan tatapannya yang membuat orang jengkel padanya. Mungkin dia harus di beri gelar orang terjulit sedunia. Aku benar benar tidak suka padanya.

Aku tidak terlalu memikirkan si julit itu. Aku lebih menyayangi pertemanan dengan 4 laki laki dan 1 perempuan. Kami akrab karna berhubungan waktu itu ada perkenalan sebarisan jadi kita lumayan akrab dari situ.

Tapi anehnya kami tidak terlaku ajrab dengan bangku depan. Bangku depan di duduki 2 perempuan. Aku tau dari salah satunya ada teman sd ku. Dia orang yang aku tidak suka juga. Kalau yang ini ada alasannya mengapa aku tidak suka padanya.

Tapi akan aku jelaskan nanti saja.

Aku bermain sebuah game online dengan 5 kawan ku yang baru di SMA. Mereka teman pertamaku. Baru kenal tapi kami satu frekuensi.

Sampai Sini [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang