7. Kita sempat Asing

58 7 7
                                    

Tak ada yang lebih sakit
selain asing.

Tak hanya batin yang tersiksa, namun akal sehat juga.

~💡~

Hari ini aku tak masuk sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini aku tak masuk sekolah. Badan benar benar tak berdaya. Iya aku jatuh sakit.

Tapi aku terus tersenyum mengingat hari kemarin. Sud allah berapa kali aku menyadarkan diri untuk tidak berlarut memikirkannya, tapi tetap saja.

"Argh sial! Kenapa aku harus kepikiran gini sih?"

Dari pada aku harus memikirkannya, aku membuka handphoneku dan melihat isi grup chat MPLS.

Ada salah satu temanku yang mengirim banyak foto foto saat MPLS. Aku perhatikan lamat-lamat. Aku tersenyum ke arah Yaksa. Haha. Lucu sekali dia paling tinggi di antara yang lainnya. Oh jangan lupakan juga Ikmal dan Vian. Mereka bertiga sudah seperti tiang yang penyangga.

Hingga mataku tiba-tiba fokus pada salah satu laki-laki yang tak asing. Bahkan tanganku refleks men zoom wajah orang itu.

Deg.

Jadi dia lah orangnya?

Pagi ini aku memulai kehidupan baru di sekolah. Mengawali hari dengan masuk sekolah tahap terakhir. Iya.

Seperti baru berkedip sebentar sudah SMA lagi. Aku duduk sendirian di bangku kelas. Tampaknya aku datang pagi sekali.

Satu persatu orang mulai masuk ke dalam kelas. Aku memainkan handphoneku karena rasanya malas untuk bertatapan dengan orang baru.

Lebih tepatnya aku introvert, ga mau di tanya.

Hingga satu orang yang dapat mengalihkan perhatianku.

Tingginya tak terlalu, rambut yang mengembang, hidung yang tak terlalu runcing, dan satu hal yang membuatku terpesona. Matanya.

Aku sempat tidak mengontrol perasaanku karena berdebar yang berlebihan.

Senyumannya yang ia torehkan pada teman sebangkunya. Tampaknya mereka sudah cukup akrab.

Dia manis.

Namun semakin aku perhatikan, dia ini anaknya gampang julid. Mata yang indah itu ternyata cukup tajam.

Tapi aku tersenyum samar.

Iya, aku menyukai dan membencinya di waktu yang sama.

Aku sadar. Ternyata aku menyukainya.

~💡~

Kembali masuk setelah ku rebahan seharian penuh kemarin. Rasanya sumpek aja di rumah. Aku tersenyum menyambut hariku. Karena hari ini aku bisa kembali bertemu dengannya.

Sampai Sini [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang