𝘼𝙠𝙪 𝙧𝙚𝙡𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙪𝙣𝙜𝙜𝙪 𝙨𝙚𝙗𝙚𝙧𝙖𝙥𝙖 𝙡𝙖𝙢𝙖 𝙥𝙪𝙣 𝙬𝙖𝙠𝙩𝙪𝙣𝙮𝙖, 𝙙𝙚𝙢𝙞 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙚𝙡𝙖𝙧𝙖𝙨𝙠𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖𝙝 𝙠𝙖𝙠𝙞 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙩𝙧𝙤𝙩𝙤𝙖𝙧-Naya
Kalau di pikir-pikir lagi, banyak kenangan yang tidak tahu harus di...
Huft! Akhirnya woi bisa update😭 Pls kemarin kemarin hari yang sibuk bangettt, aaaaa semoga kalian suka ya sama episode kali ini.
Karena di sini banyak sekali motivasi dan sesuatu yang ingin aku sampaikan ke kalian.
So happy reading guys!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Recomend song: Penjaga Hati - Nadhif Basalamah
~💡~
ku menunggu di depan ruangan dirinya. Karena itu yang terakhir ia chat sebelum ujian telah berakhir.
"Kalau bubaran duluan, tunggu di depan aja"
Aku menunggu. Sesekali bercanda dengan Ikmal karena dia duduknya persis berada di depan kaca. Dan mata ku tak berhenti menulusuri setiap sudut ruangan ini hanya untuk menemukan insan yang aku sukai.
Masih terdengar suara seseorang menyiapkan dan memimpin doa pulang. Dan akhirnya aku bertemu dengannya secara dekat.
"Ayo."
Berjalan beriringan dengannya, membuat hatiku kembali normal. Apalagi ulangan barusan cukup membuat pusing kepala. Dan yang membuatku lebih sakit..
Sama sekali tidak mempunyai teman-untuk teman perempuan-aku beneran tidak punya. Yang di kelas maksudnya. Kalau di luar kelas tentu aku punya. Dila contohnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I always pray to be with you
~💡~
Tertawa di atas motor dengan menikmati usapan angin yang tak begitu menusuk kulit. Langit yang tak hujan namun tak panas pula. Mengomentari segala hal yang kita berdua lihat.
Sudah.. ini sudah cukup tak perlu aku jelaskan bagaimana aku hari ini... Bagaimana mereka bertindak hari ini... Aku sudah puas hanya ketika bersamanya.
Di stop an ia menurunkan tangannya dari stang motor bahkan beberapa kali meregangkan jari jarinya.
"Emang jadi pegel yah?" Tanya aku. Maklum. Ga pernah pake motor.