CHAPTER 17

11.4K 994 19
                                    

Horee! Double up nih besok besok up banyak-banyak!

***

Nafas Alesya tercekat rasanya sangat-sangat mencekik, aura yang di keluarkan ke 7 pria di sisinya sangat menyeramkan entah bagaimana ia bisa terjebak di situasi seperti ini.

Tadi setelah merebahkan si kembar di sofa ruang kerja nya Alesya kembali ke meja kerjanya melanjutkan membaca nama-nama murid SMA yang ia ajar kemudian rasa kantuk menyerang dan berakhirlah dia di sini.

Kamarnya di mansion Medison_

Hm sepertinya mansion ini akan menjadi tempat berkumpulnya para calon suaminya kelak semoga mereka akur yaa.

"Kenapa kamu bisa ada di sekolah?" tanya Sean lembut namun wajahnya berekspresi lain.

Datar

Dingin

Ihh~ nggak suka gelay!

Oke skip_

Sean menatap penuh intimidasi gadisnya yang masih mencerna apa yang terjadi begitu pula ke-6 pria lainnya

"Kok aku ada di.. Sini?" tanya Alesya linglung.

"Kita bawa kamu pulang" jawab Darren riang tapi wajahnya err tidak ada ekspresi di sana.

Menyeramkan! Ini sebenarnya mereka kenapa sih?!

"Aku tanya sekali lagi kenapa kamu ada di sekolah Alesyaa" ucap Sean menekan setiap kalimatnya matanya menyorot tajam Alesya yang masih terdiam.

Alis alesya terangkat satu "Aku?" tunjuk nya pada diri sendiri "Aku ngajar, jadi guru kan lumayan bisa liat cog_eh lumayan dapet uang" ralatnya cepat.

"BOHONG!!" bentak Sean marah.

Alesya terperanjat kaget hampir saja jatuh untung dengan sigap Mavrick menahan tubuhnya yang saat ini duduk di pinggir ranjang..

"Siapa yang mengijinkanmu mengajar honey?" desis Aarion sama hal nya dengan sean Aarion pun menatap penuh intimidasi gadis kecilnya.

"Tugas kamu cukup di rumah dan urus anak-anak jangan keluyuran mau jadi apa huh!" sentak jayden bersedekap dada memandang remeh Alesya.

'Nyut'

Hati Alesya berdenyut nyeri perkataan jayden tadi membuatnya sakit hati dia berkata seolah cewe murahan ehh emang bener si kan dia banyak deketin cowo buktinya ke-6 singa ini terjerat pesona nya hehee..

Tapi tetap saja tidak sepantasnya seorang pria berkata seperti itu.

Perempuan juga punya hak asasi sebagai manusia perempuan juga sudah merdeka kenapa para lelaki selalu memandang rendah wanita?! Dasar tidak tau diri kalian ada di sini juga karna perempuan tauu!!

"Kira-kira Apa hukuman untuk gadis pembangkang kita ini" ucap Liam walau dengan berat hati ia berkata 'gadis_kita'.

Mau bagaimana lagi? Lebih baik berbagi dari pada tidak dapat sama sekali.

Dasar bulol!

"Sedikit bermain mungkin?" sahut mavrick mengangkat bahunya acuh tapi terlihat jelas smrik di wajah tampannya.

Alis Aarion berkerut tidak setuju "Bersama? Cih jangan harap" decihnya.

Alga hanya diam tapi tidak dengan pikirannya, kacau seharusnya..... Seharusnya tadi ia mengejar gadisnya saat keluar dari ruangannya tapi sayang sekali gadis cacing itu selalu menempel padanya.

I'am The Real Protagonist {TAHAP REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang