Cuma buat Anin cemburu

148 20 0
                                    

"Dari mana lo?" Tanya Keenan yang melihat Evan baru masuk ke dalam ruangan OSIS. Keenan sendiri di dalam ruangan itu, sambil memainkan ponsel nya.

"Dari kelas Aza," jawab Evan sambil meletakkan tas nya di atas meja, lalu duduk di salah satu kursi yang ada disana.

Keenan hanya mengangguk, lalu kembali fokus dengan ponsel nya.

"Lo nggak mau tau gue ngapain ke kelas Aza?" Tanya Evan bingung dengan reaksi Keenan yang terlihat biasa saja.

Keenan menggeleng kan kepala nya. "Nggak. Gue malah mau cerita soal Anin ke Lo," ucap Keenan santai, yang membuat Evan kesal.

"Jadi lo beneran nggak serius sama Aza?" Tanya Evan dengan nada yang sudah tidak bersahabat.

"Gue cuma mau buat Anin cemburu. Gue suka kalau Anin cemburu, itu arti nya dia masih sayang sama gue," ucap Keenan tersenyum, sambil melihat foto Anin yang menjadi wallpaper ponsel nya.

"Breng*ek lo Nan! Azalea beneran sayang sama lo, tapi lo malah gini di belakang dia," teriak Evan sambil menarik kerah baju Keenan. Keenan yang awal nya duduk, menjadi berdiri karena tarikan kuat dari Evan.

"Kalau memang lo nggak suka sama Aza, lebih baik lo putusin. Jangan Lo gantungin gini perasaan anak orang," lanjut Evan masih dengan kemarahan nya.

"Tunggu Anin balik, gue bakal putusin Aza," ucap Keenan masih dengan nada santai nya.

"Lo putusin sekarang anj, kenapa harus nunggu Anin balik. Lo mau ngelihat Aza hancur waktu tau lo masih sama Anin haa?" Baru saja Evan akan melayangkan satu pukulan di wajah Keenan, namun Zaky sudah lebih dulu datang memisahkan kedua nya.

"Stop! Lo berdua apa-apaan sih!" Teriak Zaky sambil menarik Evan untuk menjauh dari Keenan.

"Lo tanya aja sama dia Zak. Cowo breng*ek kaya dia, nggak pantas dapetin cewe sebaik Aza," ucap Evan sambil menunjuk ke arah Keenan.

Keenan membenarkan kerah baju nya yang berantakan, karena di tarik oleh Evan.

"Udah gue pusing, sekarang kita selesaikan semua nya baik-baik," ucap Zaky sambil membawa kedua teman nya untuk duduk.

"Kenapa lo mau mukul Keenan, Van?" Tanya Zaky kepada Evan yang masih dalam keadaan marah.

"Keenan cuma main-main sama Aza, Zak. Dia cuma mau buat Anin cemburu doang," ucapan Evan berhasil membuat Zaky ikut tersulut emosi.

"Kalau gini, gue juga setuju kalau Evan mukul lo Nan, karena gue juga emosi sekarang," Zaky menarik nafas nya dalam. Zaky yang paling bisa menjadi penengah di antara mereka.

"Sekarang giliran lo yang ngomong, Nan. Kenapa lo mainin Aza?" Tanya Zaky.

"Awal ketemu Aza, gue nemuin Anin di diri Aza. Gue suka waktu dia ketus ke cowo, gue suka dia yang nggak banyak ngomong, gue suka dia yang nggak suka cari perhatian ke orang lain," ucap Keenan sambil mengingat-ingat awal dia bertemu Aza di sekolah, ketika Liam tak sengaja menabrak gadis itu.

"Tapi setelah gue pacaran sama dia, dia berubah. Aza yang ketus, berubah jadi kalem dan pendiam. Gue tau dulu Aza pendiam, tapi pendiam dia yang dulu itu karena dia cuek dan dingin," Zaky dan Evan masih mendengarkan.

"Gue nggak suka dia yang kaya gini, gue lebih suka dia yang sebenarnya. Dan ternyata karena foto gue sama Aza yang di Instagram, gue jadi tau kalau Anin masih sayang sama gue," Keenan tersenyum sambil menarik nafas dalam.

"Cuma Aza yang bisa buat Anin cemburu ke gue. Makanya gue mau pastikan Anin balik dulu ke gue, baru gue putusin Aza," ucap Keenan sambil melihat ke arah dua teman nya.

"Tapi cara lo salah, Nan. Lo nggak bisa dapetin satu hati, dengan cara ngehancurin hati yang lain." Ucap Zaky sambil menahan emosi nya.

"Kalau lo memang belum bisa ngelepasin Anin, seharusnya lo nggak boleh memulai hubungan yang baru. Lo tau nggak, lo udah ngehancurin dua hati Nan," lanjut Zaky.

"Lo ngehancurin Anin, dengan Lo pacaran sama Aza. Dan Lo juga ngehancurin Aza, dengan masa lalu yang belum bisa lo lupain," kata-kata Zaky benar-benar membuat Keenan semakin pusing.

"Sekarang lo harus pilih, kembali ke Anin atau putusin Aza?" Tanya Zaky.

Keenan menarik rambut nya, terlihat jelas kebingungan di wajah nya. "Gue bingung Zak, gue nggak tau,"

Mendengar jawaban Keenan, Zaky hanya menghela nafas. "Terserah lo sekarang Nan, yang penting gue udah ngingetin lo. Jangan sampai lo salah pilih," ucap Zaky yang langsung bangkit dari duduk nya, dan menarik tangan Evan untuk mengikuti nya.

Zaky dan Evan meninggalkan Keenan sendiri di dalam ruang OSIS. Keenan masih terus memikirkan ucapan Zaky, yang membuat kepala nya semakin pusing.

"Gue harus cepet-cepet dapetin Anin lagi, biar gue bisa putusin Aza," ucap Keenan dengan yakin pada diri nya sendiri.

****

"Kak Ken besok ikut lomba apa?" Tanya Aza sambil melihat ke arah Ken.

Saat ini mereka berlima sedang berada di kantin. Evan dan Zaky sedari tadi hanya diam saja.

"Basket Za," jawab Keenan singkat.

"Kak Ken kenapa?" Tanya Aza karena melihat reaksi berbeda dari Keenan.

"Nggak papa sayang, aku cuma mikirin perlombaan besok aja. Kelingking kaki aku pernah patah, karena main basket," ucap Keenan sambil tersenyum ke arah Aza.

Aza terkejut mendengar perkataan Keenan. "Yaudah kak Ken jangan ikut main besok, ntar kalau sakit lagi gimana?" Terlihat jelas ke khawatiran di wajah Aza.

"Nggak papa sayang, aku main nya pelan-pelan kok," ucap Keenan sambil mengelus pipi Aza.

"Beneran ya kak, kak Ken harus jaga diri,"

Keenan mengangguk. "Siap pacar Ken," ucap nya sambil tersenyum.

"Lo kenapa kak, diam aja gue lihat dari tadi?" Tanya Fida sambil melihat ke arah Evan.

"Ciee yang diam-diam merhatiin gue," goda Evan yang membuat Fida menggelengkan kepala nya.

"Dih, Lo kenapa sih kak? Nggak jelas banget," ucap Fida lalu mengambil minuman nya.

"Hati-hati, ntar suka loh," ucap Evan lagi, yang membuat Fida tertawa.

"Nggak lah, ngaco lo kak kalau ngomong. Udah ah, gue mau makan," ucap Fida yang langsung melanjutkan makan nya.

"Lo takut baper kan sama gue?" Evan masih terus menggoda Fida.

"Lo yang baper kan Van, udah ngaku aja," ucap Zaky yang ikut menyambung obrolan kedua nya.

"Diem Lo Zak, ikutan aja Lo," kesal Evan yang langsung memukul lengan Zaky. Zaky hanya menggeleng kan kepala nya. Sedangkan Aza dan Keenan masih sibuk dengan pikiran nya masing-masing.

KEENAN  |  Reliable PlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang