Captain Love

157 22 0
                                    

"Sebenarnya ada hubungan apa sih antara kak Ken sama kak Anin. Kenapa gue ngerasa ada yang di sembunyiin sama kak Ken?" Batin Aza dalam hati nya.

"Apa bener mereka masih komunikasi? Masa iya temen dekat nya nggak tau kalau kak Anin udah putus sama kak Ken. Sumpah, mau gila gue mikirin ini," Aza masih berbicara dengan batin nya sendiri.

"Woi Za, lo kenapa?" Mendengar suara Fida, Aza langsung tersadar dari lamunannya. Ia menatap ke arah sahabat nya itu.

"Dari tadi gue lihatin, lo nggak fokus ke guru. Lo mikirin masalah di kantin tadi?" Tanya Fida lagi, yang hanya di balas anggukan kepala oleh Aza.

"Gue tau lo pinter Za, tapi bukan berarti lo bisa melamun aja kaya gitu. Coba sekarang lo fokus dulu ke depan, ntar pulang kita cari tau lagi," ucap Fida sambil memegang lengan Aza. Aza mengangguk kan kepala nya.

"Thanks Fid." Jawab Aza singkat.

Aza dan Fida kembali fokus ke depan, walaupun pikiran Aza masih terus memikirkan tentang kebenaran hubungan Keenan dan Anin.

Tak berselang lama, bel pulang pun berbunyi.

***

Azalea dan Elfida duduk di depan kelas mereka, sembari menunggu jemputan nya masing-masing.

"Aza!" Aza dan Fida sontak menoleh ke arah asal suara. Terlihat Keenan dan kedua teman nya berjalan ke arah mereka.

"Iya kak," jawab Aza sambil menampilkan senyum manis nya.

"Gila, Aza cantik banget woi kalau lagi senyum," ucap salah satu lelaki disana.

Keenan yang mendengar perkataan lelaki tadi, mendadak darah nya mendidih. "Berani lo muji pacar orang di depan cowo nya?" Ucap Keenan sambil menatap tajam ke arah lelaki itu.

"Maaf bang, saya nggak tau kalau Aza pacar Abang. Saya duluan bang!" Terlihat jelas wajah ketakutan lelaki itu.

Aza hanya tersenyum melihat tingkah Keenan, yang terlihat cemburu melihat ada yang memuji nya. Walaupun di luar terlihat biasa saja, padahal di dalam hati nya Aza ingin sekali berteriak.

"Pulang sama siapa?" Tanya Keenan yang sudah berada di depan Aza.

"Sama sopir kak,"

"Pinjam handphone kamu!" Ucap Keenan yang membuat Aza mengerutkan kening nya. Namun ia tidak bertanya, dan langsung mengeluarkan ponsel nya dari dalam tas nya.

Akan tetapi, Aza sedikit terkejut melihat isi di dalam tas nya.

"Kenapa banyak coklat, sama bunga? Ada surat juga. Siapa yang naruh di tas gue?" ucap Aza yang membuat mereka berempat menatap ke arah nya.

"Waktu masukin buku tadi, apa lo nggak lihat Za?" Tanya Fida. Aza menggelengkan kepala nya.

Aza mengeluarkan semua coklat, bunga dan surat yang ada di dalam tas nya.

"Gila banyak banget, Za. Lo dingin gini aja banyak yang naksir, gimana kalau lo friendly Za," ucap Fida yang terkejut melihat banyak nya coklat, bunga, dan surat dari tas Aza.

"Dingin gimana, Aza kan friendly banget. Senyum terus kalau aku lihat," ucap Keenan yang tidak pernah melihat sisi datar seorang Aza. Fida tertawa mendengar nya.

"Lo nggak tau kak Ken. Kalo di depan Lo, nih si kutub es memang langsung cair. Coba kalo depan yang lain, jangan kan senyum, denger Aza ngomong banyak aja udah hal langka," ucapan Fida sontak membuat Keenan terkejut dan langsung melihat ke arah Aza. Seolah bertanya kebenaran dari perkataan Fida.

"Udah kak, jangan di dengerin omongan Fida," ucap Aza sambil tersenyum dan menatap tajam ke arah sahabat nya itu.

Keenan hanya mengangguk. Ia melangkah lebih dekat ke arah Aza, di genggam nya tangan gadis itu. Dengan posisi Aza yang masih duduk dan Ken berdiri.

KEENAN  |  Reliable PlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang