Anin kembali

163 22 6
                                    

"Gabut banget gue, Anin nggak ada. Biasanya tiap Minggu selalu jalan sama Anin," monolog Keenan yang baru saja bangun dari tidur nya.

"Gue ajak Aza aja deh," pikir nya sambil mengambil ponsel nya yang ia letakkan di atas nakas, lalu mengirim pesan pada Aza.

"Gue ajak Aza aja deh," pikir nya sambil mengambil ponsel nya yang ia letakkan di atas nakas, lalu mengirim pesan pada Aza

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengirim pesan pada Aza, Keenan langsung beranjak dari tidur nya untuk mandi.

***

Saat ini Aza tengah sibuk memilih pakaian untuk bertemu dengan Keenan siang nanti.

"Seneng banget, akhirnya bisa jalan bareng kak Ken," ucap Aza sambil terus memilih outfit nya hari ini.

"Kamu mau pergi dek?" Aza terkejut mendengar suara seseorang.

"Ketuk pintu dulu kalau mau masuk bang," kesal Aza saat melihat Ansel yang berdiri di ambang pintu.

"Maaf sayang," ucap Ansel sambil berjalan masuk ke dalam kamar Aza, lalu mendudukkan tubuh nya di atas ranjang sang adik.

"Kamu mau pergi?" Pertanyaan yang belum di jawab oleh Aza, kembali di tanyakan Ansel.

Aza menganggukkan kepala nya. "Iya bang," jawab nya singkat.

"Yaudah, pulang nya jangan kemaleman ya sayang," ujar Ansel mengingat kan.

Aza mengangguk sambil tersenyum. "Makasih Abang."

Ansel ikut tersenyum melihat sang adik bahagia.

"Yaudah, Abang mau ke kamar dulu ya!" Pamit Ansel sambil beranjak dari kasur. Ansel yang baru pulang dari kost teman nya tadi, langsung menghampiri kamar sang adik.

"Iya bang," "jawab Aza singkat.

Ketika Ansel telah keluar dari kamar nya, Aza kembali memilih-milih pakaian yang akan ia pakai hari ini.

***

"Akhirnya selesai juga!" Liam bernafas lega melihat dua keranjang yang ia bawa sudah kosong.

Begini lah keseharian Liam, ia mengisi waktu luang nya dengan menjadi kurir pengantar barang. Bukan karena keluarga nya tidak berkecukupan, tetapi ia dipaksa oleh keadaan keluarga nya yang hancur.

Liam sedang duduk di sekitar taman, untuk beristirahat. Tiba-tiba saja ia melihat sekelompok preman sedang mengganggu seorang gadis. Liam yang kesal, langsung saja menghampiri mereka.

"Woy!" Teriak Liam yang membuat para preman itu melihat ke arah nya.

"Siapa Lo? Mau jadi jagoan?" Ucap salah satu preman.

KEENAN  |  Reliable PlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang