Sirius dan Canopus

168 20 0
                                    

"Foto di Instagram lo, bareng siapa nan?" Tanya Evan, teman dekat Keenan. Keenan tidak punya banyak teman cowo, karena dia lebih suka berteman dengan wanita, khusus nya untuk membuat baper para gadis.

"Aza, cewe yang dulu sepeda nya lo bawain," jawab Keenan sekena nya.

Evan mencoba untuk mengingat. "Bocah smp yang waktu itu jatuh dari sepeda?" Tanya Evan lagi, Keenan hanya mengangguk.

"Udah besar ya, cantik juga," ucap Evan sambil masih melihat ke arah ponsel nya.

"Jangan macam-macam, cewe gue itu!" Tegas Keenan yang membuat Evan sontak menoleh ke arah teman nya itu.

"Enak aja lo nan, asal ngeklaim anak orang," Evan memukul pelan lengan Keenan.

"Lah memang dia cewe gue," kesal Keenan.

"Jadi Anin mau lo kemanain haa? Udah la Nan, stop mainin hati anak orang," ucap Evan yang juga sama kesal nya melihat sahabat nya itu. Dengan wajah tampan nya, bukan berarti ia bisa seenaknya saja mempermainkan perasaan orang lain.

"Astaga gue lupa. Gue keluar bentar Van" pamit Keenan dan langsung pergi meninggalkan Evan yang masih kesal dengan nya.

"Woi nan, gue belum selesai ngomong!" Teriak Evan yang tidak di perdulikan oleh Keenan.

*****

"Hai pacar!" Disini lah Keenan berada, di kelas Aza. Ketika Evan bicara tentang Anin, Keenan jadi teringat bahwa ia kemarin sudah berjanji untuk memberitahu tentang Anin kepada Aza.

"Kak Ken kenapa nggak masuk kelas, kan bentar lagi bel masuk," tanya Aza tanpa membalas sapaan Keenan terhadap nya. Saat ini Aza sedang berada di mode manis, jika berhadapan dengan Keenan.

Aza masih belum terbiasa dengan Keenan. Ia masih suka gugup jika berhadapan dengan pria itu.

"Aku mau jelasin soal yang kemarin ke kamu," ucap Keenan to the point.

"Soal apa kak?" Aza mengerutkan kening nya.

"Tentang Anin," Aza sedikit terkejut lalu fokus menatap Keenan.

"Pinjam kursi Lo bentar," pinta Keenan pada salah satu teman kelas Aza.

"Nih kak," jawab lelaki itu sambil memberikan kursi nya kepada Keenan.

Keenan mengambil kursi tersebut, lalu duduk di samping Aza.

"Aku sama Anin sahabatan dari kecil. Kamu pasti tau kan, kalau nggak ada hubungan antara cewe dan cowo yang murni hanya bersahabat. Aku yang lebih dulu ada rasa ke dia," ucap Keenan sambil menarik nafas dalam. Ia tidak berani melihat Aza.

Aza masih fokus mendengarkan, meskipun hati nya terasa sangat sakit.

"Kami pacaran selama kurang lebih 2 tahun. Tapi sekarang, aku sama Anin beneran udah nggak ada hubungan apa-apa Za, aku udah putus sama dia." Sambung Keenan lagi.

"Kenapa putus kak?" Aza memberanikan diri untuk bertanya.

"Dia ngelakuin hal yang nggak aku suka, Za. Kamu jangan kaya dia ya?" Terlihat raut kesedihan yang mendalam di wajah Keenan.

"Ngelakuin apa kak?" Tanya Aza sambil mengerutkan kening nya.

"Nggak perlu di bahas, Za. Aku nggak mau kejadian yang menyakitkan itu terulang lagi," ucap Keenan yang membuat Aza semakin bingung.

"Kak Ken ... Kalau aku nggak tau, gimana aku bisa pastikan kejadian itu nggak bakal terulang lagi?"

Keenan memberanikan diri, menatap dalam ke arah Aza.
"Dia ... Dia selingkuh Za, dia milih yang lain. Aku nggak tau salah aku apa, dia pergi ninggalin aku," Keenan kembali menunduk, terlihat jelas kesedihan di setiap kata-kata nya.

Aza bingung ingin merespon seperti apa, karena dia juga sama sakit nya mendengar penjelasan dari Keenan mengenai masa lalu nya.

"Kak Ken, Kamu gagal move on dari kak Anin?" Pertanyaan Aza sontak membuat Keenan tersadar.

"Nggak Za, aku udah move on dari dia. Sekarang di hati aku cuma ada kamu Aza," jelas Keenan yang sudah panik.

Aza hanya diam, tidak berniat membalas perkataan Keenan.

"Za, kamu nggak percaya sama aku? Aku mau datang ke rumah kamu, tapi kamu yang nggak ngizinin aku Za. Jadi dengan cara apa lagi aku bisa buktiin, kalau aku bener-bener sayang sama kamu Za?" Ucap Keenan sambil menggenggam tangan Aza.

"Aku nggak nyembunyiin status kita kan Za, itu karena memang aku nggak punya hubungan sama siapa-siapa. Kita backstreet juga kan, karena kamu takut di marahin bunda. Kalau aku sih dari awal memang mau nya publik, dan aku juga pengen langsung nemuin bunda. Aku mau langsung lamar anak nya kalau boleh,"

Aza yang awal nya tertunduk sedih, kini menahan senyumnya mendengar kata-kata Keenan.

"Kak Ken, bisa-bisa nya nge gombal," ucap Aza sambil mengerucutkan bibir nya.

"Bibir nya jangan di maju-majuin gitu, mau di cium?" Goda Keenan yang membuat Aza langsung menutup mulut nya dengan kedua tangan nya.

"Ihh kak Ken, suka banget godain Aza," Aza merasakan detak jantung nya yang semakin berdetak tak karuan.

Keenan membingkai kan tangan nya di wajah Aza. Mata kedua nya bertemu, Keenan menatap dalam mata gadis di hadapan nya itu.

"Aza ... dengerin aku. Aku punya kamu, jadi kamu nggak perlu mikir yang aneh-aneh ya," Seakan terhipnotis dengan kata-kata Keenan, Aza mengangguk kan kepala nya. Jantung nya tidak aman di tatap oleh Keenan dari jarak yang sangat dekat seperti itu.

"Aza ... kamu itu ibarat Canopus, bintang paling terang kedua di tata Surya, dan aku jadi Sirius nya, bintang yang paling terang di tata Surya. Kamu tau kenapa?" Aza menggelengkan kepala nya.

"Kalau aku jadi Sirius, Canopus nggak perlu ngeluarin cahaya nya, cukup Sirius aja. Itu karena, Sirius nggak mau Canopus menerangi semua orang yang ada di bumi," ucap Keenan.

"Begitu juga dengan aku, Za. Aku nggak mau kamu bersinar dimata semua orang, kamu cukup bersinar untuk aku aja ya, Za?" Lanjut Keenan sambil masih memegang pipi Aza.

Aza rasanya ingin pingsan saat itu juga mendengar perkataan Keenan. Sedangkan teman sekelas mereka yang sedari tadi mendengar kan, hanya bisa berteriak melihat bagaimana romantis nya seorang Keenan Ravindra.

"Kak," panggil Aza dengan wajah nya yang sudah memerah.

"Iya, Za?" Jawab Keenan sambil menaikkan sebelah alis nya.

"Aza boleh pingsan nggak sih kak, nggak kuat kak Ken,"

Setelah mengatakan hal itu, tiba-tiba saja Keenan langsung memeluk Aza, membenamkan wajah wanita itu di dada bidang nya.

"Aku tau kamu lagi malu Za, gemes banget sih pacar Ken," ucap Keenan sambil mengusap-usap kepala Aza yang masih berada di pelukan nya.

Aza benar-benar merasa nyawa nya seperti ingin tercabut. Bagaimana bisa Keenan tiba-tiba memeluknya di tempat ramai seperti ini. Belum selesai gugup nya karena gombalan Keenan, sekarang Keenan malah menambah kegugupan nya dengan memeluk nya secara tiba-tiba.

Tiba-tiba saja bel berbunyi, Keenan melepaskan pelukan nya terhadap Aza.

"Kamu harus percaya sama aku ya, sayang. Yaudah aku balik ke kelas dulu. Semangat belajar nya pacar Ken," ucap Keenan sambil beranjak dari duduk nya dan langsung kembali ke kelas nya.

Di dalam kelas, Aza masih terdiam. Keenan benar-benar bisa membuat perasaan nya kacau. Aza yang awal nya merasakan sakit, akhirnya malah menjadi sangat bahagia. Di waktu yang sama, dengan orang yang sama pula.

KEENAN  |  Reliable PlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang